Sebaliknya, pengusaha rokok menganggap wajar jika WTA diadakan di Indonesia. "Secara historis di sini ada basis industri dan petani tembakau dari dulu, jadi merupakan hal yang wajar kalau Indonesia dipilih sebagai negara penyelenggara," kata Hasan Aoni Azis, Corporate Communication Gabungan Perserikatan Pabrik Rokok Indonesia.
Meskipun demikian, Hasan mengakui perhelatan produk tembakau ini tidak menggandeng pengusaha rokok lokal Indonesia. "Tidak ada satu pun anggota Gappri yang berasosiasi dengan penyelenggara WTA," kata dia.
Global Adult Tobacco Survey kemarin merilis hasil penelitiannya yang menyebutkan bahwa jumlah perokok di Indonesia mencapai 61 juta orang atau 34,8 persen dari total penduduk. Atas hasil penelitian ini, Menteri Kesehatan Nafsiah Mboi mengatakan negara patut malu karena dikalahkan industri rokok.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar