Surakarta - Pelaksanaan rapat kerja nasional Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan pada 6-9 September 2013 di Jakarta diyakini akan memunculkan kejutan. Salah satunya tentang wacana calon presiden dari partai berlambang banteng moncong putih itu.
Bertempat di area Hari Bebas Kendaraan di Jalan Slamet Riyadi, Minggu, 1 September 2013, masyarakat Solo menyampaikan dukungan agar Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo, maju sebagai calon presiden.
Sebuah papan berukuran 1x0,5 meter bergambar foto Jokowi yang memakai pakaian beskap dengan senyum khas terpajang di tengah jalan. Di depannya terdapat puluhan kertas putih seukuran buku tulis yang dilekatkan di aspal dengan perekat.
Di kertas tersebut, masyarakat menuliskan harapannya agar mantan Wali Kota Solo tersebut maju menjadi calon presiden. "Mau maju dari PDI Perjuangan atau maju sendiri, tidak masalah. Yang penting jadi presiden," kata Susan, salah seorang warga. Dia mengatakan suara rakyat adalah suara Tuhan. Dia berharap Jokowi benar-benar menjadi presiden di 2014. Selanjutnya *
Tampilkan postingan dengan label PDI Perjuangan. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label PDI Perjuangan. Tampilkan semua postingan
Minggu, 01 September 2013
Rabu, 28 Agustus 2013
Ini Modal Jokowi buat 'Nyapres'
Jakarta - Sejumlah pengamat politik menilai Gubernur DKI Jakarta Joko "Jokowi" Widodo punya modal terbesar untuk memenangi kursi RI 1. Mereka menilai Jokowi punya keunggulan yang tak dimiliki calon presiden lain. "Dia tidak hanya didukung PDI Perjuangan, tapi juga lintas partai. Dia juga didukung mereka yang berada di luar Jawa," kata pengamat politik dari Universitas Gadjah Mada, Ari Dwipayana, Selasa, 27 Agustus 2013.
Pengamat politik dari Lembaga Survei Indonesia, Kuskrido Ambardi, menganggap Jokowi paling disukai oleh publik. Dodi menilai masyarakat suka dengan kepolosan Jokowi, termasuk tak mengutamakan protokoler dan tak antipati terhadap kelompok masyarakat tertentu. "Itu modal yang melekat di Jokowi untuk maju jadi capres," katanya Selanjutnya *
Pengamat politik dari Lembaga Survei Indonesia, Kuskrido Ambardi, menganggap Jokowi paling disukai oleh publik. Dodi menilai masyarakat suka dengan kepolosan Jokowi, termasuk tak mengutamakan protokoler dan tak antipati terhadap kelompok masyarakat tertentu. "Itu modal yang melekat di Jokowi untuk maju jadi capres," katanya Selanjutnya *
Label:
Ari Dwipayana,
Jokowi,
keunggulan,
kursi RI 1,
Kuskrido Ambardi,
lintas partai,
luar Jawa,
modal terbesar,
Nyapres,
PDI Perjuangan,
pengamat politik
Senin, 05 Agustus 2013
Bila Banyak Pemimpin Seperti Jokowi, Indonesia Kalahkan Malaysia
JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo selalu merajai hasil survei terkait calon presiden pada Pemilu 2014. Di tengah tingkat elektabilitas Jokowi yang kian melesat ini, muncul sejumlah isu yang mempertanyakan apakah Joko Widodo (Jokowi) merupakan kader PDI Perjuangan. Sebab karir Jokowi sangat cepat dari menjabat sebagai Walikota Solo lalu memimpin Ibukota.
Politisi senior PDI Perjuangan Sabam Sirait menegaskan Jokowi bukanlah kader yang muncul tiba-tiba. Jokowi sudah sejak lama terlibat dalam proses kaderisasi partai dan bukan tanpa alasan dimajukan dalam Pilkada Solo hingga dua periode. Kini Jokowi menjabat di struktur PDI Perjuangan Jawa Tengah.
"Jokowi itu kader murni PDI Perjuangan," kata Sabam dalam keterangan yang diterima Tribunnews.com, Minggu (4/8/2013).
Jokowi, lanjut Sabam, pun akhirnya ditugaskan oleh Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati, untuk memperbaiki kondisi Ibukota. Menurut Sabam, hal itu juga bukan tanpa alasan. Selama memimpin Solo, Jokowi berhasil menata kota budaya itu dengan baik, dan di saat yang sama Jokowi menampilkan figur yang bersih, jujur dan merakyat.
"Bila saja ada setengahnya kepala daerah seperti Jokowi di Indonesia, maka Indonesia akan maju dan akan mengalahkan kemajuan Malasyia, Singapura dan Thailand," puji Sabam, yang merupakan deklarator sekaligus juga ideolog PDI Perjuangan. Selanjutnya *
Politisi senior PDI Perjuangan Sabam Sirait menegaskan Jokowi bukanlah kader yang muncul tiba-tiba. Jokowi sudah sejak lama terlibat dalam proses kaderisasi partai dan bukan tanpa alasan dimajukan dalam Pilkada Solo hingga dua periode. Kini Jokowi menjabat di struktur PDI Perjuangan Jawa Tengah.
"Jokowi itu kader murni PDI Perjuangan," kata Sabam dalam keterangan yang diterima Tribunnews.com, Minggu (4/8/2013).
Jokowi, lanjut Sabam, pun akhirnya ditugaskan oleh Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati, untuk memperbaiki kondisi Ibukota. Menurut Sabam, hal itu juga bukan tanpa alasan. Selama memimpin Solo, Jokowi berhasil menata kota budaya itu dengan baik, dan di saat yang sama Jokowi menampilkan figur yang bersih, jujur dan merakyat.
"Bila saja ada setengahnya kepala daerah seperti Jokowi di Indonesia, maka Indonesia akan maju dan akan mengalahkan kemajuan Malasyia, Singapura dan Thailand," puji Sabam, yang merupakan deklarator sekaligus juga ideolog PDI Perjuangan. Selanjutnya *
Label:
Banyak,
bersih,
Bila,
budaya,
Indonesia,
Jawa Tengah,
Jokowi,
jujur,
kader,
Kalahkan,
Malaysia,
merakyat,
murni,
PDI Perjuangan,
pemimpin,
Sabam Sirait,
Seperti
Kamis, 25 Juli 2013
Akhirnya, PDI Perjuangan Pertimbangkan Jokowi sebagai Capres 2014
JAKARTA, KOMPAS.com — Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo semakin meroket. Elektabilitasnya seakan tak terbendung dalam survei sejumlah lembaga. Elektabilitas Jokowi mengalahkan tokoh-tokoh politik yang sudah lebih dulu muncul, seperti Aburizal Bakrie, Prabowo Subianto, bahkan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri.
Terakhir, survei Soegeng Sarjadi School of Government (SSSG) menempatkan Jokowi sebagai tokoh terpopuler 2013. Selama ini, saat ditanya soal kemungkinan "mencapreskan" Jokowi, PDI Perjuangan selalu menyatakan bahwa Jokowi akan berkonsentrasi menyelesaikan tugasnya sebagai Gubernur DKI Jakarta hingga 2017.
Kini, Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan Tjahjo Kumolo mengatakan, Jokowi menjadi bagian yang dipertimbangkan dalam mengambil keputusan terkait Pilres 2014. Selanjutnya *
Terakhir, survei Soegeng Sarjadi School of Government (SSSG) menempatkan Jokowi sebagai tokoh terpopuler 2013. Selama ini, saat ditanya soal kemungkinan "mencapreskan" Jokowi, PDI Perjuangan selalu menyatakan bahwa Jokowi akan berkonsentrasi menyelesaikan tugasnya sebagai Gubernur DKI Jakarta hingga 2017.
Kini, Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan Tjahjo Kumolo mengatakan, Jokowi menjadi bagian yang dipertimbangkan dalam mengambil keputusan terkait Pilres 2014. Selanjutnya *
Minggu, 09 Juni 2013
Pesan Terakhir Taufiq Kiemas
Politisi PDI Perjuangan Pramono Anung mengungkapkan, di saat-saat terakhir hidupnya, Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyar Taufiq Kiemas didampingi istrinya, Megawati Soekarnoputri, anak-anak, serta cucu-cucunya. Pramono juga turut mendampingi. Taufiq meninggal dunia, Sabtu (8/6/2012) malam, setelah menjalani perawatan sejak Senin (3/6/2013) lalu, di sebuah rumah sakit di Singapura.
Dalam kondisi kritis, menurut Pramono, Taufiq sempat menyampaikan pesan terakhirnya. Apa isi pesan terakhir Taufiq tersebut?
Pramono, yang kini menjabat Wakil Ketua DPR, mengaku sudah sering dinasihati oleh Taufiq agar DPR jangan selalu berbeda dengan pemerintah. Menurutnya, karakter Taufiq berbeda dengan politisi yang lain.
"Karena beliau selalu ajak berdamai, duduk bersama," katanya.
Dalam kondisi kritis, menurut Pramono, Taufiq sempat menyampaikan pesan terakhirnya. Apa isi pesan terakhir Taufiq tersebut?
"Beliau sampaikan bahwa kita harus bisa berdamai dengan semua orang termasuk dengan pemerintahan yang ada," ujar Pramono, di Landasan Udara Halim Perdanakusuma, Minggu (9/6/2013).
Pramono, yang kini menjabat Wakil Ketua DPR, mengaku sudah sering dinasihati oleh Taufiq agar DPR jangan selalu berbeda dengan pemerintah. Menurutnya, karakter Taufiq berbeda dengan politisi yang lain.
"Karena beliau selalu ajak berdamai, duduk bersama," katanya.
Label:
berbeda,
berdamai dengan semua orang,
kritis,
Megawati Soekarnoputri,
PDI Perjuangan,
pesan,
politisi,
Pramono Anung,
Singapura,
Taufiq Kiemas,
Terakhir
Langganan:
Postingan (Atom)