JAKARTA - Untuk mencegah terjadinya praktik korupsi dan kecurangan di dalam perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN), banyak korporasi memutuskan menggaji pegawainya dengan tinggi.
Direktur Utama PT Pelabuhan Indonesia II (Persero), RJ Lino mengaku gaji awal pegawai baru yang masuk di Pelindo II sebesar Rp 10 juta. Gaji tersebut untuk pegawai yang baru lulus dari bangku pendidikan SMA.
"Gajinya Rp 10 juta untuk lulusan SMA," ujar Lino, Minggu (29/12/2013).
Jika gaji pegawainya kecil, Lino menilai banyak pekerjanya yang akan melakukan korupsi. Hal itu pun berdampak buruk bagi perusahaan dan negara. Sumber *
Tampilkan postingan dengan label BUMN. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label BUMN. Tampilkan semua postingan
Senin, 30 Desember 2013
Rabu, 02 Oktober 2013
Duet Jokowi-Dahlan Iskan Atasi Banjir Jakarta
Jakarta - Menteri Badan Usaha Milik Negara Dahlan Iskan bertandang ke Balai Kota DKI Jakarta menemui Gubernur DKI Joko Widodo. Keduanya membicarakan penanggulangan banjir di Ibu Kota.
Menurut Dahlan, Kementerian BUMN akan membangun empat waduk di kawasan hulu Sungai Ciliwung yang terletak di Bogor, Jawa Barat. Dia menyebutkan waduk itu dibangun untuk mengurangi risiko banjir di Jakarta akibat luapan Ciliwung.
"Bendungan ini juga akan beroperasi sebagai penyedia air bersih," kata Dahlan seusai menandatangani perjanjian kerja sama mengatasi banjir di Balai Kota pada Rabu, 2 Oktober 2013. Dahlan yang tiba mengenakan batik warna abu-abu itu mengatakan investasi proyek besarnya antara Rp 4 triliun sampai Rp 5 triliun. Selanjutnya *
Menurut Dahlan, Kementerian BUMN akan membangun empat waduk di kawasan hulu Sungai Ciliwung yang terletak di Bogor, Jawa Barat. Dia menyebutkan waduk itu dibangun untuk mengurangi risiko banjir di Jakarta akibat luapan Ciliwung.
"Bendungan ini juga akan beroperasi sebagai penyedia air bersih," kata Dahlan seusai menandatangani perjanjian kerja sama mengatasi banjir di Balai Kota pada Rabu, 2 Oktober 2013. Dahlan yang tiba mengenakan batik warna abu-abu itu mengatakan investasi proyek besarnya antara Rp 4 triliun sampai Rp 5 triliun. Selanjutnya *
Label:
Atasi,
banjir,
Bendungan,
Bogor,
BUMN,
duet,
Jakarta,
Jawa Barat,
Jokowi-Dahlan Iskan,
penyedia air bersih,
Rp 5 triliun,
Sungai Ciliwung,
Waduk
Selasa, 03 September 2013
Putra Bangsa Bangun Pesawat Regenerasi Karya Habibie
Jakarta : PT Dirgantara Indonesia (DI) memimpikan pesawat baling-baling N219 akan menjadi produk unggulan perseroan ke depan. Menariknya, BUMN tersebut akan mengerahkan putra bangsa dalam memproduksi N219.
Direktur Utama PT DI, Budi Santoso mengatakan, N219 merupakan regenerasi dari pesawat yang telah dikembangkan oleh mantan Presiden RI B.J Habibie yakni N250.
"Pesawat N250 sudah mau pensiun, karena dikembangkan pada awal 1980-an akhir atau 1990-an awal atau sekitar 25 tahun lalu," ungkap dia saat ditemui di Kantor Kementerian Perekonomian, Jakarta, Selasa (3/9/2013). Selanjutnya *
Direktur Utama PT DI, Budi Santoso mengatakan, N219 merupakan regenerasi dari pesawat yang telah dikembangkan oleh mantan Presiden RI B.J Habibie yakni N250.
"Pesawat N250 sudah mau pensiun, karena dikembangkan pada awal 1980-an akhir atau 1990-an awal atau sekitar 25 tahun lalu," ungkap dia saat ditemui di Kantor Kementerian Perekonomian, Jakarta, Selasa (3/9/2013). Selanjutnya *
Jumat, 23 Agustus 2013
Dahlan: PT Dirgantara Indonesia Catatkan Sejarah Baru
Purwokerto - Menteri BUMN Dahlan Iskan mengatakan PT Dirgantara Indonesia (DI) saat ini mencatatkan sejarah baru sebagai perusahaan yang paling sibuk.
"Sekarang ini PT DI sangat sibuk dan paling sibuk dalam sejarahnya," kata Dahlan saat memberikan kuliah umum bertema Agen Perubahan, di Gedung Roedhiro Fakultas Ekonomi Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Purwokerto, Jumat.
Kondisi tersebut, kata dia, berbeda dengan PT DI di zaman Orde Baru.
Bahkan, PT DI sempat mengalami masa sulit ketika terjadi krisis moneter di tahun 1998.
Akan tetapi dalam kurun tiga tahun terakhir, lanjut dia, PT DI mampu membuat 65 helikopter dan ke depan akan membuat pesawat jenis C-295 yang saat ini masih dirakit di Spanyol oleh orang-orang Indonesia. Selanjutnya *
"Sekarang ini PT DI sangat sibuk dan paling sibuk dalam sejarahnya," kata Dahlan saat memberikan kuliah umum bertema Agen Perubahan, di Gedung Roedhiro Fakultas Ekonomi Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Purwokerto, Jumat.
Kondisi tersebut, kata dia, berbeda dengan PT DI di zaman Orde Baru.
Bahkan, PT DI sempat mengalami masa sulit ketika terjadi krisis moneter di tahun 1998.
Akan tetapi dalam kurun tiga tahun terakhir, lanjut dia, PT DI mampu membuat 65 helikopter dan ke depan akan membuat pesawat jenis C-295 yang saat ini masih dirakit di Spanyol oleh orang-orang Indonesia. Selanjutnya *
Label:
BUMN,
C-295,
Catatkan,
Dahlan Iskan,
krisis moneter,
menteri,
Orde Baru,
paling sibuk,
perusahaan,
PT Dirgantara Indonesia,
Purwokerto,
Sejarah Baru,
Spanyol,
tiga tahun terakhir,
Unsoed
Minggu, 18 Agustus 2013
BUMN 'Digoyang' Perekonomian Indonesia Terganggu
JAKARTA - Kejaksaan Agung sebaiknya tidak menjadikan tindak pidana korupsi pada teknis manajerial sebagai dalih yang dipaksakan untuk menjerat direksi pada badan usaha milik negara (BUMN) atau milik daerah sebagai tersangka korupsi. Pasalnya, hal ini dapat menghambat direksi menjalankan kinerja usaha perusahaan secara menyeluruh dalam menghadapi persaingan pelaku ekonomi global.
"Selama direksi telah menjalankan kebijakan sesuai payung hukum dan mengikuti asas kehati-hatian maka mereka harus dibebaskan dari sangkaan korupsi," ujar pengamat hukum yang juga Presiden Jaringan Pemberantasan Korupsi (JPK) Ery Setyanegara, kepada wartawan, Minggu (18/8/2013). Selanjutnya *
"Selama direksi telah menjalankan kebijakan sesuai payung hukum dan mengikuti asas kehati-hatian maka mereka harus dibebaskan dari sangkaan korupsi," ujar pengamat hukum yang juga Presiden Jaringan Pemberantasan Korupsi (JPK) Ery Setyanegara, kepada wartawan, Minggu (18/8/2013). Selanjutnya *
Rabu, 31 Juli 2013
Cak Ali: Kembalikan Kedaulatan Energi Nasional
JAKARTA - Indonesia adalah lumbung energi, sayangnya penguasaan sumber daya energi belum sepenuhnya berada di tangan negara, karena hal itu kemandirian energi nasional masih belum juga terwujud.
"Masyarakat belum bisa menikmati kemakmuran dari kekayaan sumber daya alam yang kita miliki," ujar anggota Badan Pemeriksa Keuangan Ali Masykur Musa pada diskusi Membangun Paradigma Baru Kemandirian Energi oleh Kaukus Muda Indonesia (KMI) di Cikini, Rabu (31/07/2013).
Cak Ali, panggilan akrabnya, menilai penyebab kemandirian energi belum terwujud adalah terlalu dominannya perusahaan asing dalam mengelola sumber daya alam kita. Asing menguasai 70% pertambangan migas, 75% tambang batu bara, bauksit, nikel, dan timah; 85% tambang tembaga dan emas; serta 50% perkebunan sawit.
"Ironisnya, Pertamina, BUMN Migas kita hanya menguasai tujuh belas persen produksi dan cadangan migas nasional. Sementara itu, tiga belas persen sisanya adalah share perusahaan-perusahaan swasta nasional," ungkapnya. Selanjutnnya *
"Masyarakat belum bisa menikmati kemakmuran dari kekayaan sumber daya alam yang kita miliki," ujar anggota Badan Pemeriksa Keuangan Ali Masykur Musa pada diskusi Membangun Paradigma Baru Kemandirian Energi oleh Kaukus Muda Indonesia (KMI) di Cikini, Rabu (31/07/2013).
Cak Ali, panggilan akrabnya, menilai penyebab kemandirian energi belum terwujud adalah terlalu dominannya perusahaan asing dalam mengelola sumber daya alam kita. Asing menguasai 70% pertambangan migas, 75% tambang batu bara, bauksit, nikel, dan timah; 85% tambang tembaga dan emas; serta 50% perkebunan sawit.
"Ironisnya, Pertamina, BUMN Migas kita hanya menguasai tujuh belas persen produksi dan cadangan migas nasional. Sementara itu, tiga belas persen sisanya adalah share perusahaan-perusahaan swasta nasional," ungkapnya. Selanjutnnya *
Label:
Ali Masykur Musa,
Badan Pemeriksa Keuangan,
BUMN,
Cak Ali,
dominan,
Energi,
kedaulatan,
kemandirian,
Kembalikan,
KMI,
lumbung energi,
Migas,
nasional,
Pertamina,
perusahaan asing,
Terlalu,
terwujud
Selasa, 02 Juli 2013
Dahlan Iskan Dukung Jokowi Jadi Presiden
Jakarta : Ditemui usai peluncuran buku Antara Pasar dan Politik BUMN di bawah Dahlan Iskan pada 4 Juni 2013 di gedung arsip nasional, Jakarta. Menteri BUMN Dahlan Iskan menyatakan pendapatnya saat di tanya tentang kemungkinan dirinya menyalonkan diri menjadi Calon Presiden pada 2014 nanti.
Orang nomer satu di BUMN ini mengatakan, fenomena sosok Jokowi yang berpeluang menjadi calon Presiden harus dipertimbangkan oleh calon Presiden yang lainnya.
Dalam beberapa survei yang digelar, Gubernur DKI Jakarta ini menempati posisi paling atas dari semua kemungkinan calon yang ada. Jokowi dianggap sebagai calon Presiden alternatif potensial yang dipilih oleh publik.
Sumber *
Senin, 24 Desember 2012
Mobil Tucuxi Dahlan Iskan Akan Diproduksi di Jogja
Mobil listrik merk Tucuxi yang kini dipakai Menteri BUMN, Dahlan Iskan, dipastikan bakal diproduksi di Jogja. Produksi mobil ciptaan Danet Suryatama itu membutuhkan ratusan tenaga kerja.
Mobil listrik Tucuxi bakal diproduksi massal untuk mengangkat produk otomotif lokal. Dahlan Iskan menyebutkan, mobil itu sudah dipesan sebanyak 100 unit. Di antara pemesan itu termasuk duta besar dari Eropa yang akan memboyong mobil mirip Ferrari itu ke Benua Biru. Danet Suryatama, si perancang mobil listrik dikonfirmasi Harian Jogja, Minggu (23/12) memastikan, produksi mobil listri berharga miliaran rupiah itu bakal dilakukan di Jogja.
Jogja dipilih karena kota ini sebagai salah satu kota perjuangan. Pria bergelar doktor lulusan University of Michigan USA itu mengakui ingin memberikan yang terbaik bagi Indonesia di kota perjuangan. Alasan lainya karena Jogja memiliki banyak tenaga terampil yang dapat mendukung proses produksi.
“Kan ada Semarang ke sana tak sampai satu hari. Jogja cukup strategis karena di Jawa dan letaknya di tengah, saya ingin memberi yang terbaik bagi Indonesia di kota ini,” ungkap President and Founder Elektrik Car, LLC yang berbasis di Amerika serikat itu.
Mobil listrik Tucuxi bakal diproduksi massal untuk mengangkat produk otomotif lokal. Dahlan Iskan menyebutkan, mobil itu sudah dipesan sebanyak 100 unit. Di antara pemesan itu termasuk duta besar dari Eropa yang akan memboyong mobil mirip Ferrari itu ke Benua Biru. Danet Suryatama, si perancang mobil listrik dikonfirmasi Harian Jogja, Minggu (23/12) memastikan, produksi mobil listri berharga miliaran rupiah itu bakal dilakukan di Jogja.
Jogja dipilih karena kota ini sebagai salah satu kota perjuangan. Pria bergelar doktor lulusan University of Michigan USA itu mengakui ingin memberikan yang terbaik bagi Indonesia di kota perjuangan. Alasan lainya karena Jogja memiliki banyak tenaga terampil yang dapat mendukung proses produksi.
“Kan ada Semarang ke sana tak sampai satu hari. Jogja cukup strategis karena di Jawa dan letaknya di tengah, saya ingin memberi yang terbaik bagi Indonesia di kota ini,” ungkap President and Founder Elektrik Car, LLC yang berbasis di Amerika serikat itu.
Label:
BUMN,
Dahlan Iskan,
Danet Suryatama,
diproduksi,
doktor,
Ferrai,
Founder,
Founder Elektrik Car,
Jogjakarta,
lokal,
massal,
menteri,
mobil,
otomotif,
perjuangan,
President,
Semarang,
Tucuxi,
University of Michigan
Jumat, 21 Desember 2012
Mobil Sport Listrik Tucuxi Pesanan Dahlan Iskan
Menteri BUMN Dahlan Iskan Mengemudikan Mobil Sport Listrik Tucuxi di Jalan Gatot Subroto, Jakarta, Kamis (20/12). Mobil ini dipesan Dahlan seharga 3 milyar rupiah.
Kamis, 13 Desember 2012
JOKO WIDODO Raih Penghargaan Marketers of the Year 2012
Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo menerima penghargaan sebagai Marketers of the Year 2012 dalam acara Markplus Conference 2013.
Hermawan Kertajaya, founder dan CEO Markplus, inc menegaskan ini merupakan kali kedua Joko Widodo menerima penghargaan sebagai Marketeers of the Year. Dalam penjelasannya Hermawan juga menegaskan bahwa ini merupakan pertemuan kembali antara Joko Widodo dan Dahlan Iskan setelah pada tahun 2010 mereka menerima penghargaan yang sama. “Sekarang mereka berdua bertemu lagi disini. Pak Jokowi sudah menjadi Gubernur dan Pak Dahlan sudah menjadi Menteri BUMN,” kata Hermawan dalam acara di Ritz Carlton, Jakarta, Kamis (13/12/2012).
Sementara itu dalam kegiatan tersebut Jokowi menarik perhatian para pengunjung yang menghadiri penghargaan tersebut. Jokowi mengaku banyak belajar dari Hermawan mengenai permasalahan produk dan personal brand. “Saya banyak belajar dari Pak Hermawan masalah produk, posistioning, personal brand, dan promosi,” kata Jokowi seusai menerima penghargaan.
Jokowi mengatakan, proses marketing produk dan politik itu tidak jauh berbeda. Jokowi kemudian, mencontohkan kotak-kotak sebagai branding kepemilikannya bersama Wakil Gubernur DKI, Basuki Tjahaja Purnama. Bagaimana kotak-kotak itu diferensiasi, bagaimana kotak-kotak itu bisa dikemas secara baik dan dijual ke masyarakat. “Akhirnya dari awal sampai akhir, saya melakukan itu. Mulai dari positioning, membangun menggunakan kotak-kotak, diferensiasi, dan dibangun personal brand, image dan persepsi yang ada di masyarakat,” jelas Jokowi.
Selain Jokowi dan Dahlan Iskan yang menerima penghargaan, Duta Besar Indonesia untuk Amerika Serikat Dino Pati Djalal juga turut menerima penghargaan sebagai Marketers of the Year 2012.
Hermawan Kertajaya, founder dan CEO Markplus, inc menegaskan ini merupakan kali kedua Joko Widodo menerima penghargaan sebagai Marketeers of the Year. Dalam penjelasannya Hermawan juga menegaskan bahwa ini merupakan pertemuan kembali antara Joko Widodo dan Dahlan Iskan setelah pada tahun 2010 mereka menerima penghargaan yang sama. “Sekarang mereka berdua bertemu lagi disini. Pak Jokowi sudah menjadi Gubernur dan Pak Dahlan sudah menjadi Menteri BUMN,” kata Hermawan dalam acara di Ritz Carlton, Jakarta, Kamis (13/12/2012).
Sementara itu dalam kegiatan tersebut Jokowi menarik perhatian para pengunjung yang menghadiri penghargaan tersebut. Jokowi mengaku banyak belajar dari Hermawan mengenai permasalahan produk dan personal brand. “Saya banyak belajar dari Pak Hermawan masalah produk, posistioning, personal brand, dan promosi,” kata Jokowi seusai menerima penghargaan.
Jokowi mengatakan, proses marketing produk dan politik itu tidak jauh berbeda. Jokowi kemudian, mencontohkan kotak-kotak sebagai branding kepemilikannya bersama Wakil Gubernur DKI, Basuki Tjahaja Purnama. Bagaimana kotak-kotak itu diferensiasi, bagaimana kotak-kotak itu bisa dikemas secara baik dan dijual ke masyarakat. “Akhirnya dari awal sampai akhir, saya melakukan itu. Mulai dari positioning, membangun menggunakan kotak-kotak, diferensiasi, dan dibangun personal brand, image dan persepsi yang ada di masyarakat,” jelas Jokowi.
Selain Jokowi dan Dahlan Iskan yang menerima penghargaan, Duta Besar Indonesia untuk Amerika Serikat Dino Pati Djalal juga turut menerima penghargaan sebagai Marketers of the Year 2012.
Label:
2010,
belajar,
brand,
BUMN,
Dahlan Iskan,
Hermawan Kertajaya,
Joko Widodo,
kedua,
kotak-kotak,
Marketers of The Year 2012,
Markplus Conference 2013,
menteri,
penghargaan,
personal,
pertemuan,
produk,
promosi
Sabtu, 08 Desember 2012
Sekali Setrum (4 Jam), Mobil 'Ferari' Dahlan Tempuh 300 KM
Sebentar lagi Menteri BUMN Dahlan Iskan siap menunggangi mobil listrik sejenis 'Ferari'. Sang pencipta, Danet Suryatama saat ditemui wartawan di bengkel bernama Kupu Kupu Malam, Sleman Yogyakarta, menjelaskan mobil listrik pesanan Dahlan bisa digeber hingga 300 KM hanya sekali setrum.
"300 KM bisa di tempuh," kata Danet kepada wartawan di Yogyakarta, Kamis (11/10/2012).
Selengkapnya ...
Rabu, 31 Oktober 2012
Beraneka Trik Permintaan Upeti Sebagian Anggota Dewan
Isu upeti bagi wakil rakyat telah ada sejak dulu. Lagu lama ini nyaring kembali setelah pekan lalu Menteri Badan Usaha Milik Dahlan Iskan melapor ke Menteri Sekretaris Kabinet Dipo Alam bahwa masih ada anggota DPR yang meminta “jatah”.
Sumber-sumber Tempo membeberkan beraneka macam trik permintaan upeti dari sebagian anggota Dewan
1.Uang lelah
Supaya rapat dengar pendapat berjalan lancar, dibutuhkan dana Rp 1,5 miliar untuk “menjinakkan” anggota Dewan. Kucuran dana meningkat hingga puluhan miliar rupiah dalam rapat khusus membahas kenaikan tarif atau subsidi.
2.Uang jasa
Sumber-sumber Tempo membeberkan beraneka macam trik permintaan upeti dari sebagian anggota Dewan
1.Uang lelah
Supaya rapat dengar pendapat berjalan lancar, dibutuhkan dana Rp 1,5 miliar untuk “menjinakkan” anggota Dewan. Kucuran dana meningkat hingga puluhan miliar rupiah dalam rapat khusus membahas kenaikan tarif atau subsidi.
2.Uang jasa
A. Jasa anggaran
Kewenangan mengatur alokasi anggaran membuat posisi anggota Dewan rawan. Mantan anggota Badan Anggaran, Wa Ode Nurhayati, divonis enam tahun penjara karena menerima komisi Rp 6,25 miliar dalam pengaturan anggaran infrastruktur untuk tiga daerah.
B. Jasa proyek
Selain “jasa” alokasi anggaran, jasa lain yang dilakukan anggota Dewan adalah pengaturan proyek. Kasus terbaru adalah kasus suap proyek pengadaan Al-Quran yang melibatkan anggota Badan Anggaran Zulkarnaen Djabar. Ia diduga menerima suap Rp 4 miliar.
4.Uang saku
Uang saku diberikan saat pembahasan anggaran di hotel. Besarnya tergantung jumlah hari menginap. Di luar uang saku anggota Dewan juga mendapat fasilitas hotel, makan, dan bermain golf. Sebuah institusi keuangan yang baru terbentuk sukses mendapat anggaran berkat pendekatan uang saku.
5.Uang CSR
Lembaga negara diminta menanggung akomodasi dan menyediakan honor untuk anggota Dewan yang diundang ke daerah pemilihannya sendiri. Cara ini “separuh legal” karena anggaran lembaga negara itu disetujui oleh Dewan. Contohnya adalah dua orang anggota Dewan yang menjadi narasumber di daerah pemilihannya dengan biaya dari lembaga negara.
6.Dana Bantuan Sosial
Kementerian Pertanian mengaku sering mendapat proposal dan bantuan sosial dari anggota Dewan. Proposal yang diajukan biasanya berupa terusan dari kelompok tani sebagai bentuk penyampaian aspirasi daerah pemilihannya.
7.Jatah direksi
Partai politik melalui anggotanya di Senayan ditengarai sering bergerilya untuk mendudukkan orangnya sebagai direksi atau komisaris badan usaha milik negara.
8.Jatah haji
Anggota Dewan meminta jatah kuota haji yang tidak terserap. Biasanya, jatah yang diambil adalah milik jamaah yang batal berangkat. Padahal seharusnya jatah itu diberikan kepada jamaah yang masuk daftar tunggu.
9.Meminta margin
Modus lainnya adalah meminta margin (bagian keuntungan) dari subsidi kepada badan usaha milik negara. Biasanya, permintaan margin diambil dari penjualan barang subsidi.
Kewenangan mengatur alokasi anggaran membuat posisi anggota Dewan rawan. Mantan anggota Badan Anggaran, Wa Ode Nurhayati, divonis enam tahun penjara karena menerima komisi Rp 6,25 miliar dalam pengaturan anggaran infrastruktur untuk tiga daerah.
B. Jasa proyek
Selain “jasa” alokasi anggaran, jasa lain yang dilakukan anggota Dewan adalah pengaturan proyek. Kasus terbaru adalah kasus suap proyek pengadaan Al-Quran yang melibatkan anggota Badan Anggaran Zulkarnaen Djabar. Ia diduga menerima suap Rp 4 miliar.
4.Uang saku
Uang saku diberikan saat pembahasan anggaran di hotel. Besarnya tergantung jumlah hari menginap. Di luar uang saku anggota Dewan juga mendapat fasilitas hotel, makan, dan bermain golf. Sebuah institusi keuangan yang baru terbentuk sukses mendapat anggaran berkat pendekatan uang saku.
5.Uang CSR
Lembaga negara diminta menanggung akomodasi dan menyediakan honor untuk anggota Dewan yang diundang ke daerah pemilihannya sendiri. Cara ini “separuh legal” karena anggaran lembaga negara itu disetujui oleh Dewan. Contohnya adalah dua orang anggota Dewan yang menjadi narasumber di daerah pemilihannya dengan biaya dari lembaga negara.
6.Dana Bantuan Sosial
Kementerian Pertanian mengaku sering mendapat proposal dan bantuan sosial dari anggota Dewan. Proposal yang diajukan biasanya berupa terusan dari kelompok tani sebagai bentuk penyampaian aspirasi daerah pemilihannya.
7.Jatah direksi
Partai politik melalui anggotanya di Senayan ditengarai sering bergerilya untuk mendudukkan orangnya sebagai direksi atau komisaris badan usaha milik negara.
8.Jatah haji
Anggota Dewan meminta jatah kuota haji yang tidak terserap. Biasanya, jatah yang diambil adalah milik jamaah yang batal berangkat. Padahal seharusnya jatah itu diberikan kepada jamaah yang masuk daftar tunggu.
9.Meminta margin
Modus lainnya adalah meminta margin (bagian keuntungan) dari subsidi kepada badan usaha milik negara. Biasanya, permintaan margin diambil dari penjualan barang subsidi.
Label:
anggota,
BUMN,
Dahlan Iskan,
dana bantuan sosial,
Dewan,
DIpo Alam,
jasa anggaran,
jasa proyek,
jatah direksi,
jatah haji,
lagu lama,
margin,
menteri,
Sekretaris Kabinet,
trik,
uang jasa,
uang lelah,
uang saku,
upeti
Kamis, 11 Oktober 2012
Batan: Mendirikan Perusahaan Kedokteran Nuklir di AS?
PT Batan Teknologi terus menunjukkan tajinya sebagai salah satu produsen radioisotop terbesar di Asia Tenggara. Pada 2013 mendatang, Batan akan mendirikan perusahaan kedokteran nuklir di Amerika Serikat (AS).
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan menjelaskan bahwa saat ini, BatanTek mulai mengekspor radioisotop ke berbagai negara di Asia Tenggara. "Bulan depan, mulai ekspor ke China dan Jepang," kata dia di Jakarta, Selasa 25 September 2012.
Namun, menurutnya, usia radioisotop yang tidak tahan lama membuat BatanTek kesulitan untuk mengekspor radioisotop ke AS. Untuk mengatasi itu, persero berencana membangun perusahaan kedokteran nuklir di negeri Paman Sam itu untuk memproduksi radioisotop.
"Saya sudah setujui, sehingga akan menguasai pasar AS. Negara ini tidak mampu membuat radioisotop," kata Dahlan.
Agar cepat terealisasi, Dahlan meminta agar Dirut BatanTek, Yudiutomo Imardjoko bertolak ke AS guna bernegosiasi dengan pihak AS perihal rencana pendirian perusahaan baru tersebut. "Saat ini, sedang di AS dan minggu depan pulang," ujarnya.
Dahlan menargetkan, perusahaan baru itu sudah bisa berdiri di AS pada 2013 mendatang.
Selama menunggu proses pembangunan, BatanTek sedang membuka banyak tenaga kerja baru bagi sarjana nuklir untuk dipekerjakan Batan Teknologi di AS. "Kita akan koordinasi dengan Menristek," tuturnya.
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan menjelaskan bahwa saat ini, BatanTek mulai mengekspor radioisotop ke berbagai negara di Asia Tenggara. "Bulan depan, mulai ekspor ke China dan Jepang," kata dia di Jakarta, Selasa 25 September 2012.
Namun, menurutnya, usia radioisotop yang tidak tahan lama membuat BatanTek kesulitan untuk mengekspor radioisotop ke AS. Untuk mengatasi itu, persero berencana membangun perusahaan kedokteran nuklir di negeri Paman Sam itu untuk memproduksi radioisotop.
"Saya sudah setujui, sehingga akan menguasai pasar AS. Negara ini tidak mampu membuat radioisotop," kata Dahlan.
Agar cepat terealisasi, Dahlan meminta agar Dirut BatanTek, Yudiutomo Imardjoko bertolak ke AS guna bernegosiasi dengan pihak AS perihal rencana pendirian perusahaan baru tersebut. "Saat ini, sedang di AS dan minggu depan pulang," ujarnya.
Dahlan menargetkan, perusahaan baru itu sudah bisa berdiri di AS pada 2013 mendatang.
Selama menunggu proses pembangunan, BatanTek sedang membuka banyak tenaga kerja baru bagi sarjana nuklir untuk dipekerjakan Batan Teknologi di AS. "Kita akan koordinasi dengan Menristek," tuturnya.
Label:
AS,
Asia Tenggara,
bangun pabrik di AS,
BUMN,
Chinam,
Dahlan Iskan,
ekspor,
Jakarta,
Jepang,
kedokteran nuklir,
produsen,
PT Batan Teknologi,
radioisotop,
tahan lama,
Yudiutomo Imardjoko
Jumat, 07 September 2012
Harga Jual dan Buyback Antam Hari Ini Naik Rp1.000/gram
Harga jual emas ritel di Tanah Air, Jumat (7/9/2012) naik lagi Rp1.000/gram jika menggunakan acuan harga emas PT Aneka Tambang Tbk.
Daftar harga yang dirilis BUMN tambang itu pukul 7:53 WIB menunjukkan harga jual emas dipatok Rp524.800-Rp564.000. Level harga Rp524.800 berlaku untuk pembelian emas batangan ukuran 250 gram, sedangkan Rp564.000 untuk emas ukuran 1 gram.
Antam hari ini juga mematok harga buyback atau beli kembali naik menjadi Rp504.000/gram untuk setiap emas bersertifikat resmi Antam. Jika dibandingkan dengan harga transaksi kemarin, harga jual dan buyback Antam hari ini naik Rp1.000/gram.
Kenaikan harga emas Antam itu kontra dengan kenaikan harga emas di bursa logam dunia dan Hong Kong Metal Exchange yang ditutup dengan koreksi hari ini.
Harga emas di Hong Kong menurut indeks HKMEx (Hong Kong Metal Exhange) Gold Bloomberg pukul 7:31 WIB menunjukkan harga emas turun 4,14 sen dolar ke level US$54,65/gram. Sementara itu di bursa logam dunia harga emas naik 2,70 sen dolar ke level US$54,56/gram dalam kurun waktu 4 menit kemudian.
Daftar harga yang dirilis BUMN tambang itu pukul 7:53 WIB menunjukkan harga jual emas dipatok Rp524.800-Rp564.000. Level harga Rp524.800 berlaku untuk pembelian emas batangan ukuran 250 gram, sedangkan Rp564.000 untuk emas ukuran 1 gram.
Antam hari ini juga mematok harga buyback atau beli kembali naik menjadi Rp504.000/gram untuk setiap emas bersertifikat resmi Antam. Jika dibandingkan dengan harga transaksi kemarin, harga jual dan buyback Antam hari ini naik Rp1.000/gram.
Kenaikan harga emas Antam itu kontra dengan kenaikan harga emas di bursa logam dunia dan Hong Kong Metal Exchange yang ditutup dengan koreksi hari ini.
Harga emas di Hong Kong menurut indeks HKMEx (Hong Kong Metal Exhange) Gold Bloomberg pukul 7:31 WIB menunjukkan harga emas turun 4,14 sen dolar ke level US$54,65/gram. Sementara itu di bursa logam dunia harga emas naik 2,70 sen dolar ke level US$54,56/gram dalam kurun waktu 4 menit kemudian.
Label:
batangan,
beli,
BUMN,
bursa logam dunia,
buyback,
emas,
harga,
Hong Kong Metal Exchange,
indeks HKMEx,
jual,
kontra,
PT Aneka Tambang Tbk,
ritel
Rabu, 22 Agustus 2012
Cara Sehat Menyalurkan Sakit Hati Ala Dahlan Iskan (BUMN Merah Putih)
Sakit hati, ada kalanya sangat penting. Banyak orang sukses bermula karena sakit hati: kepada saudara, tetangga, teman, mantan pacar, mantan kongsi, atau kepada pesaing yang pernah mengalahkannya.
Sakit hati kadang juga menyangkut harga diri. Banyak orang sukses bukan karena ingin kaya, tapi karena tidak ingin harga dirinya diremehkan. Mereka ini golongan yang, setelah sukses, tidak kelihatan menikmati kekayaannya untuk kemewahan hidupnya.
Sakit hati juga biasa datang dari orang pandai yang merasa kepandaiannya tidak dimanfaatkan. Bisa juga datang dari orang yang merasa terjajah, yang kemudian ingin mengalahkan bekas penjajahnya.
Bisakah sakit hati dilakukan secara berjamaah? Oleh satu kelompok? Agar kelompok itu sukses secara bersama-sama? Bisakah sakit hati dilakukan secara nasional? Sehingga bangsa itu secara keseluruhan bisa sukses?
Sebagai orang yang pernah sakit hati, saya mencoba mengumpulkan banyak orang yang sudah lama sakit hati. Yakni para engineer yang selama ini bekerja di perusahaan-perusahaan BUMN. Mereka inilah yang merasa sakit hati setiap kali melihat kemampuan mereka diremehkan.
Salah satu puncaknya adalah saat mereka melihat proyek pembangkit listrik 10.000 MW. Mereka mempertanyakan: mengapa untuk pembangkit yang sekecil 2x7 MW pun harus mentah-mentah didatangkan dari Tiongkok? Apalagi ketika pada akhirnya proyek itu sama sekali tidak bisa dikatakan murah -oleh berbagai sebab, termasuk penyebab dari dalam negeri.
Rabu pagi tanggal 8 Agustus 2012 lalu, mereka berkumpul di aula kantor pusat Pertamina. Selama ini mereka benar-benar sakit hati. Hanya saja mereka cuma berani mengeluhkannya secara diam-diam dan sendiri-sendiri. Mereka adalah kelompok sakit hati yang meskipun tidak destruktif tapi juga tidak aktif. Mereka pada dasarnya “sakit hati, tapi setengah tidak berdaya”.
Padahal kemampuan mereka luar biasa. Asal ada yang mempersatukan dan mengkoordinasikan.
Selama ini mereka kurang diberi kesempatan sehingga kapasitas itu tercerai-berai di berbagai BUMN. Mereka bukan saja tidak bersinergi, bahkan sering saling jegal!
Lihatlah pabrik di Pasuruan ini. Siapa yang menyangka bahwa BUMN yang kelihatan setengah sekarat itu –PT Boma Bisma Indra (BBI)- mampu membuat kondensor. Alat yang menjadi bagian sangat penting dalam pembangunan pembangkit listrik tenaga uap (PLTU).
Waktu saya berkunjung ke PT BBI Pasuruan tiga minggu lalu tiga kondensor sudah terlihat jadi. Siap diekspor ke Eropa. Kondensor itu memang dipesan oleh pabrikan besar di Eropa. Untuk dipasang di PLTU di seluruh dunia.
Tapi PT BBI sedang kelimpungan. Ini akibat buruknya manajemen di masa-masa yang lalu. Utangnya ke Bank Mandiri sudah macet selama 10 tahun! Bunga dan dendanya terus menggunung. Assetnya banyak tersandera sebagai jaminan bank yang tidak bisa diapa-apakan. Perusahaan ini di-blacklist oleh bank mana pun.
PT BBI juga masih punya utang dagang pada PT Krakatau Steel (KS) yang sangat besar. Juga sudah macet lebih 10 tahun. Sebagian asset PT BBI juga ditahan oleh KS sebagai jaminan sehingga tidak bisa digerakkan.
Akibatnya, kemampuan yang tinggi yang dimiliki para ahli dan karyawan PT BBI tersandera oleh keadaan perusahaan yang ‘termehek-mehek’. Mereka sakit hati dan frustrasi. Ahli tapi tidak berdaya.
Mereka ahli membuat kondensor, boiler, pabrik kelapa sawit, dan pekerjaan engineering lainnya, tapi mereka tidak ahli dalam menyelesaikan problem utang macet yang membelit perusahaannya.
Maka saya bersyukur ketika Dirut PT BBI yang sekarang, Dr Ir Lalak Indiyono, punya ide brilian untuk menguraikan benang kusut itu. Dengan skema yang cerdas, akhir tahun ini saya targetkan benang kusut tersebut sudah harus selesai. Agar tahun depan sudah bisa berlari, mengubah sakit hati menjadi ‘balas dendam’ untuk kemajuan bersama.
Dalam forum rapat akbar engineering BUMN Rabu lalu itu, Dirut PLN, Ir Nur Pamudji, juga menawarkan pembangunan 30 unit PLTU di seluruh Indonesia. Terutama yang ukurannya 20 MW ke bawah. PLTU-PLTU ini harus dibangun sepenuhnya oleh putra-putra bangsa sendiri. Baik BUMN maupun BUMN dan swasta nasional.
Inilah “Proyek 30 PLTU Merah Putih”, yang kami proklamasikan menjelang perayaan 17 Agustus 2012 untuk segera dikerjakan.
Pembagian tugas pun diputuskan: turbin dibuat PT NTP Bandung, anak perusahaan PT Dirgantara Indonesia. Dengan membuat 30 turbin sekaligus, para engineer di PT NTP akan sibuk dan bisa mencapai skill yang tangguh.
Generatornya dibuat oleh PT Pindad Bandung. Membuat 30 generator sekaligus bisa sangat efisien. Boilernya dibuat PT Barata Surabaya. PT BBI membuat kondensornya. Dan PT Wika membangun sipilnya. Secara teknik, perusahaan-perusahaan BUMN tersebut benar-benar mampu mengerjakannya.
Selama ini mereka terserak, tidak terkoordinasi, dan bahkan saling menjatuhkan.
Dalam forum itu para engineer BUMN juga memproklamasikan "Pabrik Gula Merah Putih". BUMN memang akan membangun pabrik gula baru di Glenmore, Banyuwangi. Pabrik baru yang akan menjadi yang terbesar di Jawa itu, 100 persen akan made in Indonesia!
Kalau proyek ini sukses (dan harus sukses) maka revitalisasi pabrik-pabrik gula tua di seluruh Indonesia akan dikerjakan sendiri oleh putra-putra bangsa.
Alangkah akan sibuknya para engineer kita. Alangkah hidupnya pabrik-pabrik rekayasa permesinan kita. Alangkah berkembangnya kemampuan insinyur-insinyur kita.
Belum lagi proyek monorail Jakarta yg mangkrak sejak lebih 10 tahun lalu itu. Kalau Gubernur Jakarta mengeluarkan izinnya, satu BUMN yang selama ini banyak dosanya, PT Adhi Karya, akan menebus dosanya itu dengan pengabdian nyata.
Monorail Jakarta itu akan selesai dalam 26 bulan. Adhi Karya akan didukung dua BUMN lainnya, PT LEN untuk sistem elektroniknya dan PT INKA untuk keretanya. Maka begitu pilkada selesai izin akan diajukan.
Yang masih akan dirumuskan adalah: bagaimana agar putra-putra bangsa juga bisa segera memiliki kemampuan mengerjakan proyek petrochemical dan oleochemical. Sedang untuk teknologi hidrogen dan fuel cell yang kelak akan jadi alternatif sumber tenaga untuk mobil listrik juga sedang dirancang.
Kita sudah punya ahli fuel cell yang kini bekerja di BPPT dan di LIPI. Mereka sudah setuju untuk membuat prototipe fuel cell pertama di Indonesia, dengan biaya BUMN PT Batantek pimpinan Dr Ir Yudiutomo Imardjoko. Dua ilmuwan hebat akan berkolaborasi untuk energi masa depan Indonesia.
Maka dalam enam bulan, kita akan bisa melihat apakah Dr Ir Ennya Lestyani Dewi yang sekolah S1 sampai S3-nya di Jepang (atas biaya BJ Habibie) itu bisa melahirkan teknologi fuel cell Indonesia.
Tentu ilmuwan-ilmuwan energi masa depan lainnya yang belum saya ketahui dimohon bergabung ke sini.
Seperti yang sudah dibuktikan minggu lalu, salah satu putra bangsa kita juga sudah berhasil membuat prototipe permanent magnetic motor pertama di Indonesia. PMM 25 kv itu sdh terbukti berhasil dipasang di mobil listrik buatan Pindad dan berfungsi dengan sempurna.
Untuk teknologi fuel cell pun, saya melihat di balik jilbab Dr Ennya Lestyani Dewi, putri Secang, Magelang, ini menyinarkan otak encernya.
Saat ini, dari Makkah saya berdoa untuk Dr Ennya yang lagi merancang teknologi fuel cell-nya.
Sakit hati, kelihatannya memang perlu sering-sering terjadi. Asal terbuka penyalurannya.
Sakit hati kadang juga menyangkut harga diri. Banyak orang sukses bukan karena ingin kaya, tapi karena tidak ingin harga dirinya diremehkan. Mereka ini golongan yang, setelah sukses, tidak kelihatan menikmati kekayaannya untuk kemewahan hidupnya.
Sakit hati juga biasa datang dari orang pandai yang merasa kepandaiannya tidak dimanfaatkan. Bisa juga datang dari orang yang merasa terjajah, yang kemudian ingin mengalahkan bekas penjajahnya.
Bisakah sakit hati dilakukan secara berjamaah? Oleh satu kelompok? Agar kelompok itu sukses secara bersama-sama? Bisakah sakit hati dilakukan secara nasional? Sehingga bangsa itu secara keseluruhan bisa sukses?
Sebagai orang yang pernah sakit hati, saya mencoba mengumpulkan banyak orang yang sudah lama sakit hati. Yakni para engineer yang selama ini bekerja di perusahaan-perusahaan BUMN. Mereka inilah yang merasa sakit hati setiap kali melihat kemampuan mereka diremehkan.
Salah satu puncaknya adalah saat mereka melihat proyek pembangkit listrik 10.000 MW. Mereka mempertanyakan: mengapa untuk pembangkit yang sekecil 2x7 MW pun harus mentah-mentah didatangkan dari Tiongkok? Apalagi ketika pada akhirnya proyek itu sama sekali tidak bisa dikatakan murah -oleh berbagai sebab, termasuk penyebab dari dalam negeri.
Rabu pagi tanggal 8 Agustus 2012 lalu, mereka berkumpul di aula kantor pusat Pertamina. Selama ini mereka benar-benar sakit hati. Hanya saja mereka cuma berani mengeluhkannya secara diam-diam dan sendiri-sendiri. Mereka adalah kelompok sakit hati yang meskipun tidak destruktif tapi juga tidak aktif. Mereka pada dasarnya “sakit hati, tapi setengah tidak berdaya”.
Padahal kemampuan mereka luar biasa. Asal ada yang mempersatukan dan mengkoordinasikan.
Selama ini mereka kurang diberi kesempatan sehingga kapasitas itu tercerai-berai di berbagai BUMN. Mereka bukan saja tidak bersinergi, bahkan sering saling jegal!
Lihatlah pabrik di Pasuruan ini. Siapa yang menyangka bahwa BUMN yang kelihatan setengah sekarat itu –PT Boma Bisma Indra (BBI)- mampu membuat kondensor. Alat yang menjadi bagian sangat penting dalam pembangunan pembangkit listrik tenaga uap (PLTU).
Waktu saya berkunjung ke PT BBI Pasuruan tiga minggu lalu tiga kondensor sudah terlihat jadi. Siap diekspor ke Eropa. Kondensor itu memang dipesan oleh pabrikan besar di Eropa. Untuk dipasang di PLTU di seluruh dunia.
Tapi PT BBI sedang kelimpungan. Ini akibat buruknya manajemen di masa-masa yang lalu. Utangnya ke Bank Mandiri sudah macet selama 10 tahun! Bunga dan dendanya terus menggunung. Assetnya banyak tersandera sebagai jaminan bank yang tidak bisa diapa-apakan. Perusahaan ini di-blacklist oleh bank mana pun.
PT BBI juga masih punya utang dagang pada PT Krakatau Steel (KS) yang sangat besar. Juga sudah macet lebih 10 tahun. Sebagian asset PT BBI juga ditahan oleh KS sebagai jaminan sehingga tidak bisa digerakkan.
Akibatnya, kemampuan yang tinggi yang dimiliki para ahli dan karyawan PT BBI tersandera oleh keadaan perusahaan yang ‘termehek-mehek’. Mereka sakit hati dan frustrasi. Ahli tapi tidak berdaya.
Mereka ahli membuat kondensor, boiler, pabrik kelapa sawit, dan pekerjaan engineering lainnya, tapi mereka tidak ahli dalam menyelesaikan problem utang macet yang membelit perusahaannya.
Maka saya bersyukur ketika Dirut PT BBI yang sekarang, Dr Ir Lalak Indiyono, punya ide brilian untuk menguraikan benang kusut itu. Dengan skema yang cerdas, akhir tahun ini saya targetkan benang kusut tersebut sudah harus selesai. Agar tahun depan sudah bisa berlari, mengubah sakit hati menjadi ‘balas dendam’ untuk kemajuan bersama.
Dalam forum rapat akbar engineering BUMN Rabu lalu itu, Dirut PLN, Ir Nur Pamudji, juga menawarkan pembangunan 30 unit PLTU di seluruh Indonesia. Terutama yang ukurannya 20 MW ke bawah. PLTU-PLTU ini harus dibangun sepenuhnya oleh putra-putra bangsa sendiri. Baik BUMN maupun BUMN dan swasta nasional.
Inilah “Proyek 30 PLTU Merah Putih”, yang kami proklamasikan menjelang perayaan 17 Agustus 2012 untuk segera dikerjakan.
Pembagian tugas pun diputuskan: turbin dibuat PT NTP Bandung, anak perusahaan PT Dirgantara Indonesia. Dengan membuat 30 turbin sekaligus, para engineer di PT NTP akan sibuk dan bisa mencapai skill yang tangguh.
Generatornya dibuat oleh PT Pindad Bandung. Membuat 30 generator sekaligus bisa sangat efisien. Boilernya dibuat PT Barata Surabaya. PT BBI membuat kondensornya. Dan PT Wika membangun sipilnya. Secara teknik, perusahaan-perusahaan BUMN tersebut benar-benar mampu mengerjakannya.
Selama ini mereka terserak, tidak terkoordinasi, dan bahkan saling menjatuhkan.
Dalam forum itu para engineer BUMN juga memproklamasikan "Pabrik Gula Merah Putih". BUMN memang akan membangun pabrik gula baru di Glenmore, Banyuwangi. Pabrik baru yang akan menjadi yang terbesar di Jawa itu, 100 persen akan made in Indonesia!
Kalau proyek ini sukses (dan harus sukses) maka revitalisasi pabrik-pabrik gula tua di seluruh Indonesia akan dikerjakan sendiri oleh putra-putra bangsa.
Alangkah akan sibuknya para engineer kita. Alangkah hidupnya pabrik-pabrik rekayasa permesinan kita. Alangkah berkembangnya kemampuan insinyur-insinyur kita.
Belum lagi proyek monorail Jakarta yg mangkrak sejak lebih 10 tahun lalu itu. Kalau Gubernur Jakarta mengeluarkan izinnya, satu BUMN yang selama ini banyak dosanya, PT Adhi Karya, akan menebus dosanya itu dengan pengabdian nyata.
Monorail Jakarta itu akan selesai dalam 26 bulan. Adhi Karya akan didukung dua BUMN lainnya, PT LEN untuk sistem elektroniknya dan PT INKA untuk keretanya. Maka begitu pilkada selesai izin akan diajukan.
Yang masih akan dirumuskan adalah: bagaimana agar putra-putra bangsa juga bisa segera memiliki kemampuan mengerjakan proyek petrochemical dan oleochemical. Sedang untuk teknologi hidrogen dan fuel cell yang kelak akan jadi alternatif sumber tenaga untuk mobil listrik juga sedang dirancang.
Kita sudah punya ahli fuel cell yang kini bekerja di BPPT dan di LIPI. Mereka sudah setuju untuk membuat prototipe fuel cell pertama di Indonesia, dengan biaya BUMN PT Batantek pimpinan Dr Ir Yudiutomo Imardjoko. Dua ilmuwan hebat akan berkolaborasi untuk energi masa depan Indonesia.
Maka dalam enam bulan, kita akan bisa melihat apakah Dr Ir Ennya Lestyani Dewi yang sekolah S1 sampai S3-nya di Jepang (atas biaya BJ Habibie) itu bisa melahirkan teknologi fuel cell Indonesia.
Tentu ilmuwan-ilmuwan energi masa depan lainnya yang belum saya ketahui dimohon bergabung ke sini.
Seperti yang sudah dibuktikan minggu lalu, salah satu putra bangsa kita juga sudah berhasil membuat prototipe permanent magnetic motor pertama di Indonesia. PMM 25 kv itu sdh terbukti berhasil dipasang di mobil listrik buatan Pindad dan berfungsi dengan sempurna.
Untuk teknologi fuel cell pun, saya melihat di balik jilbab Dr Ennya Lestyani Dewi, putri Secang, Magelang, ini menyinarkan otak encernya.
Saat ini, dari Makkah saya berdoa untuk Dr Ennya yang lagi merancang teknologi fuel cell-nya.
Sakit hati, kelihatannya memang perlu sering-sering terjadi. Asal terbuka penyalurannya.
Label:
Adhi Karya,
Barata,
BBI,
berdaya,
BUMN,
Dahlan Iskan,
engineer,
harga diri,
kondensor,
Krakatau Steel,
Lalak Indiyono,
listrik,
Merah Putih,
monorail,
Nur Pamudji,
Pertamina,
Pindad,
sakit hati,
Tiongkok,
Wika
Senin, 23 Juli 2012
Mobil Listrik Menjadi Mobil Nasional
Pemerintah akan mengembangkan mobil listrik menjadi mobil nasional. Tahun 2014 direncanakan sebanyak 10.000 unit akan diproduksi. "Kita akan jadikan mobil nasional. Kalau kita bicara mobil nasional ya diproduksi nasional, otaknya nasional, ototnya nasional," sebut Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Hatta Rajasa, di Jakarta, Senin (23/7/2012).
Pada hari ini, Hatta mendapatkan laporan bahwa riset sejumlah universitas telah melakukan perkembangan yang berarti terkait dengan mobil listrik. Ia pun menyebutkan, mobil listrik yang dibuat oleh alumnus ITB Dasep Ahmadi sudah masuk ke level 7 dalam technology readyness level. Mobil tersebut pun siap masuk ke level 9.
"LIPI sudah produksi kendaraan listrik bus juga berbagai macam kendaraan-kendaraan city car model-modelnya yang sudah masuk kategori kalau dalam istilah Menristek itu skala 9, sempurna itu 9, kita berada di skala 7 sekarang untuk city car," papar Hatta.
Karena keyakinan itu maka Pemerintah pun memutuskan untuk segera membentuk Pusat Pengembangan Teknologi dan Industri Otomotif. Pusat ini akan melibatkan Kementerian Riset dan Teknologi, Kementerian Perindustrian, Kementerian Perhubungan, dan BUMN. Lalu, Pemerintah akan menyelesaikan semua Peraturan Pemerintah yang terkait dengan insentif dan disinsentif.
Pemerintah, lanjut Hatta, juga akan melakukan quick win pada tanggal 30 Agustus mendatang yakni saat Hari Kebangkitan Teknologi Nasional. Pada hari itu, kata Hatta, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono akan hadir di Bandung. Dan, berbagai produk-produk yang sudah berhasil dibuat seperti bus sampai kendaraan city car pun akan digelar.
"Itu akan kita gelar sambil tetap mengembangkan industri-industri komponen terutama batere itu yang paling penting. Jadi ini keputusan kita tadi dan kita optimis akan berhasil," lanjut Hatta.
Tahun 2014, ia pun optimistis mobil listrik akan diproduksi sebanyak 10.000 unit. Ia yakin akan ada investor dan BUMN yang akan memberikan dukungan dalam memproduksi mobil ini secara massal. "Kalau itu (swasta) sih banyak begitu kita kasih kemudahan dan insentif," tandasnya.
Dalam kesempatan yang sama, Pelaksana Tugas Kepala Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan, Bambang Brodjonegoro, mengatakan, insentif kepada mobil listrik adalah bebas bea masuk dan PPn BM (Pajak Penjualan atas Barang Mewah) untuk, diantaranya mesin dan batere. "Pokoknya komponen utama maupun komponen penunjangnya," sebut Bambang.
Pada hari ini, Hatta mendapatkan laporan bahwa riset sejumlah universitas telah melakukan perkembangan yang berarti terkait dengan mobil listrik. Ia pun menyebutkan, mobil listrik yang dibuat oleh alumnus ITB Dasep Ahmadi sudah masuk ke level 7 dalam technology readyness level. Mobil tersebut pun siap masuk ke level 9.
"LIPI sudah produksi kendaraan listrik bus juga berbagai macam kendaraan-kendaraan city car model-modelnya yang sudah masuk kategori kalau dalam istilah Menristek itu skala 9, sempurna itu 9, kita berada di skala 7 sekarang untuk city car," papar Hatta.
Karena keyakinan itu maka Pemerintah pun memutuskan untuk segera membentuk Pusat Pengembangan Teknologi dan Industri Otomotif. Pusat ini akan melibatkan Kementerian Riset dan Teknologi, Kementerian Perindustrian, Kementerian Perhubungan, dan BUMN. Lalu, Pemerintah akan menyelesaikan semua Peraturan Pemerintah yang terkait dengan insentif dan disinsentif.
Pemerintah, lanjut Hatta, juga akan melakukan quick win pada tanggal 30 Agustus mendatang yakni saat Hari Kebangkitan Teknologi Nasional. Pada hari itu, kata Hatta, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono akan hadir di Bandung. Dan, berbagai produk-produk yang sudah berhasil dibuat seperti bus sampai kendaraan city car pun akan digelar.
"Itu akan kita gelar sambil tetap mengembangkan industri-industri komponen terutama batere itu yang paling penting. Jadi ini keputusan kita tadi dan kita optimis akan berhasil," lanjut Hatta.
Tahun 2014, ia pun optimistis mobil listrik akan diproduksi sebanyak 10.000 unit. Ia yakin akan ada investor dan BUMN yang akan memberikan dukungan dalam memproduksi mobil ini secara massal. "Kalau itu (swasta) sih banyak begitu kita kasih kemudahan dan insentif," tandasnya.
Dalam kesempatan yang sama, Pelaksana Tugas Kepala Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan, Bambang Brodjonegoro, mengatakan, insentif kepada mobil listrik adalah bebas bea masuk dan PPn BM (Pajak Penjualan atas Barang Mewah) untuk, diantaranya mesin dan batere. "Pokoknya komponen utama maupun komponen penunjangnya," sebut Bambang.
Label:
Bandung,
batere,
BUMN,
bus,
Dasep Ahmadi,
Hatta Rajasa,
insentif,
investor,
ITB,
kompenen,
level,
LIPI,
listrik,
mobil,
nasional,
otak,
otot,
pemerintah,
swasta
Sabtu, 21 Juli 2012
”Itu keras ya, sangat keras,” kata Dahlan
Para menteri Kabinet Indonesia Bersatu II memiliki tanggapan tersendiri atas pernyataan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang meminta kepada menterinya untuk mundur jika terlalu sibuk berpolitik.
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Dahlan Iskan, mengatakan pernyataan SBY tersebut sangat keras. ”Itu keras ya, sangat keras,” kata Dahlan, usai Sidang Kabinet Paripurna di Kantor Presiden, hari ini.
Nama Dahlan belakangan ini kerap disebut sebagai salah satu calon presiden potensial untuk dimajukan dalam Pemilihan Presiden 2014 mendatang. Namun Dahlan enggan berkomentar mengenai hal tersebut.
Ketika ditanya oleh wartawan apakah sudah mulai dipinang oleh partai politik dan jika ia merasa teguran tersebut ditujukan kepada dirinya, Dahlan langsung menghindar. ”Tidak kok, saya mau bekerja saja,” jawab dia, sembari berjalan cepat menjauhi wartawan.
Sementara itu, Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah, Syariefuddin Hasan, setuju dengan pernyataan SBY itu, karena sebagai menteri memang memiliki pakta integritas. Bagi menteri yang berasal dari partai politik harus memiliki kesadaran untuk bisa membagi waktu.
Syarief, yang merupakan politisi Partai Demokrat, mengatakan pernyataan SBY tersebut tidak ditujukan secara khusus kepada orang tertentu. ”Beliau mengharapkan para menteri betul-betul bisa membagi waktu dan mengutamakan kepentingan pekerjaan sebagai menteri,” kata dia.
Dalam kesempatan yang sama, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, Jero Wacik, mengatakan maksud dari pernyataan SBY adalah bagaimana para menteri yang berasal dari partai politik bisa mengelola waktunya dengan baik.
Wacik mencontohkan pada 2009 lalu, dia menjadi calon legislatif, dan memutuskan untuk mengambil cuti. ”Waktu itu boleh dikatakan 99 persen urusan negara, tugas sebagai menteri ya fine,” katanya.
Anggota Dewan Kehormatan Partai Demokrat ini mengatakan pernyataan SBY bisa juga ditujukan kepada menteri yang terlalu sibuk mengurusi partai.
”Misalnya ada menteri yang tidak bisa bagi waktu, kalau dicari tidak ada terus, ngurusin partai ya introspeksi diri lah,” kata Wacik, namun enggan menyebutkan siapa yang dimaksud.
Label:
BUMN,
capres,
Indonesia Bersatu II,
Jero Wacik,
Kabinet,
MENKOP,
menteri,
pernyataan,
Presiden,
SBY,
Susilo Bambang Yudoyono,
Syarifudin Hasal,
teguran,
UKM,
wartawan
Sabtu, 24 Maret 2012
Wow, Hasil Cek Kesehatan Dahlan Iskan Melebihi Kesehatan Dokternya
Pendiri Rumah Sakit Yi Zhongxin Yiyuan Tianjin, Profesor Shen Zhonghyang, tidak percaya dengan hasil cek kesehatan Menteri Badan Usaha Milik Negara, Dahlan Iskan, yang dilakukan beberapa hari ini.
Ahli tranplantasi sekaligus direktur umum rumah sakit yang dulu jadi pemimpin operasi ganti hati Dahlan geleng-geleng saat melihat hasil cek kesehatan. “Ini lebih sehat dari saya,” kata Shen, seperti dalam surat elektronik.
Label:
BUMN,
cek,
Dahlan Iskan,
direktur,
dokter,
ganti hati,
geleng-geleng,
kesehatan,
menteri,
operasi,
Prof Sehn Zhonghyang,
RS,
tak percaya,
transplantasi,
Yi Zhongxin Yiyuan Tianjin
Jumat, 23 Maret 2012
Mobil Esemka Elektrik, "Sang Putra Petir" Ala Dahlan Iskan
Menteri Negara BUMN Dahlan Iskan melirik peluang digunakannya body mobil Esemka untuk dipasangi mesin listrik buatan negeri sendiri. Menurutnya, desain mobil Esemka yang terbaru, yang sudah disempurnakan memiliki tampilan keren.
Hal ini disinggung Dahlan dalam kolom analisis bertajuk 'Hamil Tua untuk Lahirnya Putra Petir' yang terbit di laman Vivanews, Senin, (19/3/2012). Putra petir yang dimaksud adalah mobil listrik nasional.
Selanjutnya ...
Hal ini disinggung Dahlan dalam kolom analisis bertajuk 'Hamil Tua untuk Lahirnya Putra Petir' yang terbit di laman Vivanews, Senin, (19/3/2012). Putra petir yang dimaksud adalah mobil listrik nasional.
Selanjutnya ...
Kamis, 22 Maret 2012
Dahlan Iskan: PT Kimia Farma Agar Memproduksi Obat Untuk Masyarakat Kurang Mampu
Langganan:
Postingan (Atom)