Tampilkan postingan dengan label tokoh. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label tokoh. Tampilkan semua postingan

Senin, 30 Desember 2013

Enam Tokoh Paling Ditolak Jadi Capres

JAKARTA— Para pakar yang menjadi responden survei Laboratorium Psikologi Politik Universitas Indonesia menolak sejumlah nama untuk menjadi calon presiden (capres) RI 2014. Survei dilakukan dengan pertanyaan terbuka pada 61 pakar.

Tokoh yang paling ditolak ialah Prabowo Subianto dari Partai Gerindra sebesar 20 persen.

"Prabowo paling tinggi, yaitu 20 persen menolak," kata Ketua Laboratorium Psikologi Politik UI Hamdi Muluk saat memaparkan hasil Survei Opinion Leader Mencari Lawan Jokowi di Hotel Morrisey, Jakarta, Minggu (29/12/2013).

Setelah Prabowo ialah raja dangdut Rhoma Irama yang ditolak sebesar 18 persen, kemudian Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie juga 18 persen, Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Megawati Soekarnoputri sebanyak 7 persen, peserta Konvensi Capres Partai Demokrat Pramono Edhie Wibowo sebesar 3 persen, dan Ketua Umum Partai Hanura Wiranto 3 persen. Sumber *

Selasa, 22 Oktober 2013

Agung Laksono benarkan Bunda Putri anak tokoh Golkar Ahmadi

Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat (Menkokesra), Agung Laksono membenarkan Bunda Putri adalah anak mantan pengurus Golkar DKI Jakarta, Ahmadi. Namun ia membantah jika Bunda Putri aktif di partai pimpinan Aburizal Bakrie itu.

"Setahu saya betul, kan saya pengurus Golkar DKI, bos saya almarhum Haji Ahmadi," jelas Agung di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (22/10).

Wakil Ketua Umum Partai Golkar ini hanya tahu sebatas Bunda Putri adalah anak dari Ahmadi, purnawirawan mayor jenderal. Dia mengaku tak tahu menahu soal sosok Bunda Putri dengan aktivitasnya yang diduga banyak kenal pejabat tinggi negara.

"Saya enggak tahu, saya tahunya anak Pak Ahmadi saja," imbuhnya.

Agung menilai, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) tak perlu turun tangan langsung mengungkap siapa Bunda Putri itu. Dia berpandangan, sebaiknya suami dari Bunda Putri sendiri yakni, salah satu Dirjen di Kementerian Pertanian yang seharusnya menjelaskan siapa Bunda Putri itu.

"Menurut saya, suami Bunda Putri pejabat tinggi, jelasin sendiri saja," terang dia.

Agung menegaskan jika Bunda Putri bukan kader Partai Golkar. Dia juga tak tahu apa kegiatan pemilik nama asli Non Saputri itu selama ini.

"Oh bukan (kader Golkar). Bukan aktivis, saya enggak tahu pebisnis atau enggak," pungkasnya. Sumber *

Jumat, 13 September 2013

Bela Jokowi, Tokoh PDIP: Amien Rais Sok Nasionalis

Jakarta - Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) DPP Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan Hasto Kristyanto akhirnya angkat bicara menanggapi pernyataan Amien Rais, mantan Ketua MPR RI, soal keraguan nasionalisme Joko Widodo dan Megawati Sukarno Putri. Ia menyatakan, Amien-lah yang sok nasionalis.

Ia mengurai kembali saat Amien menjadi Ketua MPR. Waktu itu presidennya Megawati. Kebijakan privatisasi Indosat dan kebijakan BPPN Megawati yang dinilai berlawanan dengan semangat nasionalisme, ujarnya, adalah untuk melaksanakan ketetapan MPR karena presiden sebagai mandataris MPR. "Ketua MPR waktu itu adalah Amien Rais."

"Pak Amien lah yang harus bertanggungjawab terhadap liberalisasi politik yang dilakukan tergesa-gesa melalui amandemen UUD 1945," kata Hasto tadi malam.

Ia menyatakan, kegagalan agenda reformasi justru di tangan Amien. Karena itu, ia tidak sependapat kalau Amien disebut tokoh reformasi. Justru Amienlah yang menyebabkan agenda reformasi gagal. Selanjutnya *

Sabtu, 31 Agustus 2013

Berhiaskan Bendera Merah-Putih, Selawat Akbar Dihadiri Tokoh-Tokoh Nonmuslim

SOLO — Selawat Akbar dan Halalbihalal Masyarakat Soloraya bersama Habib Syech dan Robby Sumampow yang digelar di Benteng Vastenburg, Solo bukan hanya dihadiri sekitar 3.000 umat Islam yang umumnya berbusana putih. Tampak hadir dalam acara di lahan milik Robby Sumampow yang beberapa waktu lalu dikabarkan menjadi mualaf itu tokoh-tokoh nonmuslim Kota Solo.

Pergelaran selawat akbar itu memang diselenggarakan Ahbabul Musthofa, Sosialita Solo, Himpunan Fuqing, dan sejumlah kelompok pendukung lain di Kota Solo. Alhasil, selain tokoh-tokoh Kesunanan Surakarta Hadiningrat seperti K.G.P.H. Panembahan Agung Tedjowulan dan G.P.H. Dipokusumo, tampak hadir pula Wali Kota Solo, F.X. Hadi Rudyatmo dan sejumlah tokoh masyarakat di Kota Solo.

Puluhan warga nonmuslim yang merupakan sejawat Robby Sumampow juga turut menghadiri acara selawat dan halalbihalal tersebut. Mereka bahkan tampak turut menjadi panitia penyelenggaraan acara tersebut.

Saat selawat dilantunkan kelompok hadrah Ahbabul Mustofa, puluhan bendera merah putih dan simbol perkumpulan kelompok majelis taklim pun dikibarkan menambah semarak suasana. Tak ayal, puluhan ribu umat Islam yang menggemakan selawat di kawasan Jl. Jenderal Sudirman itu bukan saja merasakan nuansa religius melainkan juga nasionalisme.

Lantunan selawat yang dipimpin Habib Syech seperti merasuk ke dalam kalbu para jemaah. Penuh semangat mereka mengikuti lantunan selawat yang memohon rahmat dan keselamatan bagi Rasulullah SAW beserta keluarga dan sahabatnya. Saking menghayati lantunan selawat, sebagian jemaah menggerakkan anggota badan mereka sebagai wujud ekspresi penghayatan.

Dalam kesempatan itu, Habib Syech sempat berpesan kepada jemaah untuk menjadikan Solo sebagai kota yang damai dan penuh dengan senyum. Habib mencontohkan kisah Nabi Muhammad yang diperlakukan tidak baik namun Nabi membalas dengan akhlak yang mulia sehingga orang tersebut bertaubat dan masuk Islam.

“Rasulullah membalas dengan akhlak yang mulia. Dengan akhlak mulia timbullah satu kehidupan yang damai dan luar biasa. Kalau kita dicaci dan dimaki harus dibalas dengan perbuatan dan doa yang baik,” terang Habib Syech kepada jemaah.

Acara Selawat Akbar dan Halal bihalal Masyarakat Soloraya bersama Habib Syech dan Robby Sumampow tersebut diselenggarakan oleh Ahbabul Musthofa, Sosialita Solo, Himpunan Fuqing dan sejumlah kelompok pendukung lain di Kota Solo. Sumber *

Kamis, 25 Juli 2013

Jokowi Dinobatkan Tokoh Terpopuler 2013

JAKARTA - Divisi Riset dan Penerbita Soegeng Sarjadi School of Government menobatkan Gubernur Jakarta Joko Widodo atau Jokowi sebagai tokoh terpopuler 2013. Popularitas Jokowi menurut responden di angka 25,48 persen, mengalahkan 14 tokoh lainnya.

Demikian disampaikan peneliti SSSG, Ilman Nafian saat merilis telesurvei terpopuler 2013 untuk kategori koran nasional, koran lokal, majalah, media online, radio, televisi, program televisi, televisi, partai, sampai tokoh di Wisma Kodel, Jakarta, Rabu (24/7/2013).

"Untuk tokoh terpopuler 2013 teratas adalah Joko Widodo dengan 25,48 persen, disusul Prabowo Subianto 10,52 persen, Jusuf Kalla 5,69 persen, Aburizal Bakrie 4,23 persen, dan Dahlan Iskan 4,14 persen," ungkap Ilman. Selanjutnya *

Jumat, 17 Agustus 2012

Douwes Dekker: Sang Mentor & Tokoh Indonesia Sejati

Ernest Francois Eugene Douwes Dekker adalah tokoh di balik bergeloranya pandangan kebangsaan pelajar akademi kedokteran STOVIA. Sebagai jurnalis di Batavia pada masa itu, Ernest bisa leluasa menemui pelajar Indonesia di kampus itu dan berdiskusi dengan mereka.

Sejumlah tokoh pelajar STOVIA yang menonjol pada masa itu adalah Tjipto Mangoenkusomo dan Suwardi Suryaningrat. Belakangan Ernest dan dua kawannya ini mendirikan Indische Partij, partai politik pertama di Indonesia. Bahkan, proklamator Ir. Sukarno menyebut Ernest sebagai salah satu mentor politik yang telah membangkitkan kesadaran nasionalisnya.

Ernest lahir di Pasuruan, Jawa Timur, 8 Oktober 1879. Meski bukan penduduk Indonesia tulen, ke mana-mana dia selalu mengaku sebagai orang Jawa. Kecintaannya pada Hindia luar biasa, sehingga dia mendedikasikan seluruh hidupnya demi kemerdekaan Indonesia. Belakangan dia mengganti namanya menjadi Setiabudhi.

Selasa, 24 Juli 2012

4 Tokoh Perempuan Deklarasi Gerakan Birokrasi Bersih


Jakarta - Sebanyak empat tokoh perempuan nasional mendeklarasikan Gerakan Perempuan Pro-Birokrasi Bersih dan Meyalani (GPP-BBM). Gerakan tersebut diharapkan menjadi tonggak peran perempuan dalam birokrasi.

Empat tokoh perempuan itu adalah, Mooryati Soedibyo (Pendiri Mustika Ratu), Yenny Wahid (Direktur Wahid Institute), Putri K. Wardani (Presiden Direktur Mustika Ratu), dan Dewi Aryani (Anggota DPR RI).

Dengan lahirnya GPP-BBM diharapkan peran perempuan semakin besar pada masa modern ini, pendidikan dan pemahaman yang diterima oleh perempuan Indonesia pun setara dengan laki-laki," ujar anggota DPR RI, Dewi Aryani.

Hal itu disampaikan dalam sambutan deklarasi GPP-BBM, di Aula Relawan Jokowi Center, Jalan Mangunsarkoro, Jakarta Pusat, Selasa (24/7/2012).

Menurut Dewi, gerakan perempuan itu tidak saja sebagai bentuk dukungan kepada pasangan Jokowi-Ahok, tetapi kepada seluruh pemimpin yang bersih, jujur dan pro terhadap birokrasi.

"Gerakan ini menjadi cermin bahwa rakyat sudah cerdas, sudah saatnya negeri ini berbenah melalui birokrsi yang bersih dan berkomitmen melayani rakyat," ungkap Dewi.

Sementara itu, pendiri Mustika Ratu, Mooryati Soedibyo menyatakan harapannya kepada gerakan yang dideklarasikannya. "Saya berharap deklarasi ini dapat menjadi acuan masyarakat dalam memilih pemimpin yang tepat, terutama yang pro terhadap birokrasi bersih dan melayani," ujar Mooryati.

Dalam kesempatan yang sama, Direktur Wahid Institute, Yenni Wahid, menyatakan bahwa birokrasi yang bersih berkepentingan langsung dengan kaum perempuan.

"Contoh paling gampang, ruang menyusui di ruang publik. Kalau tidak ada pemimpin yang peka, hal sepele ini tidak akan terwujud," terang Yenny.

Sumber: *
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
//** Like Button FB **//
//** Like Button FB **//