Washington - Secara mengejutkan, pemerintahan Amerika Serikat (AS) berhenti beroperasi pada Selasa dini hari waktu setempat. Ini merupakan yang pertama kali dalam 17 tahun terakhir. Situasi ini bakal menyebabkan agensi pemerintahan menghentikan layanannya. Apa sebabnya?
Penyebabnya adalah, Kongres AS yang tidak menyetujui pengajuan anggaran baru sampai batas waktu yang ditentukan.
Sepuluh menit sebelum lonceng tengah malam berbunyi, dan belum juga ada persetujuan anggaran baru, pihak Gedung Putih telah memerintahkan seluruh agensi federal untuk menutup layanannya.
"Kami meminta Kongres untuk bertindak cepat menyetujui sebuah resolusi yang diajukan, untuk menyediakan jembatan jangka pendek bagi kelangsungan anggaran tahun ini," ujar Direktur Manajemen dan Anggaran Gedung Putih Sylvia Mathews Burwell dikutip dari AFP, Selasa (1/10/2013). Selanjutnya *
Tampilkan postingan dengan label Dalam. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Dalam. Tampilkan semua postingan
Selasa, 01 Oktober 2013
Jumat, 23 Agustus 2013
Jumat, 09 Agustus 2013
30 Orang Tewas Dalam Serangan Bom Bunuh Diri di Pakistan
Peristiwa bom bunuh diri terjadi di Pakistan. 30 orang tewas dalam persitiwa yang terjadi saat acara pemakaman seorang polisi.
Dilansir dari situs berita reuters, Jumat (9/8/2013), peristiwa berdarah tersebut terjadi di bagian barat Kota Quetta. Sebanyak 30 orang yang sebagian besar adalah anggota polisi tewas. Sedangkan 62 orang dilaporkan mengalami luka-luka.
"Dua puluh satu diantara yang tewas adalah polisi. Yang lainnya belum teridentifikasi. Bahkan anak-anak juga menjadi korban dalam peristiwa ini," ujar petugas kepolisian Quetta, Inspektur Jenderal Mushtaq Sukhera.
Peritiwa berdarah itu disebut dilakukan oleh kelompok Taliban. Hal ini kemudian dibenarkan oleh juru bicara Taliban Shahidullah Shahid. Selanjutnya *
Dilansir dari situs berita reuters, Jumat (9/8/2013), peristiwa berdarah tersebut terjadi di bagian barat Kota Quetta. Sebanyak 30 orang yang sebagian besar adalah anggota polisi tewas. Sedangkan 62 orang dilaporkan mengalami luka-luka.
"Dua puluh satu diantara yang tewas adalah polisi. Yang lainnya belum teridentifikasi. Bahkan anak-anak juga menjadi korban dalam peristiwa ini," ujar petugas kepolisian Quetta, Inspektur Jenderal Mushtaq Sukhera.
Peritiwa berdarah itu disebut dilakukan oleh kelompok Taliban. Hal ini kemudian dibenarkan oleh juru bicara Taliban Shahidullah Shahid. Selanjutnya *
Langganan:
Postingan (Atom)