Tampilkan postingan dengan label tahun. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label tahun. Tampilkan semua postingan

Senin, 05 Agustus 2013

Tahun Ini Preman Tanah Abang Dapat “THR” Rp 3 Miliar

Ratusan preman di sekitar Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat tahun ini mengaku bersyukur masih bisa memperoleh "tunjangan hari raya" (THR) Lebaran yang jumlahnya spektakuler, yakni Rp 3 miliar.

Menurut penelusuran Warta Kota, uang sebesar itu merupakan pemberian (pungutan) dari para pedagang kaki lima (PKL) yang besarannya Rp 3 juta (Rp 1,5 juta sebelum Lebaran dan Rp 1,5 juta setelah Lebaran) setiap pedagang. Jika di sekitar Pasar Tanah Abang (Tenabang) ada 1.000 PKL, maka totalnya mencapai Rp 3 miliar.

Itu sebabnya, rencana Pemprov DKI merelokasi PKL di sekitar Jalan Kebon Jati ke Pasar Blok G Tanah Abang membuat para preman yang selama ini hidupnya dari hasil memungut (memalak) para PKL menjadi galau. Sebab tahun depan mereka sudah tak bisa menikmati uang miliaran rupiah hasil pungutan liar itu lagi. Jumlah preman di kawasan Tanah Abang 300-an orang. Lebaran ini mereka akan mendapat bagian Rp 3 juta sampai Rp 10 juta per orang sebagai THR tahun 2013. Sumber *

Sabtu, 27 Juli 2013

Untung Besar Pebisnis Buku Sekolah

Jakarta - Bisnis buku pelajaran sekolah memang amat menggiurkan. Keuntungan besar yang didapat penerbit membuat pengadaan buku pelajaran di sekolah selalu ingin dikuasai pebisnis buku.

"Pengadaan buku sekolah ini memang sudah berpuluh-puluh tahun dikuasai pebisnis buku. Mereka sudah merasakan comfort zone yang luar biasa karena dapat keuntungan yang besar," kata Kepala Pusat Kurikulum dan Perbukuan (Puskurbuk) Depdiknas Ramon Mohandas pada Tempo, Senin, 22 Juli 2013, di ruang kerjanya, Gedung Puskurbuk, Jalan Gunung Sahari, Jakarta Pusat.

Ramon mencontohkan, ongkos cetak dan ongkos kirim yang dikeluarkan penerbit untuk buku dengan tebal 112 halaman adalah Rp 7 ribu. Di pasaran, buku yang sama, tebal yang sama, dan warna yang sama, dijual penerbit Rp 35 ribu. "Jadi sebenarnya, buat mereka, memberi komisi 30-50 persen ke guru itu enggak ada apa-apanya karena harganya bukunya dijual sangat mahal," ujar Ramon. Selanjutnya *
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
//** Like Button FB **//
//** Like Button FB **//