Tampilkan postingan dengan label Mendag. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Mendag. Tampilkan semua postingan

Selasa, 02 Juli 2013

Mendag: Perekonomian Indonesia Terbesar 15 Dunia

Manado - Menteri Perdagangan (Mendag), Gita Wirjawan mengatakan, saat ini Indonesia merupakan negara dengan perekonomian terbesar ke-15 di dunia dengan nilai Rp10.000 triliun pada tahun 2012.

"Bila diakumulasi perekonomian Indonesia dari tahun 2012 hingga 20 tahun, ke depan nilainya dapat mencapai Rp600.000 triliun. Dan dengan konsumsi domestik yang mencapai 60 persen, potensi pasar domestik Indonesia sangat besar," kata menteri saat memberikan kuliah umum bertajuk revitalisasi produk dalam negeri dan perspektif kepemimpinan nasional 2014, di Universitas Negeri Manado (Unima) di Tondano, Minahasa, Selasa.

Menurut menteri, menjadi tantangan ke depan bagi generasi selanjutnya, termasuk adik-adik mahasiswa Unima adalah bagaimana mengisi pasar senilai Rp360 triliun tersebut dengan produk-produk buatan Indonesia.

Di zaman yang serba digital ini, Indonesia harus dibangun menjadi bangsa dan negara yang produknya mampu bersaing dengan produk-produk negara lainnya.

"Jangan sampai kalah dengan Korea yang sudah dapat membangun smartphone merek Samsung. Jangan sampai kita (bangsa Indonesia) hanya dapat mengkonsumsi produk-produk elektronik buatan luar negeri," ajaknya.

Menteri memberikan contoh pentingnya sebuah inovasi, biaya produksi sebuah iPhone itu hanya USD 10 atau sekitar Rp100 ribu, sementara harga jualnya lebih dari USD 400 atau sekitar Rp6-8 juta di Indonesia.

"Di sini kita dapat melihat bahwa inovasi Steve Job itu dinilai USD 390 per unit iPhone, sedangkan produsennya hanya dibayar USD 10 per unit iPhone yang diproduksinya," terangnya.

Saat ini hak paten yang dikeluarkan Indonesia pada tahun lalu masih di bawah 500 buah, dan hal ini sangat jauh jumlahnya dibandingkan dengan Jepang yang telah mengeluarkan hak paten sekitar 60.000 buah, katanya.

Hak paten menurut menteri mencerminkan intelektual bangsa, dan Indonesia harus terus berupaya meningkatkan hal tersebut dengan melakukan peningkatan kapasitas sumber daya manusia.

Mendag yakin bangsa Indonesia mampu karena mempunyai postur fiskal yang baik saat ini.

Ke depan, pemimpin yang baik menurut Mendag adalah pemimpin yang dapat mendorong kemajuan perekonomian Indonesia, mampu membungkus pluralisme dan demokrasi, sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan seluruh masyarakat Indonesia.

"Indonesia, dalam waktu 20 tahun ke depan, akan menjadi negara dengan perekonomian terbesar ke-7 atau bahkan ke-6 di dunia," kata menteri optimistis.

Karena itu menteri mengharapkan mahasiswa UNIMA berinovasi, karena kreasi, nilai tambah, hilirisasi dan industrialisasi ke depannya sangat penting.

"Negara yang memiliki sumber daya manusia yang kreatif, merekalah yang akan bertahan,".

Selasa, 05 Februari 2013

Toyota Etios Akan Dibanderol Rp 140 Jutaan?

Setelah dikabarkan akan meluncur dalam hitungan bulan ke depan atau lebih tepatnya diposisikan setelah calon LCGC Agya, beredar informasi baru bahwa harga Toyota Etios atau yang juga dinamai Toyota Liva akan dipatok pada angka Rp 140 jutaan. Sumber yang mengetahui rencana ini menyebut angka tersebut sebagai perkiraan.

"Perkiraannya Rp 140 juta," ujar sumber tersebut. Sementara itu, sebelumnya harga Etios diprediksi pada angka Rp 150 juta dan akan bersaing di segmen sejenis, yang sudah diisi oleh Honda Brio dan Nissan March.

Grup Toyota sendiri sebelumnya diberitakan akan menjadikan Indonesia sebagai basis produksi. Menteri Perdagangan Gita Wirjawan dalam keterangannya mengatakan bahwa Toyota dalam beberapa waktu ke depan akan menyiapkan model-model untuk diekspor ke beberapa negara, termasuk kawasan ASEAN dan lebih jauh Asia, hingga Afrika dan Australia.



Dalam paparannya, Presiden Direktur PT Toyota-Astra Motor Johnny Darmawan menyampaikan bahwa dari rencana Rp 26 triliun, sebagai tahap pertama, investasi sebesar Rp 13 Triliun akan dikeluarkan dalam waktu 5 tahun ke depan. Dana tersebut berasal dari enam perusahaan, yakni Toyota Motor Corporation, Daihatsu Motor Co Ltd, Denso Corp, Toyota Auto Body Co Ltd, Toyota Tsusho Corporation (TT), dan Aisin Seiki Co Ltd (AS).

Rencana besar Toyota untuk menjadikan Indonesia sebagai basis produksi salah satunya akan berimbas pada perakitan Toyota Etios.

Soal mesin, Etios yang sudah dijual di India menggunakan mesin tiga silinder 1.200 cc DOHC bertenaga 80 PS pada 5.600 rpm dengan torsi 104 Nm pada 3.100 rpm. Aspek efisiensi bahan bakar yang tepat guna, yakni VVT-i, bakal jadi senjata bagi Etios, terutama dibanding rival-rivalnya.

VVT-i pada dasarnya merupakan sistem untuk mengatur kerja katup secara elektronis dan sefisien mungkin. Kerjanya mengoptimalkan torsi mesin pada setiap kecepatan dan kondisi berkendara (oleh sopir).

Sehingga membuat konsumsi BBM menjadi lebih efisien dan sekaligus menurunkan tingkat emisi bahan bakar serendah mungkin. Dengan demikian, tenaga yang dihasilkan lebih besar walaupun kapasitas cc silinder mesin kecil.



Sumber: *
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
//** Like Button FB **//
//** Like Button FB **//