Faktor kedua adalah lemahnya sistem kontrol di Jakarta yang belum dilengkapi data batas tinggi minimum penerbangan. Sistem kontrol di Jakarta juga belum memiliki sistem peringatan untuk penerbangan di Gunung Salak.
Faktor ketiga adalah ada distraksi yang mengalihkan perhatian pilot. Distraksi itu adalah percakapan berkepanjangan yang tidak terkait dengan penerbangan di kokpit Sukhoi. "Akibatnya, pilot tidak segera mengubah arah pesawat keluar dari orbit," kata Tatang.
Faktor ketiga adalah ada distraksi yang mengalihkan perhatian pilot. Distraksi itu adalah percakapan berkepanjangan yang tidak terkait dengan penerbangan di kokpit Sukhoi. "Akibatnya, pilot tidak segera mengubah arah pesawat keluar dari orbit," kata Tatang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar