Dari 43 orang yang mendapat perawatan khusus, 13 di antaranya adalah anak-anak. Dua orang dewasa hingga saat ini masih dalam kondisi kritis. Korban terbanyak ada di kota Chelyabinsk dengan jumlah 655 orang, Kopeisk (130), Korkino (70), Emanzhelinsk (51), dan Etkul (20). Meteor juga merusak sedikitnya 154 bangunan, 93 di antaranya adalah rumah sakit dan poliklinik. "Meteor juga merusak 10 panti asuhan dan lima panti jompo. Kaca-kacanya pecah," ujar Perwakilan Kementerian Sosial di Wilayah Chelyabinsk Olga Kucherina seperti dilaporkan Ural KP.
Administrator Kota Chelyabinsk Sergey Davydov menyatakan bahwa pemerintah akan menanggung semua biaya kerusakan bangunan yang terjadi akibat meteor tersebut. Beberapa sekolah yang mengalami kerusakan terpaksa menutup sebagian ruang kelasnya untuk proses perbaikan, namun kegiatan belajar akan tetap berlangsung. Proses perbaikan tersebut ditargetkan selesai minggu depan.
Sementara itu, empat warga Indonesia yang tinggal di Kota Yekaterinburg, sekitar 250 kilometer sebelah utara Chelyabinsk, berada dalam kondisi baik. "Saya seharian ada di asrama. Aman-aman saja di sini. Tidak lihat meteor itu secara langsung. Hanya tahu beritanya dari Internet," kata Muhamad Zainun Najib, mahasiswa Indonesia di Universitas Federal Ural, Yekaterinburg.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar