Tampilkan postingan dengan label keyakinan. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label keyakinan. Tampilkan semua postingan

Sabtu, 20 Juli 2013

Lima Bintang Sepakbola yang Tetap Bermain Walau Berpuasa

London : Bagi para pesepakbola muslim, bulan Ramadan akan menjadi tantangan tersendiri. Selain, terkadang akan menimbulkan pertentangan dengan manajer klub atau pelatih, yang tak ingin performa pemainnya terganggu, bulan puasa juga terkadang membuat penampilannya menurun.

Beberapa pemain bersikeras untuk tetap berpuasa setiap harinya. Ini merupakan bagian dari keyakinan mereka untuk menjalankan perintah agama. Beberapa di antaranya mungkin berpuasa selama latihan, tapi tidak saat pertandingan. Klub-klub cenderung mengatasi hal ini dengan kompromi, tapi hal ini bukanlah masalah yang mudah bagi para pemain dan manajer.

Berikut daftar pemain bintang sepakbola top dunia yang memeluk agama Islam. Mereka juga menjalankan puasa ditengah ketatnya kompetisi yang berada di Eropa, berikut lima diantaranya seperti yang dikutip dari berbagai sumber, Selasa (9/7/13). Selanjutnya *

Selasa, 28 Agustus 2012

"Ada konflik antar keluarga, saling berebut pengaruh pesantren di antara kakak dan adiknya. Mereka bersaudara," ujar Ketua PBNU Said Agil Siradj

Bentrokan antara dua kelompok di Sampang, Madura, bukan disebabkan perbedaan keyakinan. Konflik yang menyebabkan puluhan rumah terbakar dan seorang tewas itu dipicu persoalan internal keluarga.

"Ada konflik antar keluarga, saling berebut pengaruh pesantren di antara kakak dan adiknya. Mereka bersaudara," ujar Ketua PBNU Said Agil Siradj di Kantor Presiden, Jakarta, Selasa (28/8/2012).

Menurutnya, antara NU dan komunitas Syiah tidak pernah terjadi pertikaian, baik di Madura atau daerah lain yang menjadi basis massa.

"Malah pusatnya Syiah di Bangil, selama sejarahnya tidak pernah ada bentrokan dengan NU yang di Pasuruan. Saling silahturahmi," tuturnya.

Sebelumnya, pada Senin (28/8), Menteri Agama Suryadharma Ali telah menegaskan, kasus kerusuhan di Sampang yang melibatkan kelompok dari Sunni dan Syiah karena dipicu masalah keluarga. Menag maupun Mendagri juga membantah bahwa bentrokan yang menewaskan 2 orang itu bukan karena masalah pertentangan paham Sunni dengan Syiah atau masalah agama.

Suryadharma menerangkan, keluarga yang mempunyai masalah hingga melibatkan kelompok lebih besar yakni dari keluarga Tajul Muluk (Syiah) dengan keluarga Rois (Sunni). Karena masalah keluarga yang berlarut-larut sejak 2004 lalu, akhirnya berkembang hingga melibatkan kelompok yang jumlahnya lebih besar.

Ia menegaskan, permasalahan tersebut bukan dipicu karena beda aliran antara Sunni dengan Syiah maupun pertentangan agama. Ia meminta kepada masyarakat lainnya, untuk tidak melihat masalah ini pertikaian antara Sunni dengan Syiah.

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
//** Like Button FB **//
//** Like Button FB **//