Tampilkan postingan dengan label nonmuslim. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label nonmuslim. Tampilkan semua postingan

Sabtu, 31 Agustus 2013

Berhiaskan Bendera Merah-Putih, Selawat Akbar Dihadiri Tokoh-Tokoh Nonmuslim

SOLO — Selawat Akbar dan Halalbihalal Masyarakat Soloraya bersama Habib Syech dan Robby Sumampow yang digelar di Benteng Vastenburg, Solo bukan hanya dihadiri sekitar 3.000 umat Islam yang umumnya berbusana putih. Tampak hadir dalam acara di lahan milik Robby Sumampow yang beberapa waktu lalu dikabarkan menjadi mualaf itu tokoh-tokoh nonmuslim Kota Solo.

Pergelaran selawat akbar itu memang diselenggarakan Ahbabul Musthofa, Sosialita Solo, Himpunan Fuqing, dan sejumlah kelompok pendukung lain di Kota Solo. Alhasil, selain tokoh-tokoh Kesunanan Surakarta Hadiningrat seperti K.G.P.H. Panembahan Agung Tedjowulan dan G.P.H. Dipokusumo, tampak hadir pula Wali Kota Solo, F.X. Hadi Rudyatmo dan sejumlah tokoh masyarakat di Kota Solo.

Puluhan warga nonmuslim yang merupakan sejawat Robby Sumampow juga turut menghadiri acara selawat dan halalbihalal tersebut. Mereka bahkan tampak turut menjadi panitia penyelenggaraan acara tersebut.

Saat selawat dilantunkan kelompok hadrah Ahbabul Mustofa, puluhan bendera merah putih dan simbol perkumpulan kelompok majelis taklim pun dikibarkan menambah semarak suasana. Tak ayal, puluhan ribu umat Islam yang menggemakan selawat di kawasan Jl. Jenderal Sudirman itu bukan saja merasakan nuansa religius melainkan juga nasionalisme.

Lantunan selawat yang dipimpin Habib Syech seperti merasuk ke dalam kalbu para jemaah. Penuh semangat mereka mengikuti lantunan selawat yang memohon rahmat dan keselamatan bagi Rasulullah SAW beserta keluarga dan sahabatnya. Saking menghayati lantunan selawat, sebagian jemaah menggerakkan anggota badan mereka sebagai wujud ekspresi penghayatan.

Dalam kesempatan itu, Habib Syech sempat berpesan kepada jemaah untuk menjadikan Solo sebagai kota yang damai dan penuh dengan senyum. Habib mencontohkan kisah Nabi Muhammad yang diperlakukan tidak baik namun Nabi membalas dengan akhlak yang mulia sehingga orang tersebut bertaubat dan masuk Islam.

“Rasulullah membalas dengan akhlak yang mulia. Dengan akhlak mulia timbullah satu kehidupan yang damai dan luar biasa. Kalau kita dicaci dan dimaki harus dibalas dengan perbuatan dan doa yang baik,” terang Habib Syech kepada jemaah.

Acara Selawat Akbar dan Halal bihalal Masyarakat Soloraya bersama Habib Syech dan Robby Sumampow tersebut diselenggarakan oleh Ahbabul Musthofa, Sosialita Solo, Himpunan Fuqing dan sejumlah kelompok pendukung lain di Kota Solo. Sumber *

Rabu, 05 September 2012

Robert Guilhem: Masa Iddah Wanita Sesuai Dengan Alquran

Robert Guilhem, pakar genetika dan pemimpin yahudi di Albert Einstein College menyatakan dengan tegas soal keislamannya. Dia masuk Islam setelah kagum dengan ayat-ayat Al-Quran tentang masa iddah wanita muslimah selama tiga bulan. Massa iddah merupakan massa tunggu perempuan selama tiga bulan, selama proses dicerai suaminya.

Seperti dikutip dari societyberty.com, hasil penelitian yang dilakukannya menunjukkan, massa iddah wanita sesuai dengan ayat-ayat yang tercantum di Alquran. Hasil studi itu menyimpulkan hubungan intim suami istri menyebabkan laki-laki meninggalkan sidik khususnya pada perempuan.

Dia mengatakan jika pasangan suami istri (pasutri) tidak bersetubuh, maka tanda itu secara perlahan-lahan akan hilang antara 25-30 persen. Gelhem menambahkan, tanda tersebut akan hilang secara keseluruhan setelah tiga bulan berlalu. Karena itu, perempuan yang dicerai akan siap menerima sidik khusus laki-laki lainnya setelah tiga bulan.

Bukti empiris ini mendorong pakar genetika Yahudi ini melakukan penelitian dan pembuktian lain di sebuah perkampungan Muslim Afrika di Amerika. Dalam studinya, ia menemukan setiap wanita di sana hanya mengandung sidik khusus dari pasangan mereka saja.

Penelitian serupa dilakukannya di perkampungan nonmuslim Amerika. Hasil penelitian membuktikan wanita di sana yang hamil memiliki jejak sidik dua hingga tiga laki-laki. Ini berarti, wanita-wanita non-muslim di sana melakukan hubungan intim selain pernikahannya yang sah.

Sang pakar juga melakukan penelitian kepada istrinya sendiri. Hasilnya menunjukkan istrinya ternyata memiliki tiga rekam sidik laki-laki alias istrinya berselingkuh. Dari penelitiannya, hanya satu dari tiga anaknya saja berasal dari dirinya.

Setelah penelitian-penelitian tersebut, dia akhirnya memutuskan untuk masuk Islam. Ia meyakini hanya Islam lah yang menjaga martabat perempuan dan menjaga keutuhan kehidupan sosial. Ia yakin bahwa perempuan muslimah adalah yang paling bersih di muka bumi ini.

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
//** Like Button FB **//
//** Like Button FB **//