JAKARTA - Masih ingat bagaimana calon anggota legislatif dari Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Angel Lelga tampil dalam talkshow di sebuah stasiun televisi beberapa hari lalu?
Pakar psikologi politik, Hamdi Muluk, mengatakan penampilan Angel Lelga tersebut merupakan penghinaan terhadap demokrasi. Hamdi mengkritik partai pengusung Angel yang tidak bisa mencari kader yang lebih pintar dibandingkan dengan Angel.
"Kemarin saya lihat ketika banyak orang ketawa-ketawa melihat adegan Angel Lelga dipermalukan di 'Mata Najwa'. Saya menangis. Kenapa soal sepenting ini dianggap remeh di partainya dan tidak mencari orang terbaik? Ini menghina kita, menghina demokrasi," ujar Hamdi saat menjadi pembicara di Seminar Konvensi Suara Iluni 'Di balik Pilpres 2014' di Aula FK UI Salemba, Jakarta, Sabtu (18/1/2014).
Hamdi menuturkan partai politik adalah yang paling bertanggung jawab untuk mencari pejabat publik yang mengurus urusan publik yang menyangkut hajat hidup orang banyak.
Menurut Hamdi, partai politik harus melakukan rekrutmen yang benar untuk mencari kader terbaik sebagai anggota DPR.
"Kita dihinakan Angel Lelga," kata dia.
Sebelumnya, diberitakan Tribunnews.com adanya video berjudul "Jawaban ngawur Angel Lelga, Calon Wakil Rakyat di Mata Najwa."
Ini adalah judul rekaman wawancara dengan Angel Lelga terkait kesiapan dirinya menjadi calon wakil rakyat (calon anggota DPR) di daerah pemilihan Jawa Tengah V.
Tribunnews.com mengutip judul postingan rekaman Angel Lelga di acara "Mata Najwa" di Metro TV yang masuk ke situs Youtube pada Rabu, 15 Januari 2014. Belum lama masuk Youtube, rekaman ini langsung mendapat komentar 'nyinyir' macam-macam.
Banyak masyarakat yang menganggap jawaban Angel ngawur saat ditanya soal visi dan misinya maju sebagai calon legislatif dan pemilu April mendatang. Sumber Yahoo! News *
Tampilkan postingan dengan label Hamdi Muluk. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Hamdi Muluk. Tampilkan semua postingan
Senin, 20 Januari 2014
Pakar Psikologi: Kita Dihinakan Angel Lelga
Label:
Angel Lelga,
Caleg,
demokrasi,
Dihinakan,
dipermalukan,
Hamdi Muluk,
Kita,
Mata Najwa,
pakar,
penghinaan,
pengusung,
politik,
PPP,
psikologi,
Rekrutmen,
Seminar Konvensi Suara Iluni,
video
Senin, 30 Desember 2013
Enam Tokoh Paling Ditolak Jadi Capres
JAKARTA— Para pakar yang menjadi responden survei Laboratorium Psikologi Politik Universitas Indonesia menolak sejumlah nama untuk menjadi calon presiden (capres) RI 2014. Survei dilakukan dengan pertanyaan terbuka pada 61 pakar.
Tokoh yang paling ditolak ialah Prabowo Subianto dari Partai Gerindra sebesar 20 persen.
"Prabowo paling tinggi, yaitu 20 persen menolak," kata Ketua Laboratorium Psikologi Politik UI Hamdi Muluk saat memaparkan hasil Survei Opinion Leader Mencari Lawan Jokowi di Hotel Morrisey, Jakarta, Minggu (29/12/2013).
Setelah Prabowo ialah raja dangdut Rhoma Irama yang ditolak sebesar 18 persen, kemudian Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie juga 18 persen, Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Megawati Soekarnoputri sebanyak 7 persen, peserta Konvensi Capres Partai Demokrat Pramono Edhie Wibowo sebesar 3 persen, dan Ketua Umum Partai Hanura Wiranto 3 persen. Sumber *
Tokoh yang paling ditolak ialah Prabowo Subianto dari Partai Gerindra sebesar 20 persen.
"Prabowo paling tinggi, yaitu 20 persen menolak," kata Ketua Laboratorium Psikologi Politik UI Hamdi Muluk saat memaparkan hasil Survei Opinion Leader Mencari Lawan Jokowi di Hotel Morrisey, Jakarta, Minggu (29/12/2013).
Setelah Prabowo ialah raja dangdut Rhoma Irama yang ditolak sebesar 18 persen, kemudian Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie juga 18 persen, Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Megawati Soekarnoputri sebanyak 7 persen, peserta Konvensi Capres Partai Demokrat Pramono Edhie Wibowo sebesar 3 persen, dan Ketua Umum Partai Hanura Wiranto 3 persen. Sumber *
Label:
6,
Aburizal Bakrie,
capres,
Ditolak,
Hamdi Muluk,
Jadi,
Lawan Jokowi,
Megawati Soekarnoputri,
paling,
Prabowo Subianto,
Pramono Edhie Wibowo,
Rhoma Irama,
tokoh,
Wiranto
Sabtu, 31 Agustus 2013
PDIP Tidak Akan Lawan Keinginan Rakyat Terkait Jokowi
JAKARTA - Popularitas dan elektabilitas Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo sebagai salah satu kandidat Calon Presiden dalam Pilpres 2014 mendatang terus meningkat. Terkait hal tersebut Pakar Psikologi Politik UI Hamdi Muluk memperkirakan PDI Perjuangan tidak akan melawan keinginan masyarakat dalam konteks calon presiden yang akan diusung partai berlambang banteng tersebut.
"Kayaknya tidak mungkin PDIP melawan kehendak publik. Kecil kemungkinannya," ujar Hamdi di Jakarta, Jumat (30/8/2013).
Menurut Hamdi, jika PDIP sampai mengambil kebijakan yang bertentangan dengan keinginan masyarakat akan terjadi politik alienation yang justru berpotensi menimbulkan kemarahan warga dan justru merugikan PDIP. Selanjutnya *
"Kayaknya tidak mungkin PDIP melawan kehendak publik. Kecil kemungkinannya," ujar Hamdi di Jakarta, Jumat (30/8/2013).
Menurut Hamdi, jika PDIP sampai mengambil kebijakan yang bertentangan dengan keinginan masyarakat akan terjadi politik alienation yang justru berpotensi menimbulkan kemarahan warga dan justru merugikan PDIP. Selanjutnya *
Label:
2014,
calon presiden,
Hamdi Muluk,
Jokowi,
kehendak publik,
Keinginan,
kemarahan warga,
Lawan,
pakar,
PDIP,
Pilpres,
politik alienation,
Psikologi Politik,
rakyat,
terkait,
Tidak Akan,
UI
Langganan:
Postingan (Atom)