Itu diakui oleh Ketua DPP PAN Bima Arya Sugiyarto. Menurutnya, ketika putaran pertama, ada beberapa kader yang mendukung Didik J Rachbini yang berpasangan dengan Hidayat Nur Wahid, ada pula yang mendukung Faisal Basri-Biem Benyamin.
"Memang suara Foke tak maksimal, ada kontribusi itu meski tidak dominan. Kader kami bertebaran di Hidayat dan Faisal. Yang bertebaran sudah dikonsolidasikan. Karena konstelasinya seperti itu," ujar Bima di diskusi 'Masih Patutkah Survei Politik Dipercaya? 'di Jakarta Pusat, Kamis (19/7/2012).
Menurut Bima, dengan masuknya Foke-Nara pada putaran kedua bersama pasangan Joko Widodo-Basuki Tjahaja Purnama, PAN mengaku lebih solid.
Mengingat, banyak kader yang terpecah pada putaran pertama dengan tidak memenangkan Foke-Nara, kini satu suara mendukungnya.
Bima mengatakan, secara personal banyak kader PAN tak memberikan suaranya kepada Foke, tapi lebih memilih Jokowi karena kedekatan.
Beberapa waktu lalu, tak sedikit petinggi PAN kerap menyindir cara komunikasi politik Foke yang tidak menarik antusiasme publik.
Meski banyak personal yang mendukung Jokowi, PAN tak serta merta mendukung Jokowi. Sebab, ada ikatan undang-undang bahwa sebuah partai yang mendukung calon tertentu sejak awal dan tercatat di KPUD, tak boleh mencabut dukungannya. (*)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar