JAKARTA -- Ketua Umum Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) diminta mewaspadai sepak terjang Kadernya partainya, Ruhut Sitompul. Sebab, pengacara kondang itu dinilai kerap bermanufer.
Demikian diungkapkan Pengamat Politik dari Universitas Indonesia, Iberamsjah saat dihubungi, Minggu (10/11/2013). Menurut Iberamsjah, banyak contoh sikap dan pernyataan Ruhut hanyalah upayanya untuk bertahan dalam kekuasaan. Meskipun untuk itu, kata Iberamsjah, dirinya harus berani bersikap tidak konsisten dan menjilat pada kekuasaan serta sama sekali tidak memiliki loyalitas.
"Sudah banyak contoh ketidakkonsistenan sikap dan pernyataan Ruhut. Dia suka menjilat kepada penguasa. Dulu ketika Golkar berkuasa, dia membela Golkar mati-matian. Tapi ketika Golkar tidak lagi berkuasa dan Partai Demokrat menguasai dunia politik, dia pun menjelek-jelekkan Golkar dan memuji Demokrat setinggi langit," kata Iberamsjah. Selanjutnya *
Tampilkan postingan dengan label pengamat politik. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label pengamat politik. Tampilkan semua postingan
Minggu, 10 November 2013
Rabu, 28 Agustus 2013
Ini Modal Jokowi buat 'Nyapres'
Jakarta - Sejumlah pengamat politik menilai Gubernur DKI Jakarta Joko "Jokowi" Widodo punya modal terbesar untuk memenangi kursi RI 1. Mereka menilai Jokowi punya keunggulan yang tak dimiliki calon presiden lain. "Dia tidak hanya didukung PDI Perjuangan, tapi juga lintas partai. Dia juga didukung mereka yang berada di luar Jawa," kata pengamat politik dari Universitas Gadjah Mada, Ari Dwipayana, Selasa, 27 Agustus 2013.
Pengamat politik dari Lembaga Survei Indonesia, Kuskrido Ambardi, menganggap Jokowi paling disukai oleh publik. Dodi menilai masyarakat suka dengan kepolosan Jokowi, termasuk tak mengutamakan protokoler dan tak antipati terhadap kelompok masyarakat tertentu. "Itu modal yang melekat di Jokowi untuk maju jadi capres," katanya Selanjutnya *
Pengamat politik dari Lembaga Survei Indonesia, Kuskrido Ambardi, menganggap Jokowi paling disukai oleh publik. Dodi menilai masyarakat suka dengan kepolosan Jokowi, termasuk tak mengutamakan protokoler dan tak antipati terhadap kelompok masyarakat tertentu. "Itu modal yang melekat di Jokowi untuk maju jadi capres," katanya Selanjutnya *
Label:
Ari Dwipayana,
Jokowi,
keunggulan,
kursi RI 1,
Kuskrido Ambardi,
lintas partai,
luar Jawa,
modal terbesar,
Nyapres,
PDI Perjuangan,
pengamat politik
Langganan:
Postingan (Atom)