JAKARTA - CEO Lion Air Rusdi Kirana berbagi pengalaman saat dirinya menandatangani kontrak dengan dua perusahaan produsen pesawat ternama asal Perancis dan Amerika Serikat, yaitu Airbus dan Boeing.
Karena baginya, membawa Indonesia di atas podium Istana Elysee, Perancis, adalah satu kehormatan yang dengan penuh ketulusan ingin ia persembahkan untuk Negeri ini.
Ini adalah satu dari tiga kehormatan yang dirasakan Rusdi Kirana. Dua lainnya yaitu saat menerima undangan dari Komite Konvensi Partai Demokrat, dan satu lagi, ketika memutuskan tidak ikut konvensi karena memberi jalan pada figur terbaik untuk menjadi calon pemimpin bangsa ini. Selanjutnya *
Tampilkan postingan dengan label Terbesar. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Terbesar. Tampilkan semua postingan
Jumat, 30 Agustus 2013
Minggu, 28 Juli 2013
Gaji anggota DPR terbesar ke-4 sejagat, gaji SBY ke-3 sedunia
Gaji anggota DPR di Indonesia tercatat sebagai yang terbesar keempat di dunia. Peringkat itu dirilis oleh Independent Parliamentary Standarts Authority dan IMF dengan dasar jumlah gaji dalam setahun dibagi pendapatan per kapita penduduk.
Ternyata jumlah gaji anggota DPR sebanyak 18 kali pendapatan per kapita penduduk. Sebelumnya, majalah The Economist juga pernah melansir data yang sama untuk gaji kepala negara seluruh dunia. Majalah The Economist edisi 5 Juli 2010, melansir pendapatan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) terbesar ketiga sedunia. Hal itu didasarkan pada jumlah total gaji dibagi pendapatan per kapita. Selanjutnya *
Ternyata jumlah gaji anggota DPR sebanyak 18 kali pendapatan per kapita penduduk. Sebelumnya, majalah The Economist juga pernah melansir data yang sama untuk gaji kepala negara seluruh dunia. Majalah The Economist edisi 5 Juli 2010, melansir pendapatan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) terbesar ketiga sedunia. Hal itu didasarkan pada jumlah total gaji dibagi pendapatan per kapita. Selanjutnya *
Label:
anggota,
DPR,
gaji,
IMF,
Independent Parliamentary Standarts Authority,
ke-4,
pendapatan,
per kapita,
SBY ke-3,
sedunia,
sejagat,
Terbesar,
The Economist
Kamis, 18 Juli 2013
3 Tambang Emas Terbesar di Dunia
New York : Setelah sempat menembus harga tertingginya pada September 2011 sebesar US$ 1.900 per ounce, harga emas kali ini masih belum stabil dan cenderung bergerak turun. Kebanyakan investor masih merasa khawatir karena emas masih dirasa belum cukup aman untuk dijadikan aset investasi.
Seperti melansir Gold Investing News, Kamis (18/7/2013), emas merupakan komoditas yang langka. Jumlah emas global memang bervariasi, tapi data terbaru yang dihimpun Thomson Reuters menyebutkan cadangan emas di dunia saat ini hanya tersisa sebanyak 171.300 ton.
Sambang emas saat ini tersebar di berbagai negara. Dari banyaknya lahan tambang tersebut, berikut tiga tambang penghasil emas terbesar di dunia:
1. Tambang Grasberg (Freeport) di Indonesia
Sebagian besar para ahli menganggap Freeport-McMoRan Copper & Gold sebagai tambang terbesar di dunia. Tak hanya itu, tambang tembaganya pun menjadi nomor satu di dunia. Grasberg berlokasi di Papua, Indonesia. Baca selanjutnya *
Seperti melansir Gold Investing News, Kamis (18/7/2013), emas merupakan komoditas yang langka. Jumlah emas global memang bervariasi, tapi data terbaru yang dihimpun Thomson Reuters menyebutkan cadangan emas di dunia saat ini hanya tersisa sebanyak 171.300 ton.
Sambang emas saat ini tersebar di berbagai negara. Dari banyaknya lahan tambang tersebut, berikut tiga tambang penghasil emas terbesar di dunia:
1. Tambang Grasberg (Freeport) di Indonesia
Sebagian besar para ahli menganggap Freeport-McMoRan Copper & Gold sebagai tambang terbesar di dunia. Tak hanya itu, tambang tembaganya pun menjadi nomor satu di dunia. Grasberg berlokasi di Papua, Indonesia. Baca selanjutnya *
Selasa, 02 Juli 2013
Mendag: Perekonomian Indonesia Terbesar 15 Dunia
Manado - Menteri Perdagangan (Mendag), Gita Wirjawan mengatakan, saat ini Indonesia merupakan negara dengan perekonomian terbesar ke-15 di dunia dengan nilai Rp10.000 triliun pada tahun 2012.
"Bila diakumulasi perekonomian Indonesia dari tahun 2012 hingga 20 tahun, ke depan nilainya dapat mencapai Rp600.000 triliun. Dan dengan konsumsi domestik yang mencapai 60 persen, potensi pasar domestik Indonesia sangat besar," kata menteri saat memberikan kuliah umum bertajuk revitalisasi produk dalam negeri dan perspektif kepemimpinan nasional 2014, di Universitas Negeri Manado (Unima) di Tondano, Minahasa, Selasa.
Menurut menteri, menjadi tantangan ke depan bagi generasi selanjutnya, termasuk adik-adik mahasiswa Unima adalah bagaimana mengisi pasar senilai Rp360 triliun tersebut dengan produk-produk buatan Indonesia.
Di zaman yang serba digital ini, Indonesia harus dibangun menjadi bangsa dan negara yang produknya mampu bersaing dengan produk-produk negara lainnya.
"Jangan sampai kalah dengan Korea yang sudah dapat membangun smartphone merek Samsung. Jangan sampai kita (bangsa Indonesia) hanya dapat mengkonsumsi produk-produk elektronik buatan luar negeri," ajaknya.
Menteri memberikan contoh pentingnya sebuah inovasi, biaya produksi sebuah iPhone itu hanya USD 10 atau sekitar Rp100 ribu, sementara harga jualnya lebih dari USD 400 atau sekitar Rp6-8 juta di Indonesia.
"Di sini kita dapat melihat bahwa inovasi Steve Job itu dinilai USD 390 per unit iPhone, sedangkan produsennya hanya dibayar USD 10 per unit iPhone yang diproduksinya," terangnya.
Saat ini hak paten yang dikeluarkan Indonesia pada tahun lalu masih di bawah 500 buah, dan hal ini sangat jauh jumlahnya dibandingkan dengan Jepang yang telah mengeluarkan hak paten sekitar 60.000 buah, katanya.
Hak paten menurut menteri mencerminkan intelektual bangsa, dan Indonesia harus terus berupaya meningkatkan hal tersebut dengan melakukan peningkatan kapasitas sumber daya manusia.
Mendag yakin bangsa Indonesia mampu karena mempunyai postur fiskal yang baik saat ini.
Ke depan, pemimpin yang baik menurut Mendag adalah pemimpin yang dapat mendorong kemajuan perekonomian Indonesia, mampu membungkus pluralisme dan demokrasi, sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan seluruh masyarakat Indonesia.
"Indonesia, dalam waktu 20 tahun ke depan, akan menjadi negara dengan perekonomian terbesar ke-7 atau bahkan ke-6 di dunia," kata menteri optimistis.
Karena itu menteri mengharapkan mahasiswa UNIMA berinovasi, karena kreasi, nilai tambah, hilirisasi dan industrialisasi ke depannya sangat penting.
"Negara yang memiliki sumber daya manusia yang kreatif, merekalah yang akan bertahan,".
"Bila diakumulasi perekonomian Indonesia dari tahun 2012 hingga 20 tahun, ke depan nilainya dapat mencapai Rp600.000 triliun. Dan dengan konsumsi domestik yang mencapai 60 persen, potensi pasar domestik Indonesia sangat besar," kata menteri saat memberikan kuliah umum bertajuk revitalisasi produk dalam negeri dan perspektif kepemimpinan nasional 2014, di Universitas Negeri Manado (Unima) di Tondano, Minahasa, Selasa.
Menurut menteri, menjadi tantangan ke depan bagi generasi selanjutnya, termasuk adik-adik mahasiswa Unima adalah bagaimana mengisi pasar senilai Rp360 triliun tersebut dengan produk-produk buatan Indonesia.
Di zaman yang serba digital ini, Indonesia harus dibangun menjadi bangsa dan negara yang produknya mampu bersaing dengan produk-produk negara lainnya.
"Jangan sampai kalah dengan Korea yang sudah dapat membangun smartphone merek Samsung. Jangan sampai kita (bangsa Indonesia) hanya dapat mengkonsumsi produk-produk elektronik buatan luar negeri," ajaknya.
Menteri memberikan contoh pentingnya sebuah inovasi, biaya produksi sebuah iPhone itu hanya USD 10 atau sekitar Rp100 ribu, sementara harga jualnya lebih dari USD 400 atau sekitar Rp6-8 juta di Indonesia.
"Di sini kita dapat melihat bahwa inovasi Steve Job itu dinilai USD 390 per unit iPhone, sedangkan produsennya hanya dibayar USD 10 per unit iPhone yang diproduksinya," terangnya.
Saat ini hak paten yang dikeluarkan Indonesia pada tahun lalu masih di bawah 500 buah, dan hal ini sangat jauh jumlahnya dibandingkan dengan Jepang yang telah mengeluarkan hak paten sekitar 60.000 buah, katanya.
Hak paten menurut menteri mencerminkan intelektual bangsa, dan Indonesia harus terus berupaya meningkatkan hal tersebut dengan melakukan peningkatan kapasitas sumber daya manusia.
Mendag yakin bangsa Indonesia mampu karena mempunyai postur fiskal yang baik saat ini.
Ke depan, pemimpin yang baik menurut Mendag adalah pemimpin yang dapat mendorong kemajuan perekonomian Indonesia, mampu membungkus pluralisme dan demokrasi, sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan seluruh masyarakat Indonesia.
"Indonesia, dalam waktu 20 tahun ke depan, akan menjadi negara dengan perekonomian terbesar ke-7 atau bahkan ke-6 di dunia," kata menteri optimistis.
Karena itu menteri mengharapkan mahasiswa UNIMA berinovasi, karena kreasi, nilai tambah, hilirisasi dan industrialisasi ke depannya sangat penting.
"Negara yang memiliki sumber daya manusia yang kreatif, merekalah yang akan bertahan,".
Label:
15,
bertahan,
dunia,
Indonesia,
industrialisasi,
iPhone,
kreatif,
mahasiswa,
Mendag,
Perekonomian,
Samsung,
Steve Job,
Terbesar,
UNIMA,
Universitas Negeri Manado
Langganan:
Postingan (Atom)