Seorang wanita setengah baya tiba-tiba saja mendatangi Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), sore ini. Tidak jelas siapa wanita ini sebenarnya. Wanita yang mengenakan baju putih, kerudung hitam dan berkacamata ini mengaku sebagai penasihat spiritual KPK.
Sebagai penasihat spiritual, Yenny mengaku ditugaskan KPK untuk menunjukkan keberadaan Bunda Putri yang hingga saat ini masih misterius. Atas pekerjaannya ini, Yenny mengaku digaji Rp 10 juta oleh KPK.
Yenny memiliki nama lengkap Raden Ayu Yenny Meiliana. Wanita yang akrab disapa Bunda Ratu ini mengungkapkan, Bunda Putri tengah diamankan Ibu Ani Yudhoyono di Cikeas, Jawa Barat.
"Aku tahu, Bunda Putri itu adanya di Ibu Ani Yudhoyono. Pak SBY juga engga tahu, makanya kau bantu buat Pak SBY," ujar Yenny Meiliana di Gedung KPK, Jakarta, Senin (28/10).
Bahkan, dia juga menunjukkan pesan singkat dari Ani Yudhoyono yang mengatakan tidak mengenal Bunda Ratu. Padahal, Bunda Ratu menegaskan dirinya kenal baik dengan keluarga Ani, termasuk sang ayahanda Sarwo Edhie.
"Aku kan sering ke Istana. Sebenarnya kalau dibilang dekat, ya lebih kenal baik bapaknya, Sarwo Edhie, dulu kenal baik," kata dia.
Bunda Ratu juga membeberkan tersangka kasus suap impor daging sapi, Ahmad Fathanah merupakan orang dekat Ani Yudhoyono. Selain itu, dia juga mengaku kenal dekat dengan para pejabat di Indonesia termasuk Menteri Sekretaris Negara Sudi Silalahi dan Sekjen Partai Demokrat Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas).
"Pak Sudi kenal aku. Ibas juga kenal aku, kenal baik. Tanya aja Pak Sudi sekarang," pungkas dia. Sumber *
Tampilkan postingan dengan label Bunda Putri. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Bunda Putri. Tampilkan semua postingan
Selasa, 29 Oktober 2013
Rabu, 23 Oktober 2013
Bunda Putri Mengatakan 3000 Persen SBY Mengenal Dirinya ...
MESKIPUN dikabarkan diburu polisi dan intelijen, sosok misterius Bunda Putri tak lantas ‘gentar’. Jumat sore pekan lalu, SINDO Weekly mendapat kabar bahwa perempuan paruh baya yang diduga bernama Non Saputri itu menyambangi kantor Lumbung Informasi Rakyat atau LIRA di bilangan Tebet, Jakarta Selatan.
Lira berawal dari Blora Center, organisasi relawan pendukung Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada Pemilu 2004 yang didirikan Sudi Silalahi dan Jusuf Rizal. Lira kini mengklaim sebagai lembaga non-partisan.
Sejak 2010, Saputri menjadi penasihat lembaga swadaya itu. Selain sebagai penasihat, Saputri menjabat Ketua Lira Hijau, salah satu sayap organisasi. Salah seorang staf Lira sempat membantah keberadaan Saputri. Namun kemudian, Wakil Presiden Lira Bidang Polhukam, Imam Bogie Yudha Swara, mengakui Saputri sempat mampir di kantor itu selama dua jam sejak pukul 14.00 WIB. “Dia datang untuk pertemuan biasa saja. Dia memang orang Lira,” kata Imam.
Dipicu sebuah rekaman penyadapan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), nama Non Saputri pun menjadi bahan pembicaraan orang seantero negeri, dari Istana hingga warung kopi. Rekaman penyadapan yang diputar di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Jakarta, beberapa waktu lalu, itu memperdengarkan percakapan tiga orang: Ridwan Hakim, anak Ketua Majelis Syuro Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Hilmi Aminuddin; Luthfi Hasan Ishaaq, mantan Presiden PKS, dan seseorang yang disapa “Bunda”.
Dalam percakapan itu, “Bunda” tampak sangat berpengaruh. Dia bisa mengotak-atik posisi seorang pejabat negara. “Nanti saya ngomong sama Pak Lurah. Benar apa yang kamu bilang tentang Haji Susu itu. Sudah babat saja. Bunda gituin aja. Aman,” kata “Bunda” dalam perbicangan dengan Luthfi melalui telefon genggam milik Ridwan. “Pak Lurah” dalam percakapan itu adalah panggilan yang biasa digunakan untuk menyebut Presiden Yudhoyono. Selanjutnya *
Lira berawal dari Blora Center, organisasi relawan pendukung Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada Pemilu 2004 yang didirikan Sudi Silalahi dan Jusuf Rizal. Lira kini mengklaim sebagai lembaga non-partisan.
Sejak 2010, Saputri menjadi penasihat lembaga swadaya itu. Selain sebagai penasihat, Saputri menjabat Ketua Lira Hijau, salah satu sayap organisasi. Salah seorang staf Lira sempat membantah keberadaan Saputri. Namun kemudian, Wakil Presiden Lira Bidang Polhukam, Imam Bogie Yudha Swara, mengakui Saputri sempat mampir di kantor itu selama dua jam sejak pukul 14.00 WIB. “Dia datang untuk pertemuan biasa saja. Dia memang orang Lira,” kata Imam.
Dipicu sebuah rekaman penyadapan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), nama Non Saputri pun menjadi bahan pembicaraan orang seantero negeri, dari Istana hingga warung kopi. Rekaman penyadapan yang diputar di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Jakarta, beberapa waktu lalu, itu memperdengarkan percakapan tiga orang: Ridwan Hakim, anak Ketua Majelis Syuro Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Hilmi Aminuddin; Luthfi Hasan Ishaaq, mantan Presiden PKS, dan seseorang yang disapa “Bunda”.
Dalam percakapan itu, “Bunda” tampak sangat berpengaruh. Dia bisa mengotak-atik posisi seorang pejabat negara. “Nanti saya ngomong sama Pak Lurah. Benar apa yang kamu bilang tentang Haji Susu itu. Sudah babat saja. Bunda gituin aja. Aman,” kata “Bunda” dalam perbicangan dengan Luthfi melalui telefon genggam milik Ridwan. “Pak Lurah” dalam percakapan itu adalah panggilan yang biasa digunakan untuk menyebut Presiden Yudhoyono. Selanjutnya *
Label:
3000 persen,
Blora Center,
Bunda Putri,
Haji Susu,
Hilmi Aminuddin; Luthfi Hasan Ishaaq,
Imam Bogie Yudha Swara,
Jusuf Rizal,
KPK,
LIRA,
mengenaldirinya,
Non Saputri,
Pak Lurah,
penasihat,
PKS,
SBY,
Sudi Silalahi
Selasa, 22 Oktober 2013
Agung Laksono benarkan Bunda Putri anak tokoh Golkar Ahmadi
Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat (Menkokesra), Agung Laksono membenarkan Bunda Putri adalah anak mantan pengurus Golkar DKI Jakarta, Ahmadi. Namun ia membantah jika Bunda Putri aktif di partai pimpinan Aburizal Bakrie itu.
"Setahu saya betul, kan saya pengurus Golkar DKI, bos saya almarhum Haji Ahmadi," jelas Agung di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (22/10).
Wakil Ketua Umum Partai Golkar ini hanya tahu sebatas Bunda Putri adalah anak dari Ahmadi, purnawirawan mayor jenderal. Dia mengaku tak tahu menahu soal sosok Bunda Putri dengan aktivitasnya yang diduga banyak kenal pejabat tinggi negara.
"Saya enggak tahu, saya tahunya anak Pak Ahmadi saja," imbuhnya.
Agung menilai, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) tak perlu turun tangan langsung mengungkap siapa Bunda Putri itu. Dia berpandangan, sebaiknya suami dari Bunda Putri sendiri yakni, salah satu Dirjen di Kementerian Pertanian yang seharusnya menjelaskan siapa Bunda Putri itu.
"Menurut saya, suami Bunda Putri pejabat tinggi, jelasin sendiri saja," terang dia.
Agung menegaskan jika Bunda Putri bukan kader Partai Golkar. Dia juga tak tahu apa kegiatan pemilik nama asli Non Saputri itu selama ini.
"Oh bukan (kader Golkar). Bukan aktivis, saya enggak tahu pebisnis atau enggak," pungkasnya. Sumber *
"Setahu saya betul, kan saya pengurus Golkar DKI, bos saya almarhum Haji Ahmadi," jelas Agung di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (22/10).
Wakil Ketua Umum Partai Golkar ini hanya tahu sebatas Bunda Putri adalah anak dari Ahmadi, purnawirawan mayor jenderal. Dia mengaku tak tahu menahu soal sosok Bunda Putri dengan aktivitasnya yang diduga banyak kenal pejabat tinggi negara.
"Saya enggak tahu, saya tahunya anak Pak Ahmadi saja," imbuhnya.
Agung menilai, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) tak perlu turun tangan langsung mengungkap siapa Bunda Putri itu. Dia berpandangan, sebaiknya suami dari Bunda Putri sendiri yakni, salah satu Dirjen di Kementerian Pertanian yang seharusnya menjelaskan siapa Bunda Putri itu.
"Menurut saya, suami Bunda Putri pejabat tinggi, jelasin sendiri saja," terang dia.
Agung menegaskan jika Bunda Putri bukan kader Partai Golkar. Dia juga tak tahu apa kegiatan pemilik nama asli Non Saputri itu selama ini.
"Oh bukan (kader Golkar). Bukan aktivis, saya enggak tahu pebisnis atau enggak," pungkasnya. Sumber *
Label:
Agung Laksono,
Ahmadi,
anak,
benarkan,
Bunda Putri,
Dirjen,
Golkar,
Jenderal,
Kementerian Pertanian,
mayor,
Menkokesra,
Non Saputri,
purnawirawan,
tokoh
Senin, 14 Oktober 2013
SBY Batal Ungkap Identitas Bunda Putri
Jakarta--Presiden Susilo Bambang Yudhoyono tak akan mengungkap identitas Bunda Putri, tokoh yang disebut sebagai pengatur kuota impor daging sapi, ke publik. Padahal sebelumnya, SBY berjanji mengumpulkan informasi dan mengungkap identitas Bunda Putri.
Juru bicara Kepresidenan, Julian Aldrin Pasha, mengatakan informasi tentang Bunda Putri yang coba dikumpulkan SBY ditujukan sebagai konsumsi internal pihak Istana. Karena itu, Presiden SBY tak akan memberikan pernyataan ihwal Bunda Putri. Selanjutnya *
Juru bicara Kepresidenan, Julian Aldrin Pasha, mengatakan informasi tentang Bunda Putri yang coba dikumpulkan SBY ditujukan sebagai konsumsi internal pihak Istana. Karena itu, Presiden SBY tak akan memberikan pernyataan ihwal Bunda Putri. Selanjutnya *
Label:
Batal,
Bunda Putri,
daging sapi,
Identitas,
impor,
Julian Aldrin Pasha,
konsumsi internal,
kuota,
pengatur,
SBY,
Susilo Bambang Yudhoyono,
Ungkap
Jumat, 06 September 2013
Bunda Putri, Siapakah Dikau?
Informasi yang beredar menyebutkan, Bunda Putri adalah istri Direktur Jenderal Hortikultura Kementerian Pertanian Hasanuddin Ibrahim. Dia disebut menjadi perempuan ketiga yang dinikahi Hasanuddin. Kemarin wartawan mencegat Hasanuddin di gedung DPR. Kepadanya diperlihatkan selembar foto perempuan dengan kulit muka kendur, bergincu tebal, berambut pendek, dan berkacamata.
Raut muka Hasanuddin berubah seketika saat melihat foto tersebut. Dia tak membenarkan ataupun menyangkal kedekatannya dengan Bunda Putri. "Saya tak mau ditanya soal rumah tangga," ucap Hasanuddin, pendek, sambil berlalu meninggalkan kerumunan wartawan. Pertanyaan pamungkas wartawan tentang identitas istrinya dijawab, "Namanya Nyonya Hasanuddin." Sumber *
Raut muka Hasanuddin berubah seketika saat melihat foto tersebut. Dia tak membenarkan ataupun menyangkal kedekatannya dengan Bunda Putri. "Saya tak mau ditanya soal rumah tangga," ucap Hasanuddin, pendek, sambil berlalu meninggalkan kerumunan wartawan. Pertanyaan pamungkas wartawan tentang identitas istrinya dijawab, "Namanya Nyonya Hasanuddin." Sumber *
Senin, 02 September 2013
Kuota Impor Sapi, Serba Misterius: Sengman Tyahja, Bunda Putri, ...
Saat ditanya apakah dia mengenal orang dekat Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), yang juga seorang pengusaha bernama Sengman Tjahja? Dipo pun berkelakar, Sengman yang ia kenal adalah seorang tukang seng. "Yang saya tahu (Sengman) tukang seng," tukasnya.
Kasus pengurusan kuota impor daging sapi dan tindak pidana pencucian uang (TPPU) di Kementerian Pertanian (Kementan) dengan tersangka Ahmad Fathanah, dan mantan Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Luthfi Hasan Ishaaq, diduga mulai menyenggol Istana.
Bahkan, Ridwan Hakim, putra Ketua Majelis Syuro PKS Hilmi Aminuddin, turut menyebut Sengman yang diduga utusan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), saat bersaksi untuk terdakwa Ahmad Fathanah di Pengadilan Tipikor, Jalan HR Rasuna Said, Kuningan, Jakarta Selatan.
Sosok lain yang muncul di sidang adalah perempuan misterius bernama Bunda Putri. Mantan Presiden PKS Luthfi Hasan Ishaaq menyebutkan, Bunda Putri punya peran penting. Saat diperdengarkan dipersidangan, tersingkap rekaman pembicaraan antara Luthfi Hasan dan Ridwan Hakim ini, turut muncul nama Dipo dan Mas Boed. Sumber *
Kasus pengurusan kuota impor daging sapi dan tindak pidana pencucian uang (TPPU) di Kementerian Pertanian (Kementan) dengan tersangka Ahmad Fathanah, dan mantan Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Luthfi Hasan Ishaaq, diduga mulai menyenggol Istana.
Bahkan, Ridwan Hakim, putra Ketua Majelis Syuro PKS Hilmi Aminuddin, turut menyebut Sengman yang diduga utusan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), saat bersaksi untuk terdakwa Ahmad Fathanah di Pengadilan Tipikor, Jalan HR Rasuna Said, Kuningan, Jakarta Selatan.
Sosok lain yang muncul di sidang adalah perempuan misterius bernama Bunda Putri. Mantan Presiden PKS Luthfi Hasan Ishaaq menyebutkan, Bunda Putri punya peran penting. Saat diperdengarkan dipersidangan, tersingkap rekaman pembicaraan antara Luthfi Hasan dan Ridwan Hakim ini, turut muncul nama Dipo dan Mas Boed. Sumber *
Label:
Ahmad Fathanah,
Bunda Putri,
DIpo Alam,
Hilmi Aminuddin,
Kementan,
Kuota Impor Sapi,
Luthfi Hasan Ishaaq,
Mas Boed,
Misterius,
PKS,
Ridwan Hakim,
SBY,
Sengman Tyahja,
serba,
Tipikor,
TPPU
Langganan:
Postingan (Atom)