Tampilkan postingan dengan label Fauzi Bowo. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Fauzi Bowo. Tampilkan semua postingan

Jumat, 10 Agustus 2012

Isi Ceramah Rhoma Irama, Di Masjid Al-Isra, Tanjung Duren, Jakarta Barat, Minggu (29/7)

Jakarta - Tudingan ceramah bernuansa SARA raja dangdut Rhoma Irama di Masjid Al-Isra, Tanjung Duren, Jakarta Barat masih menjadi teka-teki yang belum bisa terungkap. Karena, dugaan pelanggaran ini sedang ditindaklanjuti pihak Panwaslu DKI Jakarta.

Berikut isi ceramah Rhoma Irama, di Masjid Al-Isra, Tanjung Duren, Jakarta Barat, Minggu (29/7), yang diambil dari rekaman video berdurasi 7 menit yang beredar di dunia maya;

"Memilih pemimpin bukan hanya soal politik, tapi sudah termasuk ibadah (baca ayat) hai orang-orang yang beriman jangan sekali-sekali kau mengangkat pemimpin dari orang-orang kafir disamping orang-orang yang beriman (ayat lagi) kalau memilih pemimpin yang non muslim maka sanksinya adalah mendapat azab dari Allah SWT, diperbolehkan menggunakan yang namanya SARA diperbolehkan oleh yang namanya dewan pembina KPU Prof DR Jimly Ashidiqie kenapa? karena ini zaman keterbukaan karena ini zaman demokratisasi tidak boleh ada yang ditutup tutupi rakyat umat harus dijelaskan siapa calon pemimpin mereka, maka SARA dibenarkan.

Dalam hal ini ada 2 kandidat kita, buka siapa kandidat ini biar umat mengerti biar umat tahu. yang pertama Fauzi Bowo dan Nachrowi. Fauzi Bowo Gubernur dan Nachrowi Wakil Gubernur, Fauzi Bowo Muslim, Nachrowi Muslim, Fauzi bowo Betawi, Nachrowi Betawi. Harus jelas ini jaman keterbukaan calon kedua, Jokowi sama Ahok. Jokowi Muslim tapi orangtuanya Kristen, suku bangsanya jawa. Ahok suku bangsanya Cina, Agamanya Kristen. ini harus dijelaskan bahwa siapa pemimpin agar kita memilih pemimpin tdak seperti beli kucing dalam karung.
"


Sabtu, 21 Juli 2012

Foke: Kecam Simpatisan Dengan Isu SARA

Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo mengecam pihak-pihak yang bermanuver dengan menggunakan isu SARA untuk menyerang pihak lain. Ia menegaskan, dukungan kepada dirinya sebaiknya tidak dilakukan dengan cara-cara negatif.

"Saya kecam keras dan melarang mereka yang simpati pada saya dengan menggunakan isu (SARA) ini, walaupun barangkali dalam rangka untuk memenangkan seseorang pada putaran kedua Pilkada DKI 20 September nanti," ujar Fauzi, sebelum menghadiri Shalat Taraweh di Masjid Tangkuban Perahu, Guntur, Setiabudi, Jakarta Selatan, Jumat (20/7/2012) malam.

Sebagai calon petahana dalam Pilkada DKI Jakarta, Foke menginginkan semua pendukungkan menggunakan cara-cara kampanye positif dan tidak menimbulkan keresahan di tengah warga. Apalagi, memainkan isu SARA sangat rentan berbuah gangguan keamanan.

"Saya sangat prihatin dan mengecam dikembangkannya isu SARA saat ini oleh siapapun tanpa terkecuali. Karena sudah jelas bertentangan dengan Pancasila dan UUD 45," tegas Foke.

Ia mengimbau apa yang ditegaskan malam ini bisa disampaikan kepada seluruh warga Jakarta. Selain tidak sejalan dengan norma berbangsa, mendiskreditkan pihak lain dengan isu SARA tidak sejalan dengan ajaran agama manapun.

"Sampaikan pesan ini pada seluruh warga Jakarta. Bagi umat Islam, (bermain isu SARA) juga tidak sejalan dengan ajaran agama," tutur pasangan Nachrowi Ramli dalam Pilkada DKI 2012.

Sebagaimana diberitakan, serangan berbau SARA terhadap pasangan yang menjadi saingan Foke-Nara sempat berkembang melalui berbagai media sosial. Serangan muncul setelah putaran pertama Pilkada DKI menunjukkan dua pasangan yang akan lolos ke putaran berikutnya.

Dengan demikian, banyak pihak mengarahkan dugaan bahwa penyebar isu SARA tersebut adalah pendukung pasangan Foke-Nara. Melalui pernyataan ini, Foke berharap isu SARA bernada menyerang pihak lawan tak lagi dilanjutkan. Sekaligus, ia mengingatkan warga agar tidak mudah percaya atau terpengaruh dengan isu-isu tersebut.

Jumat, 20 Juli 2012

Jokowi: Silaturahmi di TPS Kalah Setiap Akhir Pekan di Bulan Romadlon

Jakarta - Calon Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo akan menggunakan bulan Ramadan untuk bertemu warga Jakarta. Calon yang memperoleh 1,8 juta suara di putaran pertama ini, akan mengisi kegiatan Ramadan di Jakarta tiap akhir pekan.

"Kegiatannya menyesuaikan dengan Ramadan, tetap berdialog dengan masyarakat dengan berbuka puasa bersama, salat tarawih tiap akhir pekan," kata anggota tim sukses Jokowi, Riffa Juffiasari, kepada detikcom, Jumat (20/7/2012).

Menurut Riffa, untuk lokasinya, akan diprioritaskan ke wilayah yang perolehan suaranya kalah dari calon incumbent Fauzi Bowo. "Kita bekerja dari hasil evaluasi, daerah sasaran di mana saja TPS yang kita kalah," kata Riffa.

Riffa menuturkan, Jokowi sedianya datang ke Jakarta akhir pekan ini. Namun karena hari pertama puasa jatuh pada Sabtu 21 Juli, Jokowi akhirnya memilih tetap di Solo. "Karena ada urusan dinas dan mungkin puasa pertama beliau punya agenda di sana," ujarnya.

Dihubungi terpisah, jubir timses Jokowi-Ahok, M Taufik, menyatakan Ahok juga akan ikut serta mendampingi Jokowi dalam beberapa kegiatan Ramadan. Hanya saja Ahok punya waktu lebih banyak karena ia tinggal di Jakarta.

"Di hari aktif kerja, Pak Jokowi kan sibuk sebagai Wali Kota Solo, jadi beliau hanya bisa bersama warga Jakarta di akhir pekan," tutur Taufik.

"Ya tentu ini juga dalam rangka menghadapi putaran kedua," imbuhnya.

Kekalahan Foke-Nara: Dukungan PAN Tidak Solid

JAKARTA - Tak maksimalnya suara yang diperoleh pasangan Fauzi Bowo-Nachrowi Ramli dalam putaran pertama Pilgub DKI Jakarta, salah satu faktornya karena tak mendapat dukungan solid dari kader partai pengusung, yakni Partai Amanat Nasional (PAN).

Itu diakui oleh Ketua DPP PAN Bima Arya Sugiyarto. Menurutnya, ketika putaran pertama, ada beberapa kader yang mendukung Didik J Rachbini yang berpasangan dengan Hidayat Nur Wahid, ada pula yang mendukung Faisal Basri-Biem Benyamin.

"Memang suara Foke tak maksimal, ada kontribusi itu meski tidak dominan. Kader kami bertebaran di Hidayat dan Faisal. Yang bertebaran sudah dikonsolidasikan. Karena konstelasinya seperti itu," ujar Bima di diskusi 'Masih Patutkah Survei Politik Dipercaya? 'di Jakarta Pusat, Kamis (19/7/2012).

Menurut Bima, dengan masuknya Foke-Nara pada putaran kedua bersama pasangan Joko Widodo-Basuki Tjahaja Purnama, PAN mengaku lebih solid.

Mengingat, banyak kader yang terpecah pada putaran pertama dengan tidak memenangkan Foke-Nara, kini satu suara mendukungnya.

Bima mengatakan, secara personal banyak kader PAN tak memberikan suaranya kepada Foke, tapi lebih memilih Jokowi karena kedekatan.

Beberapa waktu lalu, tak sedikit petinggi PAN kerap menyindir cara komunikasi politik Foke yang tidak menarik antusiasme publik.

Meski banyak personal yang mendukung Jokowi, PAN tak serta merta mendukung Jokowi. Sebab, ada ikatan undang-undang bahwa sebuah partai yang mendukung calon tertentu sejak awal dan tercatat di KPUD, tak boleh mencabut dukungannya. (*)

Senin, 19 Maret 2012

Fauzi Bowo Versus Jokowi, Menuju DKI-1

Pendaftaran pemilihan Kepala Daerah DKI Jakarta berakhir hari ini, Senin, 19 Maret 2012. Sejumlah partai masih "menyembunyikan"

jagoannya sampai detik terakhir pendaftaran pada pukul 24.00 Fauzi Bowo disebut-sebut masih diunggulkan sebagai kandidat pemenang. Namun, popularitas Fauzi sempat "digoyang" Joko Widodo yang dianggap sukses menjadi Wali Kota Solo. Jokowi mengejutkan publik Jakarta ketika ada survei yang menyatakan dia paling unggul dari calon lain. Kalau Jokowi dicalonkan partainya PDIP, persaingan menuju DKI-1 semakin ketat. Inilah beragam senjata Foke versus Jokowi?

Selanjutnya
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
//** Like Button FB **//
//** Like Button FB **//