Berapa jam sebetulnya waktu yang dibutuhkan untuk membobol situs-situs pemerintah Australia? Lantaran diserbu oleh Indonesia Security Down Team yang tergabung dalam Anonymous Indonesia, beberapa situs tumbang hanya dalam beberapa jam. Kelompok ini terdiri dari 500 hingga seribu hacker. Mereka secara bersamaan menyerang satu situs yang sama.
Peretas, misalnya, hanya membutuhkan waktu sekitar dua jam untuk melumpuhkan situs polisi federal Australia. Situs itu tak bisa diakses pada Rabu malam dan baru bisa dipulihkan pada Kamis pagi.
Waktu yang sama dibutuhkan untuk meretas situs Badan Layanan Intelijen Rahasia Australia (ASIS) yang beralamat di asis.gov.au pada pekan lalu. Harian Sydney Morning Herald bahkan menyebut situs ini kolaps selama beberapa hari dan baru pulih pada Selasa lalu. Sumber *
Tampilkan postingan dengan label Perlu. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Perlu. Tampilkan semua postingan
Jumat, 22 November 2013
Perlu Berapa Jam untuk Membobol Situs Australia?
Label:
Anonymous Indonesia,
ASIS,
Australia,
Berapa,
bersamaan,
dua jam,
hacker,
Harian Sydney Morning Herald,
Indonesia Security Down Team,
jam,
Membobol,
peretas,
Perlu,
polisi federal Australia,
situs
Senin, 03 Juni 2013
Banyak Korupsi, Perlu Evaluasi Pelaksanaan Pancasila
JAKARTA - Wakil Ketua MPR RI A. Farhan Hamid mengatakan seharusnya Pancasila menjadi sumber dari semua hukum yang ada. Di mana Ketuhanan Yang Maha Esa itu menjadi insipirasi bagi semua penyelenggara negara, dan produk serta kerja-kerja politiknya untuk bangsa dan negara.
“Tapi kalau masih banyak korupsi, dan penyimpangan lain, maka kita perlu mengevaluasi pelaksanaan Pancasila selama 15 tahun reformasi ini. Pancasila harus dikembalikan ke dalam Kurikulum Pendidikan 2013 oleh Kemendikbud,” kata A. Farhan Hamid bersama mantan Panglima TNI Djoko Santoso dan Ketua Tim Kerja Kajian Sistem Ketatanegaraan MPR RI Ja’ar Hafsah dalam Dialog Pilar Negara bertema “Tantangan Aktualisasi Pancasila” di Kompleks Gedung Parlemen, Jakarta, Senin (3/6/2013).
“Tapi kalau masih banyak korupsi, dan penyimpangan lain, maka kita perlu mengevaluasi pelaksanaan Pancasila selama 15 tahun reformasi ini. Pancasila harus dikembalikan ke dalam Kurikulum Pendidikan 2013 oleh Kemendikbud,” kata A. Farhan Hamid bersama mantan Panglima TNI Djoko Santoso dan Ketua Tim Kerja Kajian Sistem Ketatanegaraan MPR RI Ja’ar Hafsah dalam Dialog Pilar Negara bertema “Tantangan Aktualisasi Pancasila” di Kompleks Gedung Parlemen, Jakarta, Senin (3/6/2013).
Label:
A. Farhan Hamid,
Banyak,
Evaluasi,
Ja’ar Hafsah,
Kemendikbud,
korupsi,
Kurikulum Pendidikan 2013,
MPR RI,
Pelaksanaan Pancasila,
Perlu,
Tantangan Aktualisasi Pancasila
Langganan:
Postingan (Atom)