Kabar lumpuh yang dialami mentalist, Deddy Corbuzier, mengejutkan banyak pihak. Deddy yang saat tampil di acara The Next Mentalist menggunakan kursi roda, sempat menghebohkan jagat hiburan tanah air.
Tak ingin penggemarnya khawatir, Deddy, dalam akun twitternya,@corbuzier, menyatakan ia mengalami penyempitan syaraf tulang belakang yang bisa menyebabkan kelumpuhan.
Tak hanya lewat akun twitter, lewat akun Facebook Deddy Corbuzier, ia juga menjelaskan panjang lebar, soal kronologi sakit yang dideritanya. Berikut isi penjelasan Deddy tentang sakitnya yang ia tulis, Selasa, 28 Januari 2014. Sumber *
Tampilkan postingan dengan label cerita. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label cerita. Tampilkan semua postingan
Rabu, 29 Januari 2014
Kamis, 18 Juli 2013
Cerita Lengkap Saksi Mata Soal Bentrok FPI vs Warga di Kendal
Bentrok warga dan FPI bukan peristiwa tunggal. Ada kait-mengkait dengan peristiwa lain. Berikut cerita lengkap saksi mata bentrok tersebut.
Rabu (17/7) kemarin, puluhan anggota FPI datang ke lokalisasi Sukorejo, Kendal. FPI minta tempat tersebut ditutup. Negosiasi dengan 'beking' lokalisasi gagal. Massa FPI mengancam datang lebih banyak.
Hari ini, FPI menepati janjinya. Mereka datang dengan massa lebih banyak, menumpang antara 9-10 mobil. Bukannya takut, 'beking' lokalisasi melawan. Terjadi bentrok. Selanjutnya *
Rabu (17/7) kemarin, puluhan anggota FPI datang ke lokalisasi Sukorejo, Kendal. FPI minta tempat tersebut ditutup. Negosiasi dengan 'beking' lokalisasi gagal. Massa FPI mengancam datang lebih banyak.
Hari ini, FPI menepati janjinya. Mereka datang dengan massa lebih banyak, menumpang antara 9-10 mobil. Bukannya takut, 'beking' lokalisasi melawan. Terjadi bentrok. Selanjutnya *
Kamis, 18 April 2013
Mariamah & Kisah Menegangkan KM Karya Indah Tenggelam di Sungai Mahakam
KM Karya Indah tenggelam di Sungai Mahakam, Rabu (17/4) petang. 1 Orang tewas, sementara puluhan masih hilang. Manifes penumpang yang tidak jelas menyulitkan petugas memastikan berapa jumlah penumpang di kapal itu.
Mariamah, korban selamat dari tenggelamnya KM Karya Indah di Sungai Mahakam mengatakan nakhoda kapal telah memberikan instruksi supaya para penumpang menyelamatkan diri, setelah air sungai sudah mulai masuk ke kapal tersebut.
"Kapal motor memang terkena ombak sungai yang tinggi dan menyebabkan sebagian air masuk ke dalam kapal, tak berapa lama Nakhoda mencoba memutar haluan untuk mencari jalan pintas ke daratan terdekat, namun air semakin meninggi dan kemudian ada intruksi dari Nakhoda, supaya penumpang menyelamatkan diri," tutur Mariamah (42 tahun), karyawan kontrak PT Kalamour, Rabu (17/4) malam, usai kejadian.
Karena begitu paniknya, Mariamah yang posisinya berada di tengah deretan penumpang berebut untuk menyelamatkan diri, dan tak berapa lama air masuk ke kapal mulai meninggi dan posisi kapal mulai miring.
"Saya sudah tidak ingat diinjak berapa orang karena semuanya berebutan, untuk melepaskan diri sampai saya harus melepaskan baju seragam, agar bisa timbul di permukaan air," tutur Marimah yang mengaku tidak bisa berenang.
Begitu kepalanya bisa muncul di permukaan air, dia melihat di sekitarnya masih ada bangkai kapal dalam posisi setengah miring, dan di situ dia melihat temannya sudah berada di atas atap kapal motor tersebut.
"Teman saya yang menarik tangan saya, sehingga saya bisa bertahan di atas atap, dan kemudian diselamatkan oleh petugas," tutur dia.
Ditanya soal standar keselamatan kapal, seperti halnya penyedian baju pelampung, dia mengaku tidak tahu secara pasti.
Namun ketika sudah berada di atas atap, dia sempat melihat beberapa temannya yang selamat memakai baju pelampung.
"Saya tidak tahu soal penyediaan baju pelampung, namun ada beberapa teman saya yang pakai ketika menyelamatkan diri," tuturnya.
Kapal motor tersebut dikabarkan mengalami kebocoran di bagian depan hingga menyebabkan keretakan yang mempercepat air masuk ke kapal.
Mariamah yang saat ini masih dirawat di Rumah Sakit Trauma Center Loa Janan, dan ditunggui oleh sanak keluarganya mengaku masih merasa sesak dan sulit untuk bernafas normal.
"Katanya dokter, masih banyak air di dalam perut, mungkin terlalu banyak saya minum air sungai ketika mencoba menyelamatkan diri," tegasnya.
Kapal Motor Karya Indah merupakan kapal penumpang yang mengangkut karyawan perusahaan plywood PT Kalamour, dari Dermaga Kalamour menuju Dermaga Loa Janan yang berjarak kurang lebih 500 meter menyisiri Sungai Mahakam.
Dari keterangan karyawan menyebutkan, ketika sore hari bertepatan dengan jam pulang perusahaan, biasanya kapal penumpang tersebut selalu dipenuhi sesak oleh penumpang.
"Semuanya berebut untuk bisa naik duluan, ya maklum usai kerja mereka langsung ingin cepat pulang ke rumah, makanya saya kadang takut sendiri," terang Sriatun yang sudah dua bulan keluar dari perusahaan kalamour tersebut.
Mariamah, korban selamat dari tenggelamnya KM Karya Indah di Sungai Mahakam mengatakan nakhoda kapal telah memberikan instruksi supaya para penumpang menyelamatkan diri, setelah air sungai sudah mulai masuk ke kapal tersebut.
"Kapal motor memang terkena ombak sungai yang tinggi dan menyebabkan sebagian air masuk ke dalam kapal, tak berapa lama Nakhoda mencoba memutar haluan untuk mencari jalan pintas ke daratan terdekat, namun air semakin meninggi dan kemudian ada intruksi dari Nakhoda, supaya penumpang menyelamatkan diri," tutur Mariamah (42 tahun), karyawan kontrak PT Kalamour, Rabu (17/4) malam, usai kejadian.
Karena begitu paniknya, Mariamah yang posisinya berada di tengah deretan penumpang berebut untuk menyelamatkan diri, dan tak berapa lama air masuk ke kapal mulai meninggi dan posisi kapal mulai miring.
"Saya sudah tidak ingat diinjak berapa orang karena semuanya berebutan, untuk melepaskan diri sampai saya harus melepaskan baju seragam, agar bisa timbul di permukaan air," tutur Marimah yang mengaku tidak bisa berenang.
Begitu kepalanya bisa muncul di permukaan air, dia melihat di sekitarnya masih ada bangkai kapal dalam posisi setengah miring, dan di situ dia melihat temannya sudah berada di atas atap kapal motor tersebut.
"Teman saya yang menarik tangan saya, sehingga saya bisa bertahan di atas atap, dan kemudian diselamatkan oleh petugas," tutur dia.
Ditanya soal standar keselamatan kapal, seperti halnya penyedian baju pelampung, dia mengaku tidak tahu secara pasti.
Namun ketika sudah berada di atas atap, dia sempat melihat beberapa temannya yang selamat memakai baju pelampung.
"Saya tidak tahu soal penyediaan baju pelampung, namun ada beberapa teman saya yang pakai ketika menyelamatkan diri," tuturnya.
Kapal motor tersebut dikabarkan mengalami kebocoran di bagian depan hingga menyebabkan keretakan yang mempercepat air masuk ke kapal.
Mariamah yang saat ini masih dirawat di Rumah Sakit Trauma Center Loa Janan, dan ditunggui oleh sanak keluarganya mengaku masih merasa sesak dan sulit untuk bernafas normal.
"Katanya dokter, masih banyak air di dalam perut, mungkin terlalu banyak saya minum air sungai ketika mencoba menyelamatkan diri," tegasnya.
Kapal Motor Karya Indah merupakan kapal penumpang yang mengangkut karyawan perusahaan plywood PT Kalamour, dari Dermaga Kalamour menuju Dermaga Loa Janan yang berjarak kurang lebih 500 meter menyisiri Sungai Mahakam.
Dari keterangan karyawan menyebutkan, ketika sore hari bertepatan dengan jam pulang perusahaan, biasanya kapal penumpang tersebut selalu dipenuhi sesak oleh penumpang.
"Semuanya berebut untuk bisa naik duluan, ya maklum usai kerja mereka langsung ingin cepat pulang ke rumah, makanya saya kadang takut sendiri," terang Sriatun yang sudah dua bulan keluar dari perusahaan kalamour tersebut.
Langganan:
Postingan (Atom)