Tampilkan postingan dengan label 7 triliun. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label 7 triliun. Tampilkan semua postingan

Rabu, 19 Februari 2014

Google: Rp 11,7 Triliun untuk Energi Alternatif

Silicon Valey - Google rupanya benar-benar serius menggarap pemanfaatan teknologi yang bersumber dari angin dan matahari. Direktur Energi dan Kelestarian Google Rick Needham menyatakan perusahaannya berinvestasi sebesar US$ 1 miliar, atau sekitar Rp 11,7 triliun, untuk pengembangan energi alternatif.

"Investasi itu untuk mengerjakan 15 proyek yang menghasilkan energi sebesar dua gigawatt di seluruh dunia, jumlah terbanyak berada di Amerika Serikat," ujar Needham seperti dikutip CNBC, Selasa, 18 Februari 2014.

Dia mengatakan kini 34 persen kegiatan operasional Google bergantung pada energi terbarukan. Jika seluruh proses berjalan dengan tepat, maka secara statistik, energi dapat diperbarui hingga 100 persen. Selanjutnya *

Kamis, 18 April 2013

IHSG Raih Rekor Tertinggi Baru 5.012

Indeks harga saham gabungan (IHSG) pada akhir perdagangan hari ini, Kamis 18 April 2013, kembali mencatatkan rekor tertinggi baru. IHSG mampu bertengger di atas level 5.000, setelah menguat 13,98 poin (0,28 persen) ke posisi 5.012,63.

Selama transaksi, sebanyak 121 saham menguat, 123 melemah, 114 saham stagnan, dan 225 saham tidak terjadi transaksi. Volume saham berpindah tangan tercatat 12,22 juta lot senilai Rp6,7 triliun dengan frekuensi 140.086 kali.

Seluruh indeks saham sektoral menguat, kecuali infrastruktur. Indeks saham sektor aneka industri mengontribusi kenaikan terbesar bagi IHSG, setelah menguat 1,33 persen. Disusul sektor properti dengan kenaikan 0,86 persen, keuangan (0,46 persen), dan agrobisnis (0,43 persen).

Analis PT Panin Sekuritas, Purwoko Sartono, mengatakan, aksi pembelian selektif oleh investor mampu mendorong IHSG menembus level 5.000, sekaligus menciptakan rekor tertinggi baru dalam sejarah perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia.

"Kenaikan IHSG terjadi di tengah melemahnya sebagian bursa regional, menyusul sentimen negatif dari bursa Wall Street," kata Purwoko.

Sentimen negatif eksternal terkait proyeksi Dana Moneter Internasional (IMF) terhadap industri barang tambang yang akan melemah, tidak menyurutkan minal beli pemodal.

"Dari dalam negeri, selective buying yang dilakukan investor terkait dengan antisipasi keluarnya laporan keuangan emiten kuartal I-2013," tuturnya.

Setelah berhasil menembus rekor tertinggi baru itu, Purwoko memperkirakan ruang kenaikan IHSG cenderung terbatas. Investor pun berpotensi untuk merealisasikan keuntungan yang sudah diperoleh (profit taking).

"Kisaran support dan resistance IHSG untuk besok diperkirakan di level 4.093 dan 5.024," ujarnya.

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
//** Like Button FB **//
//** Like Button FB **//