“Kalau saya mengonsumsi permen itu kemudian di sebelah saya bukan suami saya, jelas tidak akan mungkin saya melakukan itu. Libido naik, tapi tidak bisa saya lampiaskan ke orang yang bukan suami saya,” jelasnya.
Astrid juga mengakui cerita-cerita di balik permen karet Sex Love memberikan sugesti baginya. Cerita dari temannya, membantu mempercepat kerja permen karet, hingga hanya 15 menit dia sudah bisa merasakan efeknya.
Dia menceritakan, permen karet itu bekerja sangat cepat, namun terasa slow. Astrid berujar, jantungnya tidak berdebar saat mengonsumsi permen karet ‘cinta’.
“Setelah mengunyah permen karet itu, ya seperti biasa saja. Secara fisik, jantung tidak sampai ndrodok,” ungkapnya.
Esoknya, Astrid menceritakan pengalamannya kepada teman sekantor. Dengan cepat, permen karet ini menjadi perbincangan hot, terutama pegawai perempuan di kantor.
“Teman-teman lain penasaran semua. Tapi, karena permen karet ini tidak dijual di toko bebas, jadi sulit mendapatkannya. Permen ini hanya bisa dibeli lewat internet, itupun tidak langsung mendapatkannya,” beber Astrid.
Meskipun permen ini bisa membantu keharmonisan rumah tangga, Astrid mengaku tidak akan menjadi konsumen tetap permen karet ini. Dia ingin kehidupan seksnya berjalan alami.
“Kalau dikasih lagi sih saya mau. Tapi kalau sampai berburu di internet, kayaknya tidak ya. Mungkin permen itu lebih cocok untuk perempuan berusia 40 tahunan,” paparnya sembari tertawa.
Astrid mengingatkan, permen ini tidak bekerja untuk ketahanan fisik. Dia tetap merasakan lemas setelah berhubungan seks, kondisi yang lazim dia rasakan sebelumnya.
“Permen karet ini hanya meningkatkan libido, dan bukan untuk penambah daya,” terangnya.
Siska, wanita asal Medan, juga mengaku bahwa permen karet tersebut tokcer.
“Memang ada rasa mual saat merasakan permen itu. Makanya enggak saya kulum lama. Sesaat saja terus saya buang,” katanya.
Namun, lanjut Siska, beberapa menit kemudian ada rasa beda dalam dirinya. Tubuhnya terasa bergetar lantaran tak bisa menahan hasrat yang muncul di bawah sadarnya.
Namun, ternyata efek permen karet sex love tidak selalu sama untuk setiap perempuan. Terbukti, Feny Hartono mengaku tidak merasakan apa-apa usai makan permen karet tersebut.
“Yang ada malah mual. Apa karena saya memang tidak pernah makan permen karet ya,” celetuk istri drummer Kunto Hartono.
Setelah merasa mual, ibu satu anak ini tidak merasakan dampak lain dalam tubuhnya.
“Biasa-biasa saja kok,” ujarnya.
Warga Surabaya mengaku juga pernah ditawari permen sejenis oleh temannya yang tinggal di Gresik.
“Jenisnya sama seperti yang ditawarkan oleh teman saya itu. Cuma harga yang dia tawarkan lebih mahal, Rp 110 ribu per bungkus (isi lima permen),” ujar Feny.
Tawaran temannya itu tak ditanggapi Feny, karena selama ini ia tak mengalami masalah saat berhubungan intim dengan suaminya.
“Selama ini kami masih sangat hangat kok,” cetusnya sambil bersandar mesra pada bahu Kunto, yang menyambut dengan kecupan di keningnya.
Soal reaksi yang berbeda ini, Dini, seorang distributor permen karet cinta, punya jawabannya.
Menurut Dini, perempuan yang makan permen karet sex love sebaiknya tidak tahu bahwa dirinya sedang menikmati permen yang bisa meningkatkan libidonya.
Karena, secara psikologis perempuan ini akan menanti reaksi yang bakal terjadi pada dirinya.
“Saya memang tak paham istilah medisnya, tapi bisa jadi karena menanti efek yang terjadi, malah tidak merasakan apa-apa. Jadi, sebaiknya tidak tahu kalau permen yang dikonsumsi itu mengandung ‘sesuatu’,” saran Dini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar