Berdasarkan pengamatan dan analisis terhadap catatan terkait umpan balik itu bisa diketahui siapa pabrikan yang akan memimpin, merugi, bahkan pesaing licik yang ingin menjatuhkan saingannya. Hasil penelitian ABI Research sebagaimana dirilis Phonearea.com, Rabu (28/8/2013) waktu setempat, menyebut Samsung sebagai mereksmartphone dengan volume penjualan tertinggi, menguasai 27% pangsa pasar dunia. Raja telepon seluler pada masa lalu, Nokia, masih tercatat sebagai produsen smartphone terlaris kedua dengan 15%.
Pada urutan selanjutnya barulah muncul nama LG (4%), ZTE (4%), Huawei (3%), TCL/Alcatel (3%), Lenovo (3%), Coolpad/Yuloong (2%), Sony Mobile (2%), Blackberry (2%), HTC (2%), Xiaomi (1%), lalu Motorola (1%). Selain ke-14 nama smartphone terlaris itu, masih ada produsen-produsen lain smartphone yang bisa diterima pasar dunia, namun jumlah keseluruhan penerimaan pasar produk-produk mereka hanya mencapai 25%. Selengkapnya *
Tampilkan postingan dengan label produsen. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label produsen. Tampilkan semua postingan
Jumat, 30 Agustus 2013
Kamis, 11 Oktober 2012
Batan: Mendirikan Perusahaan Kedokteran Nuklir di AS?
PT Batan Teknologi terus menunjukkan tajinya sebagai salah satu produsen radioisotop terbesar di Asia Tenggara. Pada 2013 mendatang, Batan akan mendirikan perusahaan kedokteran nuklir di Amerika Serikat (AS).
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan menjelaskan bahwa saat ini, BatanTek mulai mengekspor radioisotop ke berbagai negara di Asia Tenggara. "Bulan depan, mulai ekspor ke China dan Jepang," kata dia di Jakarta, Selasa 25 September 2012.
Namun, menurutnya, usia radioisotop yang tidak tahan lama membuat BatanTek kesulitan untuk mengekspor radioisotop ke AS. Untuk mengatasi itu, persero berencana membangun perusahaan kedokteran nuklir di negeri Paman Sam itu untuk memproduksi radioisotop.
"Saya sudah setujui, sehingga akan menguasai pasar AS. Negara ini tidak mampu membuat radioisotop," kata Dahlan.
Agar cepat terealisasi, Dahlan meminta agar Dirut BatanTek, Yudiutomo Imardjoko bertolak ke AS guna bernegosiasi dengan pihak AS perihal rencana pendirian perusahaan baru tersebut. "Saat ini, sedang di AS dan minggu depan pulang," ujarnya.
Dahlan menargetkan, perusahaan baru itu sudah bisa berdiri di AS pada 2013 mendatang.
Selama menunggu proses pembangunan, BatanTek sedang membuka banyak tenaga kerja baru bagi sarjana nuklir untuk dipekerjakan Batan Teknologi di AS. "Kita akan koordinasi dengan Menristek," tuturnya.
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan menjelaskan bahwa saat ini, BatanTek mulai mengekspor radioisotop ke berbagai negara di Asia Tenggara. "Bulan depan, mulai ekspor ke China dan Jepang," kata dia di Jakarta, Selasa 25 September 2012.
Namun, menurutnya, usia radioisotop yang tidak tahan lama membuat BatanTek kesulitan untuk mengekspor radioisotop ke AS. Untuk mengatasi itu, persero berencana membangun perusahaan kedokteran nuklir di negeri Paman Sam itu untuk memproduksi radioisotop.
"Saya sudah setujui, sehingga akan menguasai pasar AS. Negara ini tidak mampu membuat radioisotop," kata Dahlan.
Agar cepat terealisasi, Dahlan meminta agar Dirut BatanTek, Yudiutomo Imardjoko bertolak ke AS guna bernegosiasi dengan pihak AS perihal rencana pendirian perusahaan baru tersebut. "Saat ini, sedang di AS dan minggu depan pulang," ujarnya.
Dahlan menargetkan, perusahaan baru itu sudah bisa berdiri di AS pada 2013 mendatang.
Selama menunggu proses pembangunan, BatanTek sedang membuka banyak tenaga kerja baru bagi sarjana nuklir untuk dipekerjakan Batan Teknologi di AS. "Kita akan koordinasi dengan Menristek," tuturnya.
Label:
AS,
Asia Tenggara,
bangun pabrik di AS,
BUMN,
Chinam,
Dahlan Iskan,
ekspor,
Jakarta,
Jepang,
kedokteran nuklir,
produsen,
PT Batan Teknologi,
radioisotop,
tahan lama,
Yudiutomo Imardjoko
Kamis, 29 Maret 2012
Ultrabook Berprosesor Intel Ivy Bridge di Ajang Pameran Produk Elektronik Computex 2012, di Taiwan, Awal Juni
Para produsen komputer dikabarkan bakal ramai-ramai memamerkan Ultrabook dengan prosesor Intel Ivy Bridge di ajang pameran produk elektronik Computex 2012, di Taiwan, awal Juni 2012.
Kabar ini datang dari situs teknologi asal Taiwan, Digitimes, yang mendapat informasi dari sumber yang ikut menyelenggarakan Computex.
Selnajautnya ...
Langganan:
Postingan (Atom)