Teheran, - Dalam pemilihan presiden Juni lalu, Hassan Rowhani telah terpilih sebagai presiden Iran untuk menggantikan Mahmoud Ahmadinejad. Terpilihnya Rowhani dianggap telah meningkatkan ketakutan rezim Israel pada negara Iran.
Hal tersebut dilontarkan seorang anggota parlemen Iran, Mehdi Davatgari seperti dilansir media Press TV, Sabtu (20/7/2013).
"Kemarahan dan kegusaran pejabat-pejabat rezim penjajah al-Quds (Israel) meningkat setelah kemenangan Hassan Rowhani, yang terpilih oleh bangsa Iran, khususnya di masa ketika negara-negara Barat mengupayakan interaksi dan dialog dengan pemerintahan baru Iran," cetus politikus yang merupakan anggota Komite Keamanan Nasional dan Kebijakan Luar Negeri Parlemen Iran.
Menurutnya, pejabat-pejabat Israel kaget akan besarnya jumlah pemilih yang menggunakan hak suara mereka dalam pemilihan presiden Iran pada 14 Juni lalu. Selanjutnya *
Tampilkan postingan dengan label Iran. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Iran. Tampilkan semua postingan
Sabtu, 20 Juli 2013
Ketakutan Israel pada Iran Meningkat Setelah Terpilihnya Presiden Baru
Label:
al-Quds,
anggota,
baru,
Hassan Rowhani,
Iran,
Israel,
kegusaran,
Kemarahan,
Ketakutan,
Mahmoud Ahmadinejad,
Mehdi Davatgari,
meningkat,
parlemen,
pejabat,
Presiden,
Setelah,
Teheran,
terpilih
Rabu, 05 September 2012
Indonesia: Islamic Micro Finance Terbesar Di Dunia
Ketua Dewan Pakar Ekonomi Syariah Indonesia, Aries Mufti menilai pertumbuhan ekonomi syariah di Indonesia merupakan yang terbaik di dunia.
Menurut Aries, posisi Indonesia sebagai negara pengembang ekonomi syariah hanya kalah oleh Iran."Sebelumnya Indonesia ada di peringkat kelima. Sekarang di peringkat kedua," kata Aries di Jakarta, Selasa 4 September 2012.
Pertumbuhan ekonomi syariah di Indonesia, jelas dia, mencapai 39 persen setiap tahunnya. Jumlah tersebut jauh lebih tinggi dari pertumbuhan ekonomi konvensional yang hanya sebesar 19 persen. "Tapi karena yang konvensional sudah lebih dulu tumbuh, jadi nilainya masih lebih besar yang konvensional," katanya.
Indonesia disebutnya telah menjadi negara dengan Islamic Micro Finance terbesar di dunia. Alasannya, Indonesia sudah memiliki 22 ribu gerai koperasi syariah dan Balai Mandiri Terpadu. "Kalau dari sisi finance itu tidak ada negara lain yang mengalahkan kita," ujar Aries.
Adapun dalam sisi mode dan fesyen, Aries mengatakan sektor tersebut sudah menyumbang pemasukan hingga Rp 72 triliun bagi perekonomian Indonesia 2011. Menurut Aries, para pelaku mode dan fesyen di Paris menyatakan ketertariknya untuk menjadi pusat mode untuk busana muslim. "Kalau Paris sudah mencanangkan itu berarti kan potensi besar sekali," ujar Aries.
Hingga saat ini, Aries mengatakan setidaknya sekolah desain ternama asal Yunani, Telestia, ingin mengembangkan mode Islami di Indonesia. "Itu membuktikan pasar Islami kita memang sangat potensial," katanya.
Pascakrisis ekonomi 1998 lalu, Areis mengatakan banyak negara maju yang mulai menggarap pasar ekonomi syariah. Hal itu membuat banyak negara-negara yang saat ini sudah mulai menggarap ekonomi syariah untuk mencegah adanya bubble economic di negara mereka. "Karena itu Indonesia harusnya bisa mengembangkan ekonomi syariah ini, apalagi diramalkan penduduk Indonesia mencapai 400 juta tahun 2035 mendatang yang sebagian besar kelas menengah yang potensial," katanya.
Menurut Aries, posisi Indonesia sebagai negara pengembang ekonomi syariah hanya kalah oleh Iran."Sebelumnya Indonesia ada di peringkat kelima. Sekarang di peringkat kedua," kata Aries di Jakarta, Selasa 4 September 2012.
Pertumbuhan ekonomi syariah di Indonesia, jelas dia, mencapai 39 persen setiap tahunnya. Jumlah tersebut jauh lebih tinggi dari pertumbuhan ekonomi konvensional yang hanya sebesar 19 persen. "Tapi karena yang konvensional sudah lebih dulu tumbuh, jadi nilainya masih lebih besar yang konvensional," katanya.
Indonesia disebutnya telah menjadi negara dengan Islamic Micro Finance terbesar di dunia. Alasannya, Indonesia sudah memiliki 22 ribu gerai koperasi syariah dan Balai Mandiri Terpadu. "Kalau dari sisi finance itu tidak ada negara lain yang mengalahkan kita," ujar Aries.
Adapun dalam sisi mode dan fesyen, Aries mengatakan sektor tersebut sudah menyumbang pemasukan hingga Rp 72 triliun bagi perekonomian Indonesia 2011. Menurut Aries, para pelaku mode dan fesyen di Paris menyatakan ketertariknya untuk menjadi pusat mode untuk busana muslim. "Kalau Paris sudah mencanangkan itu berarti kan potensi besar sekali," ujar Aries.
Hingga saat ini, Aries mengatakan setidaknya sekolah desain ternama asal Yunani, Telestia, ingin mengembangkan mode Islami di Indonesia. "Itu membuktikan pasar Islami kita memang sangat potensial," katanya.
Pascakrisis ekonomi 1998 lalu, Areis mengatakan banyak negara maju yang mulai menggarap pasar ekonomi syariah. Hal itu membuat banyak negara-negara yang saat ini sudah mulai menggarap ekonomi syariah untuk mencegah adanya bubble economic di negara mereka. "Karena itu Indonesia harusnya bisa mengembangkan ekonomi syariah ini, apalagi diramalkan penduduk Indonesia mencapai 400 juta tahun 2035 mendatang yang sebagian besar kelas menengah yang potensial," katanya.
Langganan:
Postingan (Atom)