Sudah lihat wanita cantik ini, Melanie Iglesias, nge-dance di YouTube Channel? Kalau belum, segera ketik namanya dalam mesin pencarian, dan klik. Pasti Anda akan menyukainya.
Melanie Iglesias adalah salah satu wajah baru yang membuat jantung para pria berdebar. Bisa dibilang, Melanie adalah salah satu model cantik yang memanfaatkan kekuatan YouTube. Ia memiliki YouTube channel yang dikenal sebagai "What Girls Really Do".
Sebagai seorang wanita, Melanie memang memiliki paket yang komplit. Paras yang cantik, muda, senyum yang manis, bertubuh sintal, dan kemampuannya dalam nge-dance.
Gadis seksi berwajah cantik berusia 26 tahun ini semakin dikenal, setelah sering mengunggah video YouTube. Melalui video tersebut Melanie memiliki ribuan penggemar yang mayoritas pria dan video youtube-nya telah dilihat jutaan kali.
Sebenarnya, Melanie juga telah memiliki banyak prestasi sebagai model. Melanie pernah menjadi wanita terseksi tahun 2010 versi majalah Maxim, dan menjadi isu besar dalam majalah World’s Most Beautiful pada tahun berikutnya, serta masuk dalam daftar 30 Sexiest Celebrities Under 30 Tahun 2012 dari Majalah Vibe.
Guna merawat keindahan tubuhnya, Melanie rajin merawat tubuhnya di pusat kebugaran secara rutin. Hasilnya terbukti, begitu banyak mata pria yang memandangnya saat Melanie sedang berenang.
Tak sampai di situ, gadis muda ini juga berpikir cerdas. Saat ini, ia telah membuat sebuah website khusus menjual merchandise yang berisi foto-foto hot dirinya, seperti posternya memakai bikini dan lingerie dengan pose yang menantang. Melanie mengaku mengambil kesempatan ini selagi masih muda sambil mengumpulkan tabungan.
Hasil dari video YouTube-nya, Melanie telah ditawari menjadi presenter di beberapa acara di stasiun televisi dan terikat kontrak di Red Model Management, dll. Sumber *
Tampilkan postingan dengan label idola. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label idola. Tampilkan semua postingan
Minggu, 08 September 2013
Senin, 23 Juli 2012
Demoralisasi Anak-anak dan Memicu Kekerasan Seksual kepada Anak (KPIA)
Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) mengkritik mobilisasi anak dan remaja dalam pembebasan Ariel di LP Kebonwaru, Bandung. Ariel merupakan terpidana kasus pornografi.
"Langkah tersebut merupakan eksploitasi sistemik untuk kepentingan pembangunan opini dan mendongkrak popularitas. Padahal semua orang tahu bahwa yang bersangkutan dihukum karena melakukan tindak pidana pornografi, yang akibat perbuatannya telah menyebabkan terdegradasinya moral anak Indonesia. Bahkan, pasca kasus tersebut, muncul banyak aduan kasus pencabulan yang dipicu oleh video tersebut," kata Wakil Ketua KPAI, Asrorun Ni'am, Senin (23/7/2012).
Masyarakat perlu waspada akan pembangunan image bahwa pelaku pronografi menjadi seorang idola di kalangan remaja dan anak. "Karena hal itu justru akan mengancam prinsip perlindungan anak," terangnya.
Dalam pembebasan Ariel ini, tampak seolah-olah gerakan "free for Ariel" yang digerakkan remaja dan anak-anak. Mereka pun seolah-olah menjadi pembela Ariel.
"Faktanya, kasus pornografi ini telah menyebabkan demoralisasi anak-anak dan memicu kekerasan seksual kepada anak, baik sebagai pelaku maupun korban," tuturnya.
"Langkah tersebut merupakan eksploitasi sistemik untuk kepentingan pembangunan opini dan mendongkrak popularitas. Padahal semua orang tahu bahwa yang bersangkutan dihukum karena melakukan tindak pidana pornografi, yang akibat perbuatannya telah menyebabkan terdegradasinya moral anak Indonesia. Bahkan, pasca kasus tersebut, muncul banyak aduan kasus pencabulan yang dipicu oleh video tersebut," kata Wakil Ketua KPAI, Asrorun Ni'am, Senin (23/7/2012).
Masyarakat perlu waspada akan pembangunan image bahwa pelaku pronografi menjadi seorang idola di kalangan remaja dan anak. "Karena hal itu justru akan mengancam prinsip perlindungan anak," terangnya.
Dalam pembebasan Ariel ini, tampak seolah-olah gerakan "free for Ariel" yang digerakkan remaja dan anak-anak. Mereka pun seolah-olah menjadi pembela Ariel.
"Faktanya, kasus pornografi ini telah menyebabkan demoralisasi anak-anak dan memicu kekerasan seksual kepada anak, baik sebagai pelaku maupun korban," tuturnya.
Label:
anak,
Ariel,
Bandung,
degradasi,
ekspoitasi,
free for Ariel,
idola,
Kebunwaru,
KPIA,
LP,
moral,
opini,
pembebasan,
pencabulan,
popularitas,
pornografi,
sistemikk
Langganan:
Postingan (Atom)