JAKARTA— Para pakar yang menjadi responden survei Laboratorium Psikologi Politik Universitas Indonesia menolak sejumlah nama untuk menjadi calon presiden (capres) RI 2014. Survei dilakukan dengan pertanyaan terbuka pada 61 pakar.
Tokoh yang paling ditolak ialah Prabowo Subianto dari Partai Gerindra sebesar 20 persen.
"Prabowo paling tinggi, yaitu 20 persen menolak," kata Ketua Laboratorium Psikologi Politik UI Hamdi Muluk saat memaparkan hasil Survei Opinion Leader Mencari Lawan Jokowi di Hotel Morrisey, Jakarta, Minggu (29/12/2013).
Setelah Prabowo ialah raja dangdut Rhoma Irama yang ditolak sebesar 18 persen, kemudian Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie juga 18 persen, Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Megawati Soekarnoputri sebanyak 7 persen, peserta Konvensi Capres Partai Demokrat Pramono Edhie Wibowo sebesar 3 persen, dan Ketua Umum Partai Hanura Wiranto 3 persen. Sumber *
Tampilkan postingan dengan label Rhoma Irama. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Rhoma Irama. Tampilkan semua postingan
Senin, 30 Desember 2013
Jumat, 03 Mei 2013
Lautan Jemaah Banjiri Tahlilan Uje (Tujuharian Uje)
Tangerang - Lautan jemaah dari berbagai penjuru membanjiri peringatan tujuh hari wafatnya Ustad Jefri al Buchori alias Uje. Mereka berbondong-bondong mendatangi rumah duka di kawasan Rempoa, Tangerang Selatan, Banten, Kamis (2/5/2013) malam.
Doa bersama dan tausiah tersebut dihadiri pula oleh banyak tokoh, pejabat, serta artis. Rhoma Irama dan Abdullah Gymnastiar alias Aa Gym termasuk di antaranya. Sederet ibu-ibu pengajian yang datang langsung dari Gorontalo, turut hadir untuk mendoakan Uje.
Tak mengherankan, bila pada awalnya jemaah diperkirakan berjumlah 5.000 orang mendadak menjadi membludak. Diperkirakan, banjirnya jemaah juga bakal terjadi hingga 40 hari mendatang.
"Seluruh Indonesia dari Manado, Ternate. Dari Sabang sampai Merauke-lah...Singapura dan Malaysia juga," ungkap Tatu Mulyana alias Umi Tatu, ibunda Uje, kepada tim Hot Shot yang ditayangkan SCTV, Jumat (3/5/2013).
Adapun acara diawali dengan tahlil, pembacaan surat Yasin, dan diakhiri tausiah dari berbagai dai yang datang. Rhoma Irama dan Aa Gym turut menyumbang ceramahnya di sana.
Membludaknya jemaah yang hadir malam itu mengakibatkan jalan menuju kediaman Uje macet total dari sore sampai malam. Adapun titik kemacetan terletak di Jalan RC Veteran.
Doa bersama dan tausiah tersebut dihadiri pula oleh banyak tokoh, pejabat, serta artis. Rhoma Irama dan Abdullah Gymnastiar alias Aa Gym termasuk di antaranya. Sederet ibu-ibu pengajian yang datang langsung dari Gorontalo, turut hadir untuk mendoakan Uje.
Tak mengherankan, bila pada awalnya jemaah diperkirakan berjumlah 5.000 orang mendadak menjadi membludak. Diperkirakan, banjirnya jemaah juga bakal terjadi hingga 40 hari mendatang.
"Seluruh Indonesia dari Manado, Ternate. Dari Sabang sampai Merauke-lah...Singapura dan Malaysia juga," ungkap Tatu Mulyana alias Umi Tatu, ibunda Uje, kepada tim Hot Shot yang ditayangkan SCTV, Jumat (3/5/2013).
Adapun acara diawali dengan tahlil, pembacaan surat Yasin, dan diakhiri tausiah dari berbagai dai yang datang. Rhoma Irama dan Aa Gym turut menyumbang ceramahnya di sana.
Membludaknya jemaah yang hadir malam itu mengakibatkan jalan menuju kediaman Uje macet total dari sore sampai malam. Adapun titik kemacetan terletak di Jalan RC Veteran.
Label:
Aa Gym,
Abdullah Gymnastiar,
Gorontalo,
Jefri al Buchori,
jemaah,
lautan,
Malaysia,
Manado,
membludak,
peringatan,
Rempoa,
Rhoma Irama,
Singapura,
tahlilal,
Tangerang,
Ternate,
tujuharian,
Uje,
ustadz,
wafat
Jumat, 10 Agustus 2012
Isi Ceramah Rhoma Irama, Di Masjid Al-Isra, Tanjung Duren, Jakarta Barat, Minggu (29/7)
Jakarta - Tudingan ceramah bernuansa SARA raja dangdut Rhoma Irama di Masjid Al-Isra, Tanjung Duren, Jakarta Barat masih menjadi teka-teki yang belum bisa terungkap. Karena, dugaan pelanggaran ini sedang ditindaklanjuti pihak Panwaslu DKI Jakarta.
Berikut isi ceramah Rhoma Irama, di Masjid Al-Isra, Tanjung Duren, Jakarta Barat, Minggu (29/7), yang diambil dari rekaman video berdurasi 7 menit yang beredar di dunia maya;
"Memilih pemimpin bukan hanya soal politik, tapi sudah termasuk ibadah (baca ayat) hai orang-orang yang beriman jangan sekali-sekali kau mengangkat pemimpin dari orang-orang kafir disamping orang-orang yang beriman (ayat lagi) kalau memilih pemimpin yang non muslim maka sanksinya adalah mendapat azab dari Allah SWT, diperbolehkan menggunakan yang namanya SARA diperbolehkan oleh yang namanya dewan pembina KPU Prof DR Jimly Ashidiqie kenapa? karena ini zaman keterbukaan karena ini zaman demokratisasi tidak boleh ada yang ditutup tutupi rakyat umat harus dijelaskan siapa calon pemimpin mereka, maka SARA dibenarkan.
Dalam hal ini ada 2 kandidat kita, buka siapa kandidat ini biar umat mengerti biar umat tahu. yang pertama Fauzi Bowo dan Nachrowi. Fauzi Bowo Gubernur dan Nachrowi Wakil Gubernur, Fauzi Bowo Muslim, Nachrowi Muslim, Fauzi bowo Betawi, Nachrowi Betawi. Harus jelas ini jaman keterbukaan calon kedua, Jokowi sama Ahok. Jokowi Muslim tapi orangtuanya Kristen, suku bangsanya jawa. Ahok suku bangsanya Cina, Agamanya Kristen. ini harus dijelaskan bahwa siapa pemimpin agar kita memilih pemimpin tdak seperti beli kucing dalam karung."
Berikut isi ceramah Rhoma Irama, di Masjid Al-Isra, Tanjung Duren, Jakarta Barat, Minggu (29/7), yang diambil dari rekaman video berdurasi 7 menit yang beredar di dunia maya;
"Memilih pemimpin bukan hanya soal politik, tapi sudah termasuk ibadah (baca ayat) hai orang-orang yang beriman jangan sekali-sekali kau mengangkat pemimpin dari orang-orang kafir disamping orang-orang yang beriman (ayat lagi) kalau memilih pemimpin yang non muslim maka sanksinya adalah mendapat azab dari Allah SWT, diperbolehkan menggunakan yang namanya SARA diperbolehkan oleh yang namanya dewan pembina KPU Prof DR Jimly Ashidiqie kenapa? karena ini zaman keterbukaan karena ini zaman demokratisasi tidak boleh ada yang ditutup tutupi rakyat umat harus dijelaskan siapa calon pemimpin mereka, maka SARA dibenarkan.
Dalam hal ini ada 2 kandidat kita, buka siapa kandidat ini biar umat mengerti biar umat tahu. yang pertama Fauzi Bowo dan Nachrowi. Fauzi Bowo Gubernur dan Nachrowi Wakil Gubernur, Fauzi Bowo Muslim, Nachrowi Muslim, Fauzi bowo Betawi, Nachrowi Betawi. Harus jelas ini jaman keterbukaan calon kedua, Jokowi sama Ahok. Jokowi Muslim tapi orangtuanya Kristen, suku bangsanya jawa. Ahok suku bangsanya Cina, Agamanya Kristen. ini harus dijelaskan bahwa siapa pemimpin agar kita memilih pemimpin tdak seperti beli kucing dalam karung."
Label:
Ahok,
Alloh SWT,
azab,
Betawi,
ceramah,
Cina,
Fauzi Bowo,
ibadah,
Jawa,
Jimly Ashidiqie,
Jokowi,
kafir,
Kristen,
Masjid Al-Isra,
Nachrowi Ramli,
non muslim,
Panwaslu,
pemimpin,
Rhoma Irama,
SARA
Rabu, 08 Agustus 2012
Isu SARA Rhoma Irama, Pramono: Terlalu!
Wakil Ketua DPR Pramono Anung memantau juga pemeriksaan Rhoma Irama di Panwaslu DKI karena diduga mengumbar isu SARA. Apa kata Pramono?
"Terlalu...!" kata Pramono dengan logat khas Rhoma Irama, sembari tersenyum.
Hal ini disampaikan Pramono menjawab pertanyaan wartawan mengenai pemeriksaan Panwaslu DKI atas Rhoma Irama, di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Rabu (8/8/2012).
Namun saat ditanya apa sebaiknya yang dilakukan terhadap Rhoma Irama, dan bagaimana sikap Panwaslu seharusnya, Pramono yang mengenakan baju batik hanya tersenyum meninggalkan wartawan.
Sementara itu politisi senior PDIP Taufiq Kiemas juga enggan memberikan komentar. Mungkin isu tersebut sensitif baginya. Dia hanya menyarankan cagub usungan PDIP Joko Widodo(Jokowi) untuk tidak terpancing dengan isu semacam itu.
"Jadi keliling saja. Jadi main isu SARA itu nggak perlu lagi. Saya rasa sekarang ini Pak Jokowi keluar jangan mengurusi isu SARA saja," imbaunya.
Panwaslu DKI telah memeriksa Rhoma Irama sebagai terlapor dalam dugaan pelanggaran SARA. Dalam pemeriksaan yang berlangsung sekitar satu jam, raja dangdut itu dicecar 38 pertanyaan oleh Panwaslu DKI.
"Tadi Bang Haji kita tanya 38 pertanyaan terkait ceramah agama yang dilakukan di masjid di Tanjung Duren, penjelasannya ada dalam materi," ujar ketua Panwaslu DKI jakarta, Ramdansyah di kantornya, Jl Suryopranoto, Jakpus, Senin (6/8/2012).
"Terlalu...!" kata Pramono dengan logat khas Rhoma Irama, sembari tersenyum.
Hal ini disampaikan Pramono menjawab pertanyaan wartawan mengenai pemeriksaan Panwaslu DKI atas Rhoma Irama, di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Rabu (8/8/2012).
Namun saat ditanya apa sebaiknya yang dilakukan terhadap Rhoma Irama, dan bagaimana sikap Panwaslu seharusnya, Pramono yang mengenakan baju batik hanya tersenyum meninggalkan wartawan.
Sementara itu politisi senior PDIP Taufiq Kiemas juga enggan memberikan komentar. Mungkin isu tersebut sensitif baginya. Dia hanya menyarankan cagub usungan PDIP Joko Widodo(Jokowi) untuk tidak terpancing dengan isu semacam itu.
"Jadi keliling saja. Jadi main isu SARA itu nggak perlu lagi. Saya rasa sekarang ini Pak Jokowi keluar jangan mengurusi isu SARA saja," imbaunya.
Panwaslu DKI telah memeriksa Rhoma Irama sebagai terlapor dalam dugaan pelanggaran SARA. Dalam pemeriksaan yang berlangsung sekitar satu jam, raja dangdut itu dicecar 38 pertanyaan oleh Panwaslu DKI.
"Tadi Bang Haji kita tanya 38 pertanyaan terkait ceramah agama yang dilakukan di masjid di Tanjung Duren, penjelasannya ada dalam materi," ujar ketua Panwaslu DKI jakarta, Ramdansyah di kantornya, Jl Suryopranoto, Jakpus, Senin (6/8/2012).
Langganan:
Postingan (Atom)