JAKARTA -- Ketua Umum Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) diminta mewaspadai sepak terjang Kadernya partainya, Ruhut Sitompul. Sebab, pengacara kondang itu dinilai kerap bermanufer.
Demikian diungkapkan Pengamat Politik dari Universitas Indonesia, Iberamsjah saat dihubungi, Minggu (10/11/2013). Menurut Iberamsjah, banyak contoh sikap dan pernyataan Ruhut hanyalah upayanya untuk bertahan dalam kekuasaan. Meskipun untuk itu, kata Iberamsjah, dirinya harus berani bersikap tidak konsisten dan menjilat pada kekuasaan serta sama sekali tidak memiliki loyalitas.
"Sudah banyak contoh ketidakkonsistenan sikap dan pernyataan Ruhut. Dia suka menjilat kepada penguasa. Dulu ketika Golkar berkuasa, dia membela Golkar mati-matian. Tapi ketika Golkar tidak lagi berkuasa dan Partai Demokrat menguasai dunia politik, dia pun menjelek-jelekkan Golkar dan memuji Demokrat setinggi langit," kata Iberamsjah. Selanjutnya *
Tampilkan postingan dengan label UI. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label UI. Tampilkan semua postingan
Minggu, 10 November 2013
Senin, 02 September 2013
Wisuda Pertama Program Studi Kedokteran Penerbangan UI
JAKARTA - Universitas Indonesia memiliki program studi Kedokteran Penerbangan yang merupakan satu-satunya di Indonesia dan baru ada lima di dunia. Kedokteran Penerbangan merupakan satu program pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI).
"Sepuluh mahasiswa Kedokteran Penerbangan, yang merupakan angkatan pertama dan lulus tepat waktu, baru saja diwisuda pada upacara wisuda di Balairung UI kampus Depok, Sabtu (31/8), dimana satu diantaranya merupakan wisudawan peraih predikat cumlaude tertinggi di FKUI yaitu dr. Yuliana dengan IPK 3,83," ujar Kepala Kantor Komunikasi UI, Farida Haryoko dalam keterangan pers yang diterima Tribunnews.com, Senin (2/9/2013). Selanjutnya *
"Sepuluh mahasiswa Kedokteran Penerbangan, yang merupakan angkatan pertama dan lulus tepat waktu, baru saja diwisuda pada upacara wisuda di Balairung UI kampus Depok, Sabtu (31/8), dimana satu diantaranya merupakan wisudawan peraih predikat cumlaude tertinggi di FKUI yaitu dr. Yuliana dengan IPK 3,83," ujar Kepala Kantor Komunikasi UI, Farida Haryoko dalam keterangan pers yang diterima Tribunnews.com, Senin (2/9/2013). Selanjutnya *
Sabtu, 31 Agustus 2013
Wisudawan Doktor Tercepat-Termuda (28 Tahun) dan Tiga Bersaudara Doktor UI
DEPOK - Seorang wisudawan Pascasarjana Universitas Indonesia peraih gelar doktor berhasil memecahkan rekor.
Pada usia 28 tahun, Ahmad Redi berhasil menuntaskan disertasinya dan menjadi peraih gelar doktor tercepat dan termuda dalam sejarah Fakultas Hukum UI.
Dalam waktu 3 tahun, Redi tercatat mampu menyelesaikan studinya dengan predikat cum laude, IPK 3,80.
Hal menarik lainnya dalam Upacara Wisuda UI Program Pascasarjana 31 Agustus 2013 ini adalah tiga kakak beradik lulus doktoral secara bersamaan.
Mereka adalah Donny Tjahja Rimbawan yang lulus sebagai Doktor Ilmu Politik. Lalu Firman Kurniawan dan Guntur Freddy Prisanto, sebagai Doktor Filsafat. Sumber *
Pada usia 28 tahun, Ahmad Redi berhasil menuntaskan disertasinya dan menjadi peraih gelar doktor tercepat dan termuda dalam sejarah Fakultas Hukum UI.
Dalam waktu 3 tahun, Redi tercatat mampu menyelesaikan studinya dengan predikat cum laude, IPK 3,80.
Hal menarik lainnya dalam Upacara Wisuda UI Program Pascasarjana 31 Agustus 2013 ini adalah tiga kakak beradik lulus doktoral secara bersamaan.
Mereka adalah Donny Tjahja Rimbawan yang lulus sebagai Doktor Ilmu Politik. Lalu Firman Kurniawan dan Guntur Freddy Prisanto, sebagai Doktor Filsafat. Sumber *
Label:
28 Tahun,
Ahmad Redi,
doktor,
Donny Tjahja Rimbawan,
Firman Kurniawan,
Guntur Freddy Prisanto,
Pascasarjana,
Tercepat,
Termuda,
Tiga Bersaudara,
UI,
Wisudawan
PDIP Tidak Akan Lawan Keinginan Rakyat Terkait Jokowi
JAKARTA - Popularitas dan elektabilitas Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo sebagai salah satu kandidat Calon Presiden dalam Pilpres 2014 mendatang terus meningkat. Terkait hal tersebut Pakar Psikologi Politik UI Hamdi Muluk memperkirakan PDI Perjuangan tidak akan melawan keinginan masyarakat dalam konteks calon presiden yang akan diusung partai berlambang banteng tersebut.
"Kayaknya tidak mungkin PDIP melawan kehendak publik. Kecil kemungkinannya," ujar Hamdi di Jakarta, Jumat (30/8/2013).
Menurut Hamdi, jika PDIP sampai mengambil kebijakan yang bertentangan dengan keinginan masyarakat akan terjadi politik alienation yang justru berpotensi menimbulkan kemarahan warga dan justru merugikan PDIP. Selanjutnya *
"Kayaknya tidak mungkin PDIP melawan kehendak publik. Kecil kemungkinannya," ujar Hamdi di Jakarta, Jumat (30/8/2013).
Menurut Hamdi, jika PDIP sampai mengambil kebijakan yang bertentangan dengan keinginan masyarakat akan terjadi politik alienation yang justru berpotensi menimbulkan kemarahan warga dan justru merugikan PDIP. Selanjutnya *
Label:
2014,
calon presiden,
Hamdi Muluk,
Jokowi,
kehendak publik,
Keinginan,
kemarahan warga,
Lawan,
pakar,
PDIP,
Pilpres,
politik alienation,
Psikologi Politik,
rakyat,
terkait,
Tidak Akan,
UI
Kamis, 18 Juli 2013
UGM rangking 1 di Indonesia dan 26 di Asia
Universitas Gadjah Mada |
Label:
1,
26,
4ICU,
4International College and Universities,
Asia,
Indonesia,
ITB,
rangking,
selanjutnya,
UGM,
UI,
UMY,
Universitas Kristen Petra Surabaya
Sabtu, 02 Februari 2013
UGM Geser ITB di Top Ten Campus Indonesia
Sebuah lembaga bernama 4 International Colleges & Universities (4ICU) melakukan ranking terhadap situs web kampus di seluruh dunia.
Ranking tersebut disusun secara independen berdasarkan pengukuran dan data dari Google Page Rank, Alexa dan tiga parameter Majestic Seo.
Untuk Januari 2013, 10 besar kampus di Indonesia adalah sebagai berikut:
1. Universitas Gadjah Mada (UGM)
2. Institut Teknologi Bandung (ITB)
3. Universitas Indonesia (UI)
4. Universitas Brawijaya
5. Universitas Gunadarma
6. Institut Pertanian Bogor
7. Universitas Diponegoro
8. Universitas Sebelas Maret
9. Universitas Pendidikan Indonesia
10. Institut Teknologi Sepuluh Nopember
UGM menempati posisi teratas dengan menggeser ITB yang pada 2012 (Januari dan Juli) menempati posisi puncak tersebut.
Kenaikan juga dialami Universitas Brawijaya, yang tercatat di posisi 4. Di 2012, kampus dengan sebutan UB itu menunjukkan kenaikan bertahap dari posisi 14 (Januari) ke posisi 8 (Juli).
Universitas Gunadarma menjadi satu-satunya kampus dengan status Perguruan Tinggi Swasta di daftar 10 besar ini.
Di tingkat dunia, 10 besar didominasi oleh perguruan tinggi dari Amerika Serikat. Kampus ternama seperti MIT, Stanford dan Harvard berturut-turut ada di posisi 1, 2 dan 3.
Sedangkan untuk tingkat Asia, posisi puncak didukui oleh University of Tokyo disusul National University of Singapore dan Peking University.
ITB, yang pada Juli 2012 masuk di Top 100 dunia, dalam ranking terbaru tidak lagi mewakili Indonesia di jajaran Top 100. Di Top 100 Asia wakil Indonesia adalah: UGM (53), ITB (69) dan UI (84).
Ranking tersebut disusun secara independen berdasarkan pengukuran dan data dari Google Page Rank, Alexa dan tiga parameter Majestic Seo.
Untuk Januari 2013, 10 besar kampus di Indonesia adalah sebagai berikut:
1. Universitas Gadjah Mada (UGM)
2. Institut Teknologi Bandung (ITB)
3. Universitas Indonesia (UI)
4. Universitas Brawijaya
5. Universitas Gunadarma
6. Institut Pertanian Bogor
7. Universitas Diponegoro
8. Universitas Sebelas Maret
9. Universitas Pendidikan Indonesia
10. Institut Teknologi Sepuluh Nopember
UGM menempati posisi teratas dengan menggeser ITB yang pada 2012 (Januari dan Juli) menempati posisi puncak tersebut.
Kenaikan juga dialami Universitas Brawijaya, yang tercatat di posisi 4. Di 2012, kampus dengan sebutan UB itu menunjukkan kenaikan bertahap dari posisi 14 (Januari) ke posisi 8 (Juli).
Universitas Gunadarma menjadi satu-satunya kampus dengan status Perguruan Tinggi Swasta di daftar 10 besar ini.
Di tingkat dunia, 10 besar didominasi oleh perguruan tinggi dari Amerika Serikat. Kampus ternama seperti MIT, Stanford dan Harvard berturut-turut ada di posisi 1, 2 dan 3.
Sedangkan untuk tingkat Asia, posisi puncak didukui oleh University of Tokyo disusul National University of Singapore dan Peking University.
ITB, yang pada Juli 2012 masuk di Top 100 dunia, dalam ranking terbaru tidak lagi mewakili Indonesia di jajaran Top 100. Di Top 100 Asia wakil Indonesia adalah: UGM (53), ITB (69) dan UI (84).
Label:
4ICU,
Alexa,
Brawijaya,
Diponegoro,
Google Page Rank,
Gunadarma,
independen,
Indonesia,
ITB,
ITS,
kampus,
Majestic Seo,
Pendidikan Indonesia,
ranking,
Sebelas Maret,
top ten,
UGM,
UI,
Universitas,
web
Kamis, 31 Januari 2013
Kata BNN, Narkoba Jenis Baru Raffi Hanya Ada di AS
Juru bicara Badan Narkotika Nasional, Komisaris Besar Sumirat Dwiyanto, mengungkapkan zat baru, methylene dioxy meth cathinone (katinon), yang dikonsumsi Raffi Ahmad cs hanya ada di Singapura dan Amerika Serikat.
"Di beberapa negara zat ini sudah sebagai zat yang terlarang," ujar Sumirat di gedung BNN, Selasa, 29 Januari 2013. "Penyidik menerapkan pasal apa, jaringannya siapa, atau sumbernya dari mana, masih dalam perkembangan."
Menurut dia, BNN sampai saat ini masih melakukan pemeriksaan secara detail, termasuk dari mana zat baru katinon itu didapatkan.
Saat ini, BNN juga sedang berkoordinasi dengan Kementerian Kesehatan terkait kandungan zat baru tersebut. Menurut Sumirat, turunan dari methylene dioxy meth cathinone belum dijabarkan dalam Undang-Undang Narkotika di Indonesia. "Zat baru bukan narkoba jenis baru. Kami sedang koordinasikan karena Kemenkes, BPOM, dan instansi lainnya yang lebih kompeten," kata Sumirat.
Menurut Sumirat, efek atau pengaruh dari zat tersebut mendekati methylene dioxy meth ampetamine (MDMA) atau ekstasi. "Pengaruhnya mendekati atau sama dengan MDMA," ujarnya.
Nantinya, menurut Sumirat, pemeriksaan kandungan zat ini akan dipecah-pecah dan dijelaskan lebih lanjut oleh kepala laboratorium. "Masih kami lakukan pemeriksaan sambil kawan-kawan lab melakukan koordinasi dengan BPOM dan Kemkes, termasuk UI dan lainnya. Nanti akan diketahuin bahan-bahannya seperti apa," ujarnya.
BNN sebelumnya menyebut zat yang digunakan Raffi adalah narkotik jenis baru, karena jenisnya belum tercantum dalam Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika. Padahal, dalam lampiran Undang-undang tersebut sudah tercantum ratusan jenis narkoba.
Sumirat mengatakan, ada dua orang yang positif menggunakan zat baru ini, satu di antaranya berinisial R. Sumirat menyebut R itu berprofesi sebagai pekerja seni. Belakangan, ia membenarkan R adalah Raffi. Sumirat mengangguk saat ditanya apakah R itu Raffi.
"Di beberapa negara zat ini sudah sebagai zat yang terlarang," ujar Sumirat di gedung BNN, Selasa, 29 Januari 2013. "Penyidik menerapkan pasal apa, jaringannya siapa, atau sumbernya dari mana, masih dalam perkembangan."
Menurut dia, BNN sampai saat ini masih melakukan pemeriksaan secara detail, termasuk dari mana zat baru katinon itu didapatkan.
Saat ini, BNN juga sedang berkoordinasi dengan Kementerian Kesehatan terkait kandungan zat baru tersebut. Menurut Sumirat, turunan dari methylene dioxy meth cathinone belum dijabarkan dalam Undang-Undang Narkotika di Indonesia. "Zat baru bukan narkoba jenis baru. Kami sedang koordinasikan karena Kemenkes, BPOM, dan instansi lainnya yang lebih kompeten," kata Sumirat.
Menurut Sumirat, efek atau pengaruh dari zat tersebut mendekati methylene dioxy meth ampetamine (MDMA) atau ekstasi. "Pengaruhnya mendekati atau sama dengan MDMA," ujarnya.
Nantinya, menurut Sumirat, pemeriksaan kandungan zat ini akan dipecah-pecah dan dijelaskan lebih lanjut oleh kepala laboratorium. "Masih kami lakukan pemeriksaan sambil kawan-kawan lab melakukan koordinasi dengan BPOM dan Kemkes, termasuk UI dan lainnya. Nanti akan diketahuin bahan-bahannya seperti apa," ujarnya.
BNN sebelumnya menyebut zat yang digunakan Raffi adalah narkotik jenis baru, karena jenisnya belum tercantum dalam Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika. Padahal, dalam lampiran Undang-undang tersebut sudah tercantum ratusan jenis narkoba.
Sumirat mengatakan, ada dua orang yang positif menggunakan zat baru ini, satu di antaranya berinisial R. Sumirat menyebut R itu berprofesi sebagai pekerja seni. Belakangan, ia membenarkan R adalah Raffi. Sumirat mengangguk saat ditanya apakah R itu Raffi.
Label:
AS,
BNN,
BPOM,
jenis baru,
katinon,
Kemenkes,
koordinasi,
MDMA,
methylene dioxy meth cathinone,
Narkoba,
Raffi Ahmad,
Singapura,
Sumirat Dwiyanto,
terlarang,
UI
Langganan:
Postingan (Atom)