Tampilkan postingan dengan label Foke-Nara. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Foke-Nara. Tampilkan semua postingan

Sabtu, 21 Juli 2012

Foke: Kecam Simpatisan Dengan Isu SARA

Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo mengecam pihak-pihak yang bermanuver dengan menggunakan isu SARA untuk menyerang pihak lain. Ia menegaskan, dukungan kepada dirinya sebaiknya tidak dilakukan dengan cara-cara negatif.

"Saya kecam keras dan melarang mereka yang simpati pada saya dengan menggunakan isu (SARA) ini, walaupun barangkali dalam rangka untuk memenangkan seseorang pada putaran kedua Pilkada DKI 20 September nanti," ujar Fauzi, sebelum menghadiri Shalat Taraweh di Masjid Tangkuban Perahu, Guntur, Setiabudi, Jakarta Selatan, Jumat (20/7/2012) malam.

Sebagai calon petahana dalam Pilkada DKI Jakarta, Foke menginginkan semua pendukungkan menggunakan cara-cara kampanye positif dan tidak menimbulkan keresahan di tengah warga. Apalagi, memainkan isu SARA sangat rentan berbuah gangguan keamanan.

"Saya sangat prihatin dan mengecam dikembangkannya isu SARA saat ini oleh siapapun tanpa terkecuali. Karena sudah jelas bertentangan dengan Pancasila dan UUD 45," tegas Foke.

Ia mengimbau apa yang ditegaskan malam ini bisa disampaikan kepada seluruh warga Jakarta. Selain tidak sejalan dengan norma berbangsa, mendiskreditkan pihak lain dengan isu SARA tidak sejalan dengan ajaran agama manapun.

"Sampaikan pesan ini pada seluruh warga Jakarta. Bagi umat Islam, (bermain isu SARA) juga tidak sejalan dengan ajaran agama," tutur pasangan Nachrowi Ramli dalam Pilkada DKI 2012.

Sebagaimana diberitakan, serangan berbau SARA terhadap pasangan yang menjadi saingan Foke-Nara sempat berkembang melalui berbagai media sosial. Serangan muncul setelah putaran pertama Pilkada DKI menunjukkan dua pasangan yang akan lolos ke putaran berikutnya.

Dengan demikian, banyak pihak mengarahkan dugaan bahwa penyebar isu SARA tersebut adalah pendukung pasangan Foke-Nara. Melalui pernyataan ini, Foke berharap isu SARA bernada menyerang pihak lawan tak lagi dilanjutkan. Sekaligus, ia mengingatkan warga agar tidak mudah percaya atau terpengaruh dengan isu-isu tersebut.

Jumat, 20 Juli 2012

Kekalahan Foke-Nara: Dukungan PAN Tidak Solid

JAKARTA - Tak maksimalnya suara yang diperoleh pasangan Fauzi Bowo-Nachrowi Ramli dalam putaran pertama Pilgub DKI Jakarta, salah satu faktornya karena tak mendapat dukungan solid dari kader partai pengusung, yakni Partai Amanat Nasional (PAN).

Itu diakui oleh Ketua DPP PAN Bima Arya Sugiyarto. Menurutnya, ketika putaran pertama, ada beberapa kader yang mendukung Didik J Rachbini yang berpasangan dengan Hidayat Nur Wahid, ada pula yang mendukung Faisal Basri-Biem Benyamin.

"Memang suara Foke tak maksimal, ada kontribusi itu meski tidak dominan. Kader kami bertebaran di Hidayat dan Faisal. Yang bertebaran sudah dikonsolidasikan. Karena konstelasinya seperti itu," ujar Bima di diskusi 'Masih Patutkah Survei Politik Dipercaya? 'di Jakarta Pusat, Kamis (19/7/2012).

Menurut Bima, dengan masuknya Foke-Nara pada putaran kedua bersama pasangan Joko Widodo-Basuki Tjahaja Purnama, PAN mengaku lebih solid.

Mengingat, banyak kader yang terpecah pada putaran pertama dengan tidak memenangkan Foke-Nara, kini satu suara mendukungnya.

Bima mengatakan, secara personal banyak kader PAN tak memberikan suaranya kepada Foke, tapi lebih memilih Jokowi karena kedekatan.

Beberapa waktu lalu, tak sedikit petinggi PAN kerap menyindir cara komunikasi politik Foke yang tidak menarik antusiasme publik.

Meski banyak personal yang mendukung Jokowi, PAN tak serta merta mendukung Jokowi. Sebab, ada ikatan undang-undang bahwa sebuah partai yang mendukung calon tertentu sejak awal dan tercatat di KPUD, tak boleh mencabut dukungannya. (*)

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
//** Like Button FB **//
//** Like Button FB **//