MEKKAH — Pemerintah Arab Saudi akhir pekan lalu menangkap seorang pria Yaman yang mengaku sebagai Imam Mahdi. Dia membawa ribuan pengikut dan melintasi sejumlah kawasan di Teluk Raya hingga akhirnya sampai di Arab Saudi dan dideportasi pemerintah setempat.
Harian Sabq, seperti dikutip dari Emirates247, Jumat (27/12/2013), memberitakan seorang pria misterius membuat geger pihak kepolisian Masjidil Haram, Mekkah, Arab Saudi. Pria ini menunjukkan dirinya memiliki pengaruh luas dengan ribuan pengikut dengan mendeklarasikan diri sebagai Al Mehdi Al Monthatar atau Imam Mahdi Terpilih.
Dia mencoba menyeberangi perbatasan ke negaranya bersama dengan ribuan ekspatriat lain. Namun sebelum sampai pusat kota pria ini sudah dideportasi oleh pihak imigrasi.
Pria ini terlihat sederhana. Penampilannya tidak seperti ulama atau pemuka halaman. Dia hanya menggunakan kemeja sederhana dan celana panjang layaknya pegawai kantoran. Uniknya dia memasang poster yang dilingkarkan di leher.
“Saya Diaa nabi, aku adalah utusan Allah,” tulis poster yang melingkar di leher pria itu dengan bahasa Arab. Polisi tidak mengerti apa yang dibicarakan pria ini. Dia terus bercerita soal utusan di hari akhir dan pesan-pesan Allah.
Sebuah rekaman video yang diunggah akun Abdullah Mohammed di Youtube menunjukkan penjaga perbatasan Arab Saudi menangkap orang itu dan memperlihatkannya pada kamera. Ini bukan kali pertama Arab Saudi kedatangan “Imam Mahdi”. Pada Juli 2011, seorang warga Saudi ditangkap polisi di Masjidil Haram setelah memasang platform doa palsu dan mengklaim dirinya sebagai Imam ke 12 keturuan Ali bin Abi Thalib.
Pria 36 tahun yang diidentifikasi sebagai Sami itu juga terbilang punya pengaruh luas. Saat berpidato dia dikerumuni oleh ribuan pengikutnya dari berbagai penjuru.
“Saya Al Mehdi Al Montathar [Imam Mahdi] Saya seorang nabi yang dikirim [oleh Allah] untuk menyelamatkan dan membimbing Anda,” katanya dalam pidato yang digelar di Aula Masjidi Haram. Dikabarkan Harian Okaz, Sesaat kemudian polisi datang dan menangkap pria ini. Sumber *
Minggu, 29 Desember 2013
Polisi Arab Saudi Deportasi “Imam Mahdi” dari Perbatasan
Label:
Abdullah Mohammed,
aku adalah utusan Allah,
Arab Saudi,
deportasi,
ekspatriat,
geger,
Imam Mahdi,
imigrasi,
Perbatasan,
polisi,
Pria Misterius,
ribuan pengikut,
Sami,
Saya Diaa nabi
Rabu, 25 Desember 2013
Senin, 23 Desember 2013
Rabu, 18 Desember 2013
PBNU Bolehkan Nahdliyin Ucapkan "Selamat Natal"
Ucapan “Selamat Hari Natal” dari umat Islam kepada umat Kristen, selalu menjadi polemik jelang peringatan Hari Natal. Menyikapi hal itu, Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) menegaskan bahwa umat Islam boleh mengucapkan Selamat Hari Natal kepada umat Kristen.
Sikap PBNU itu disampaikan Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj, di Jakarta, Selasa (17/12). Said menegaskan, pengucapan “Selamat Natal” dari umat Islam adalah untuk kelahiran seorang nabi. Bukan Anak Allah. “Bisa. Tapi bukan karena lahirnya anak Tuhan. Tapi mengucapkan Natal atas dilahirkannya Nabi Isa (Yesus). Bukan putera Allah,” kata Said, seperti dikutip tribunnews.
Senada dengan pernyataan KH Said Aqil, aktivis muda NU, Zuhairi Misrawi, menegaskan bahwa Tuhan telah memerintahkan umat Islam untuk mengucapkan selamat Natal. “Di buku AL-QURAN KITAB TOLERANSI, saya jelaskan Tuhan memerintahkan umat Islam untuk mengucapkan SELAMAT NATAL!” jelas Zuhairi melalui akun Twitter @zuhairimisrawi.
Di sisi lain, Ustadzah Irena Handono melarang umat Islam mengucapkan Selamat Natal, meskipun melalui pesan singkat atau BlackBerry Messenger (BBM). “Tidak boleh, krna mengucapkan selamat natal sama artinya dgn mengakui kelahiran “Yesus” sbg Tuhan. & bisa menodai ketauhidan kita,” kicau @Irena_Handono, menjawab pertanyaan soal boleh tidaknya umat Islam mengucapkan selamat Natal. Sumber *
Sikap PBNU itu disampaikan Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj, di Jakarta, Selasa (17/12). Said menegaskan, pengucapan “Selamat Natal” dari umat Islam adalah untuk kelahiran seorang nabi. Bukan Anak Allah. “Bisa. Tapi bukan karena lahirnya anak Tuhan. Tapi mengucapkan Natal atas dilahirkannya Nabi Isa (Yesus). Bukan putera Allah,” kata Said, seperti dikutip tribunnews.
Senada dengan pernyataan KH Said Aqil, aktivis muda NU, Zuhairi Misrawi, menegaskan bahwa Tuhan telah memerintahkan umat Islam untuk mengucapkan selamat Natal. “Di buku AL-QURAN KITAB TOLERANSI, saya jelaskan Tuhan memerintahkan umat Islam untuk mengucapkan SELAMAT NATAL!” jelas Zuhairi melalui akun Twitter @zuhairimisrawi.
Di sisi lain, Ustadzah Irena Handono melarang umat Islam mengucapkan Selamat Natal, meskipun melalui pesan singkat atau BlackBerry Messenger (BBM). “Tidak boleh, krna mengucapkan selamat natal sama artinya dgn mengakui kelahiran “Yesus” sbg Tuhan. & bisa menodai ketauhidan kita,” kicau @Irena_Handono, menjawab pertanyaan soal boleh tidaknya umat Islam mengucapkan selamat Natal. Sumber *
Label:
@Irena_Handono,
BBM,
Bolehkan,
Irena Handono,
Kelahiran,
melarang,
Nabi,
Nahdliyin,
NU,
PBNU,
Said Aqil Siroj,
Selamat Natal,
Ucapkan,
Zuhairi Misrawi
Senin, 16 Desember 2013
Kronologi Wafatnya Mita Diran, Gadis yang Kerja Non Stop 30 Jam
Jakarta : Mita Diran (27 tahun), gadis cantik yang bekerja pada bidang periklanan di salah satu agency ternama di Indonesia, Y&R (Young & Rubicam) meninggal dunia dikarenakan kerja terlalu ekstra. Lantas, bagaimana kronologis sebenarnya
Salah seorang sahabat dekat ayahanda Mita Diran, Handoko Hendroyono menuturkan bahwa sebelum akhirnya Mita menghadap Tuhan Yang Maha Esa untuk selama-lamanya, gadis cantik itu sempat pulang ke rumah dan berpamitan untuk bertemu salah seorang kerabatnya.
"Setelah 3 hari berturut-turut kerja, Mita sempat pulang ke rumah. Tapi, cuma mandi dan dia pergi lagi karena harus ketemu temannya dari Singapura," kata Handoko selaku Ketua Bidang Branding dan Advertising dari P3I, saat diwawancarai Health Liputan6.com, Senin (16/12/2013)
Ditambahkan Handoko, semua musibah itu terjadi pada saat Mita pamit untuk bertemu temannya itu. Sebab, belum ada beberapa jam Mita keluar rumah, orang rumah mendapatkan kabar Mita pingsan, dan segera dibawa ke Rumah Sakit Pusat Pertamina (RSPP).
"Setelah Mita pingsan, dibawa ke RSPP, dan koma. Tidak sampai 24 jam, Mita meninggal dunia," kata Handoko lagi.
Menurut Handoko, kejadian ini sendiri terjadi pada Sabtu (14/12/2013) dan Mita meninggal dunia pada Minggu (15/12/2013)
"Yang disesalkan ini, karena Mita tidak punya waktu untuk dirinya sendiri," kata Handoko menambahkan.
Dilanjutkan oleh pria yang sehari-hari menghabiskan waktunya di OneComm Indonesia ini bahwa Mita memiliki riwayat kesehatan, di mana dia sempat menjalani operasi kista pada tahun 2012.
Di mata keluarga, tambah Handoko, Mita merupakan sosok anak yang multitalented. Bukti bahwa Mita adalah anak yang berbakat, terlihat jelas dari beberapa penghargaan yang dia dapatkan selama ini.
Menurut Handoko kedua orangtua Mita hanya heran dan kecewa, tapi tidak dapat protes apa-apa. Karena memang, orangtua Mita pun berasal dari satu profesi yang sama, yaitu periklanan.
Kabar meninggalnya Mita sempat menghebohkan ranah jejaring sosial, Twitter kemarin malam. Sampai hari ini, ucapan berbela sungakawa terus mengalir deras ke akun pribadi Mita (@Mitdoq)
Di Twitter, disebutkan juga oleh teman-temannya bahwa selama bekerja ekstra itu, gadis cantik berambut pendek ini mengonsumsi minuman berenergi dan memiliki kafein tinggi. Sumber *
Salah seorang sahabat dekat ayahanda Mita Diran, Handoko Hendroyono menuturkan bahwa sebelum akhirnya Mita menghadap Tuhan Yang Maha Esa untuk selama-lamanya, gadis cantik itu sempat pulang ke rumah dan berpamitan untuk bertemu salah seorang kerabatnya.
"Setelah 3 hari berturut-turut kerja, Mita sempat pulang ke rumah. Tapi, cuma mandi dan dia pergi lagi karena harus ketemu temannya dari Singapura," kata Handoko selaku Ketua Bidang Branding dan Advertising dari P3I, saat diwawancarai Health Liputan6.com, Senin (16/12/2013)
Ditambahkan Handoko, semua musibah itu terjadi pada saat Mita pamit untuk bertemu temannya itu. Sebab, belum ada beberapa jam Mita keluar rumah, orang rumah mendapatkan kabar Mita pingsan, dan segera dibawa ke Rumah Sakit Pusat Pertamina (RSPP).
"Setelah Mita pingsan, dibawa ke RSPP, dan koma. Tidak sampai 24 jam, Mita meninggal dunia," kata Handoko lagi.
Menurut Handoko, kejadian ini sendiri terjadi pada Sabtu (14/12/2013) dan Mita meninggal dunia pada Minggu (15/12/2013)
"Yang disesalkan ini, karena Mita tidak punya waktu untuk dirinya sendiri," kata Handoko menambahkan.
Dilanjutkan oleh pria yang sehari-hari menghabiskan waktunya di OneComm Indonesia ini bahwa Mita memiliki riwayat kesehatan, di mana dia sempat menjalani operasi kista pada tahun 2012.
Di mata keluarga, tambah Handoko, Mita merupakan sosok anak yang multitalented. Bukti bahwa Mita adalah anak yang berbakat, terlihat jelas dari beberapa penghargaan yang dia dapatkan selama ini.
Menurut Handoko kedua orangtua Mita hanya heran dan kecewa, tapi tidak dapat protes apa-apa. Karena memang, orangtua Mita pun berasal dari satu profesi yang sama, yaitu periklanan.
Kabar meninggalnya Mita sempat menghebohkan ranah jejaring sosial, Twitter kemarin malam. Sampai hari ini, ucapan berbela sungakawa terus mengalir deras ke akun pribadi Mita (@Mitdoq)
Di Twitter, disebutkan juga oleh teman-temannya bahwa selama bekerja ekstra itu, gadis cantik berambut pendek ini mengonsumsi minuman berenergi dan memiliki kafein tinggi. Sumber *
Label:
30 Jam,
diri sendiri,
Gadis,
Handoko Hendroyono,
kafein,
kerja,
kronologi,
Mita Diran,
multitalented,
Non Stop,
operasi kista,
periklanan,
pingsan,
RSPP,
tinggi,
Twitter,
wafat,
waktu,
Young & Rubicam
Langganan:
Postingan (Atom)