Ucapan “Selamat Hari Natal” dari umat Islam kepada umat Kristen, selalu menjadi polemik jelang peringatan Hari Natal. Menyikapi hal itu, Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) menegaskan bahwa umat Islam boleh mengucapkan Selamat Hari Natal kepada umat Kristen.
Sikap PBNU itu disampaikan Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj, di Jakarta, Selasa (17/12). Said menegaskan, pengucapan “Selamat Natal” dari umat Islam adalah untuk kelahiran seorang nabi. Bukan Anak Allah. “Bisa. Tapi bukan karena lahirnya anak Tuhan. Tapi mengucapkan Natal atas dilahirkannya Nabi Isa (Yesus). Bukan putera Allah,” kata Said, seperti dikutip tribunnews.
Senada dengan pernyataan KH Said Aqil, aktivis muda NU, Zuhairi Misrawi, menegaskan bahwa Tuhan telah memerintahkan umat Islam untuk mengucapkan selamat Natal. “Di buku AL-QURAN KITAB TOLERANSI, saya jelaskan Tuhan memerintahkan umat Islam untuk mengucapkan SELAMAT NATAL!” jelas Zuhairi melalui akun Twitter @zuhairimisrawi.
Di sisi lain, Ustadzah Irena Handono melarang umat Islam mengucapkan Selamat Natal, meskipun melalui pesan singkat atau BlackBerry Messenger (BBM). “Tidak boleh, krna mengucapkan selamat natal sama artinya dgn mengakui kelahiran “Yesus” sbg Tuhan. & bisa menodai ketauhidan kita,” kicau @Irena_Handono, menjawab pertanyaan soal boleh tidaknya umat Islam mengucapkan selamat Natal. Sumber *
Tampilkan postingan dengan label Nabi. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Nabi. Tampilkan semua postingan
Rabu, 18 Desember 2013
PBNU Bolehkan Nahdliyin Ucapkan "Selamat Natal"
Label:
@Irena_Handono,
BBM,
Bolehkan,
Irena Handono,
Kelahiran,
melarang,
Nabi,
Nahdliyin,
NU,
PBNU,
Said Aqil Siroj,
Selamat Natal,
Ucapkan,
Zuhairi Misrawi
Sabtu, 18 Agustus 2012
Bagaimana Jika Malam ini Anda Bermimpi Bertemu Rasululloh Dan Beliau Mengatakan Bahwa Besok adalah Hari Raya?
Pernah terjadi disuatu tahun, Kadi Kota Tarim Hadromaut telah menyatakan hari raya. Seluruh Saadah dan penduduk Tarim telah berkumpul untuk menjalankan Sholat I’ed. Tetapi ada salah seorang pemuka Al Aydarus tidak tampak hadir. Maka Khatib segera pergi menemuinya di kediamannya. Khatib pun menanyakan apa sebabnya beliau tidak keluar menuju masjid untuk shalat Ied.
Habib itu menjawab: “Aku malam ini bermimpi bertemu dengan Nabi Shallallohu alaihi sallam dan aku bertanya kepada beliau. Ya Rosul, apakah malam ini malam hari raya?. Rasululloh menjawab .TIDAK. Maka hari ini aku tetap berpuasa.”
Khatib itu berkata: “Habib melihat Rasululloh dalam mimpi. Sedangkan saya melihat beliau dalam keadaan terjaga. Dan Rosululloh berkata HARI INI HARI RAYA”
Habib bertanya: ” Bagaimana bisa begitu?”
Khatib menjawab: ” Bukankah tuan pernah mendengar Rasululloh Shallollohualayhi wasallam bersabda:
Puasalah Kalian karena melihat bulan dan berbukalah kalian karena melihat bulan??”
Habib menjawab: “Benar. Aku tentu pernah mendengarnya.”
Khatib berkata: “Yang tuan lihat adalah dalam mimpi. Ru’yah Manam. Sedangkan ru’yah kami adalah ru’yah yang Haq yg telah meriwayatkan orang-orang yg terpercaya ['tsiqoh'] dari riwayat orang-orang yang tsiqoh pula dari Rasululloh Shallollohu alayhi wasallam dan mereka meriwayatkannya dalam keadaan TERJAGA dan Nabi pun ketika mengatakannya dalam keadaan TERJAGA.”
Habib menjawab: “Jaszakallohu khoiron”. Kalam Rosululloh adalah Haq dan ucapanmu juga ucapan yang Haq. Ayo… mana buah kurmanya, aku akan berbuka sekarang.”
Kemudian mereka berdua menuju masjid untuk mengikuti Shalat Ied. Begitulah keadaan orang-orang yang berhati lapang dan mau menerima dan mendengar dan mengikuti kebenaran . Semoga Alloh memberi kita kemanfaatan mereka semua.
Habib itu menjawab: “Aku malam ini bermimpi bertemu dengan Nabi Shallallohu alaihi sallam dan aku bertanya kepada beliau. Ya Rosul, apakah malam ini malam hari raya?. Rasululloh menjawab .TIDAK. Maka hari ini aku tetap berpuasa.”
Khatib itu berkata: “Habib melihat Rasululloh dalam mimpi. Sedangkan saya melihat beliau dalam keadaan terjaga. Dan Rosululloh berkata HARI INI HARI RAYA”
Habib bertanya: ” Bagaimana bisa begitu?”
Khatib menjawab: ” Bukankah tuan pernah mendengar Rasululloh Shallollohualayhi wasallam bersabda:
Puasalah Kalian karena melihat bulan dan berbukalah kalian karena melihat bulan??”
Habib menjawab: “Benar. Aku tentu pernah mendengarnya.”
Khatib berkata: “Yang tuan lihat adalah dalam mimpi. Ru’yah Manam. Sedangkan ru’yah kami adalah ru’yah yang Haq yg telah meriwayatkan orang-orang yg terpercaya ['tsiqoh'] dari riwayat orang-orang yang tsiqoh pula dari Rasululloh Shallollohu alayhi wasallam dan mereka meriwayatkannya dalam keadaan TERJAGA dan Nabi pun ketika mengatakannya dalam keadaan TERJAGA.”
Habib menjawab: “Jaszakallohu khoiron”. Kalam Rosululloh adalah Haq dan ucapanmu juga ucapan yang Haq. Ayo… mana buah kurmanya, aku akan berbuka sekarang.”
Kemudian mereka berdua menuju masjid untuk mengikuti Shalat Ied. Begitulah keadaan orang-orang yang berhati lapang dan mau menerima dan mendengar dan mengikuti kebenaran . Semoga Alloh memberi kita kemanfaatan mereka semua.
Langganan:
Postingan (Atom)