JAKARTA—Rupiah mengakhiri pekan lalu pada level terburuk selama 5 tahun, yang menurut analis kondisi ini bakal berkepanjangan.
Bloomberg Dollar Index mencatat rupiah berada pada level 10.430 per dolar AS, menguat 0,20% pada Jumat (16/8/2013). Pada transaksi Jumat, rupiah sempat menyentuh 10.453, tertinggi sejak kuartal pertama 2009.
Menurut analis PT Platon Niaga Berjangka, Lukman Leong, nilai rupiah saat ini secara teknikal dan psikologis sudah mencapai 10.500.
“Saya kira akan berkepanjangan dan [nilai rupiah] akan bergerak perlahan-lahan,” kata Lukman, Minggu (18/8/2013).
Dia menambahkan, banyak faktor yang mempengaruhi pelemahan rupiah akhir-akhir ini tetapi yang utama adalah tak berubahnya suku bunga acuan (BI Rate) dan penantian terhadap keputusan Federal Reserve.
Sementara itu, Kepala Riset PT Monex Investindo Futures Ariston Tjendra meramalkan nilai rupiah dalam waktu dekat ini akan berada pada kisaran 10.300-10.500 per dolar AS.
Pada penutupan pekan lalu, rupee dan rupiah membukukan penurunan tertinggi. Rupee India turun 0,43% ke level 61,706 per dolar AS.
Yen turut turun 0,02% ke posisi 6,114 yen per dolar AS. Sementara itu, dolar Taiwan dan won Korea tercatat naik masing-masing 0,14% (29,921 dolar Taiwan) dan 0,34% (1.113,59 won). Peso juga melonjak 0,38% menjadi 43,63 per dolar. Sumber *