Tampilkan postingan dengan label Yogyakarta. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Yogyakarta. Tampilkan semua postingan

Kamis, 25 Desember 2014

Balik ke Beras Lokal, Sehat dan Berdaulat

Bibit padi tumbuh subur menghijau pada petak sawah tergenang air. Sarjono, 56 tahun, duduk di timba kecil yang ia balik, menghadap petak bibit itu. Hati-hati Sarjono mencabut akar padi berumur dua puluh hari itu. Lalu, ia mencelupkannya ke dalam kubangan air supaya bersih. Bibit padi selanjutnya ia kumpulkan berjajar. Benih yang Sarjono cabut merupakan varietas padi lokal bernama Genjah Rante.

Petani Gilangharjo, Pandak, Bantul Daerah Istimewa Yogyakarta ini menanam benih itu pada petak lahan 150 meter persegi. Musim tanam akhir jelang penghujung Desember tahun ini telah tiba, Sarjono bersiap menanam benih padi itu di lahan miliknya. “Ini musim tanam yang baik. Saya ikut pranata mangsa (perkiraan waktu) tanam yang dibicarakan di dalam kelompok tani,” kata Sarjono.

Sarjono merupakan anggota kelompok tani Lumbung Tani Lestari. Kelompok tani ini menerapkan sistem pertanian berbasis kemandirian. “Kami hanya menanam benih padi lokal, menggunakan pupuk alami dari kotoran ternak dan dedaunan agar menjadi kompos,” kata Koordinator Bidang Pertanian Koperasi Simpan Pinjam Credit Union Tyas Manunggal Mulyono, Selasa, 23 Desember 2014. Selanjutnya *

Jumat, 14 Februari 2014

Penerbangan ke 5 Tujuan untuk Sabtu Besok Belum Bisa Diprediksi

Jakarta - Akibat letusan Gunung Kelud mengakibatkan penerbangan ke lima destinasi, yaitu Malang, Solo, Surabaya, Yogyakarta, dan Semarang dihentikan sementara. Bagaimana penerbangan ke lima tujuan itu pada hari Sabtu (15/4/2014) besok? Belum bisa diprediksi.

"Penerbangan untuk besok hari belum bisa diprediksi, apakah sudah dibuka atau belum. Karena sampai sekarang kita belum mendapat kepastian dari pemerintah," kata Direktur Utama Citilink Arif Wibowo kepada detikcom, Jumat (14/4/2014). Selanjutnya *

Minggu, 04 Agustus 2013

Empat Kota Indonesia, Kandidat Kota Kreatif Unesco

Jakarta -Empat kota di Indonesia diusulkan menjadi kota kreatif kepada Unesco, lembaga PBB bidang pendidikan, ilmu pengetahuan dan budaya. Kota-kota ini diharapkan bisa mendapat pengakuan dunia. Prosesnya pada tahun ini dan diumumkan tahun depan.

Hal ini diungkapkan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Mari Elka Pangestu pada akhir Juli lalu di Jakarta. Menurut Mari, pihak kementrian pariwisata dan ekonomi kreatif sudah mengajukan berkas dan menunjuk konsultan untuk persiapan itu.

Empat kota, Bandung, Solo, Pekalongan dan Yogyakarta ini diusulkan untuk mendapat julukan sebagai creative city seperti yang diberikan kepada London dan Paris.”Empat kota ini dipilih karena dinilai maju dalam seni, industri kreatif dan desain,” kata Mari.

Nantinya, Unesco akan menerapkan kriteria untuk memenuhi syarat menjadi kota kreatif. Ada dua kriteria dikeluarkan Unesco, yakni kota kreatif berbasis seni kerajinan dan kota kreatif berbasis desain. Selanjutnya *

Selasa, 16 April 2013

HUT Kopassus di Solo: 1 Prajurit Lebih Berharga dari 1.000 Preman

Ratusan orang dari berbagai elemen organisasi masyarakat di Solo dan Yogyakarta memperingati hari ulang tahun Kopassus ke-61, Selasa 16 April 2013, dengan memberikan kado istimewa berupa gunungan buah-buahan dan tumpeng nasi.

Kado ini merupakan bentuk dukungan moril kepada Grup 2 Kopassus Kandang Menjangan, Kartosuro, yang 11 oknumnya menjadi tersangka penyerbuan Lapas Cebongan.

Ratusan orang itu antara lain berasal dari Forum Komunikasi Putra Putri Purnawisaran TNI/Polri (FKPPI), Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Surakarta, Search and Rescue (SAR) Darul Islam, SAR Universitas Negeri Sebelas Maret, Resimen Mahasiswa (Menwa), dan Masyarakat Surakarta Hadiningrat. Mereka berkumpul di kolam renang Grup 2 Kopassus yang berdampingan dengan asrama Grup 2 Kopassus Kandang Menjangan di jalan utama Solo-Yogyakarta.

Selain membawa dua gunungan buah-buahan dan lima nasi tumpeng, massa juga membawa berbagai poster yang bertuliskan “Dirgahayu Kopassus ke-61 Maju Terus”, “NKRI = Harga Mati”, “Pemuda Solo Siap Dukung TNI Berantas Premanisme”, serta “Salut pada Prajurit Kesatria yang Gentlemen, Sportif, dan Berani.”

Mereka menyertakan pula foto almarhum Serka Heru Santosa – korban tewas pengeroyokan preman di Hugo’s Cafe, yang di bawahnya ditulisi ‘1 Prajurit Lebih Berhaga daripada 1.000 Preman.”

Massa selanjutnya melakukan aksi long march dari depan kolam renang menuju pintu gerbang utama Grup 2 Kopassus. Sepanjang perjalanan, mereka meneriakkan yel-yel bernada dukungan terhadap Kopassus. Sesampai di depan pintu gerbang utama, mereka langsung disambut oleh sejumlah prajurit Kopassus.

Sebelum memasuki markas Kopassus, perwakilan elemen ormas berorasi bergantian tepat di depan pintu gerbang utama. “Kami memohon kepada Kopassus supaya bisa membantu advokasi terhadap 11 tersangka,” kata koordinator aksi, Heru Buwono.

Massa juga memberikan dukungan moril kepada keluarga Serka Heru Santosa. “Kami melakukan penggalangan dana. Hasil pengumpulan uang ini akan disumbangkan kepada istri almarhum yang saat ini tengah mengandung,” ujar Heru.

Setelah berorasi, massa dipersilakan masuk ke markas Grup 2 Kopassus. Kedatangan mereka disambut oleh Wakil Komandan Grup 2 Kopassus, Letkol Infantri M Hasan. Selanjutnya, kado gunungan buah-buahan dan nasi tumpeng langsung diberikan kepada Kopassus.

Sabtu, 08 Desember 2012

Sekali Setrum (4 Jam), Mobil 'Ferari' Dahlan Tempuh 300 KM


Sebentar lagi Menteri BUMN Dahlan Iskan siap menunggangi mobil listrik sejenis 'Ferari'. Sang pencipta, Danet Suryatama saat ditemui wartawan di bengkel bernama Kupu Kupu Malam, Sleman Yogyakarta, menjelaskan mobil listrik pesanan Dahlan bisa digeber hingga 300 KM hanya sekali setrum.

"300 KM bisa di tempuh," kata Danet kepada wartawan di Yogyakarta, Kamis (11/10/2012).

Selengkapnya ...

Jumat, 20 Juli 2012

Terapsi: Penyetrika & Pelipat Baju dari Mahasiswa FK-UGM Yogyakarta, Harga Rp 25.000,-

Yogyakarta - Menyeterika dan melipat pakaian hingga rapi adalah pekerjaan yang mudah. Namun tidak semua orang bisa mengerjakannya karena akan menyita waktu dan tenaga. Tidak mengherankan, kalau sekarang orang memilih jasa laundry untuk menyerahkan pekerjaan ini.

Sekarang ini sudah ada cara cepat untuk menyeterika dan melipat baju dengan cepat dan mudah. Pelipat Baju yang diberi nama Terapsi itu adalah karya kreatif 5 mahasiswa Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Gadjah Mada (UGM)), yakni Nisa Salsabila Shafarudin, Nurida Khasanah, Dimas Reza Rahmana, Fitrah Pawalangi dan Ngurah Nata Baskara.

Mereka berhasil membuat alat pelipat baju yang terbuat dari bahan kertas karton duplek. Cukup dengan tiga kali melipat karton duplek, pakaian yang sudah diseterika langsung rapi seketika.

"Alat ini untuk menyetrika dan melipat baju menjadi lebih cepat, rapi dan hemat energi," kata Nisa di kampus UGM di Bulaksumur, Jumat (20/7/2012).

Menurut Nisa, bahan dasar alat pelipat baju adalah kertas karton duplek ukuran 60 x 80 cm. Kertas dipotong simetris untuk mandapatkan lipatan tiga bagian. Karton duplek bagian dalam dilapisi dengan kertas kesing. Sedangkan pelapis luar karton dibungkus kain furing.

"Karton duplek dan kertas kesing ini kita pilih karena tahan terhadap panas seterika, dan harganya pun lebih murah," ungkapnya.

Dia menjelaskan dengan Pelipat Baju Terapsi ini hanya membutuhkan waktu 11 detik untuk melipat baju. Jauh lebih cepat dari cara melipat baju pada umumnya. Tidak hanya itu, alat pelipat baju ini mampu menghemat 2/3 penggunaan listrik.

"Dari 100 usaha laundry yang kita survei rata-rata membutuhkan waktu 33 detik," katanya.

Dimas Reza Rahmana menambahkan saat ini Terapsi dijual dengan harga Rp 25 ribu/buah. Untuk produksinya, menggandeng salah satu panti asuhan di Yogyakarta.

"Yang mengerjakan 20 anak panti. Harapan kita, memberi mereka lapangan pekerjaan dan mereka pun bisa mengisi waktu luang di panti," kata Dimas.

Menurut dia, pengerjaan pesanan sesuai dengan permintaan pembeli. Kemasan juga disesuaikan dengan warna dan corak yang diinginkan pembeli. Pemilik laundry juga menyambut positif alat tersebut, namun harus disesuaikan dengan ukuran lebar meja setrika.

"Alat tersebut tengah dalam proses pendaftaran hak paten," tutup Dimas.

Lima mahasiswa Fakultas Kedokteran UGM menciptakan inovasi berupa Terapsi (Pelipat Baju Cepat, Rapi dan Berseni). Alat ini membantu mempercepat pelipatan dan menghemat listrik.
Lima mahasiswa tersebut, Nisa Salsabila Shafarudin, Andi Ashady Fitrah Pawallangi, Nurida Khasanah, Muhammad Dimas Reza Rahmana dan Anak Agung Ngurah Nata Baskara. Andy menjelaskan proses penciptaan alat ini berawal ketika bisnis laundry menjamur.

Berdasar survei Badan Pusat Statistik (BPS) Februari 2012, ada 7.384 usaha laundry. “Dari uji pengamatan di 100 tempat laundry, rata-rata dibutuhkan 33 detik untuk melipat baju dengan posisi seterika tetap menyala,” katanya (20/7).

Mereka kemudian menciptakan alat yang bisa mempercepat proses pelipatan sekaligus menghemat listrik. Terciptalah Terapsi berbahan karton dupleks bertekstur halus, ringan dan tahan panas. Karton diberi kain furing aneka warna serta dihiasi kain perca batik sehingga tampilannya cantik.
Sebuah baju diletakkan di atas Terapsi posisi bagian depan menghadap bawah. Setelah itu, baju dilipat lewat tiga langkah, sesuai ukuran lipatan yang sudah disesuaikan. Ada dua ukuran, besar 60x80 cm dan kecil 60x75 cm. 

Melipat dengan Terapsi membutuhkan waktu 11 detik. Proses melipat yang pendek membuat kebutuhan listrik makin hemat. Timnya lantas menghitung apabila satu tempat laundry memiliki tiga seterika dengan daya 330 watt terus beroperasi selama 12 jam penuh. Tarif listrik PLN sebesar Rp 100/kwh. “Kalau seluruh laundry di DIJ menggunakan alat ini maka pengeluaran listrik bisa dihemat hingga Rp 151,75 juta,” ujarnya.
Andy mengatakan, sejak diproduksi April 2012, produknya sudah laris dibeli pelanggan, langsung maupun online. Terapsi sudah terjual 120 buah ke berbagai tempat seperti Jakarta, Surabaya, Bandung, Makassar dan Ngawi. 

Nisa menambahkan, alat ini ramah lingkungan karena menggunakan bahan yang mudah terurai. Meski begitu, jika digunakan sesuai aturan yang ada alat ini bisa tahan enam bulan hingga setahun. Supaya lebih menarik pembeli, timnya menciptakan warna kain furing dan motif hiasan yang bisa dipesan sesuai keinginan pembeli. Saat ini tersedia sekitar tujuh warna yakni merah, merah muda, ungu, orange, biru muda, biru tua dan hijau. 

Produk ini dijual Rp 25 ribu, sebagian keuntungan disumbangkan ke panti asuhan yang jadi rekan kerja mereka. “Kami bukan memperkerjakan anak di bawah umur, tapi memberi keahlian dan penghasilan ketika mengisi waktu luang,” katanya. Nurida mengatakan alat ini tengah diajukan untuk dipatenkan agar bisa dikembangkan. Rencananya, alat ini akan dijual dalam bentuk Terapsi plus mejanya. “Namun saat ini kami masih fokus pada penjualan sebelum dikembangkan,” katanya. 

Kata Nurida, hal ini tidak lepas dari bisnis laundry yang masih terus berkembang jumlahnya sehingga jadi pasar potensial alat ini. Karya inovasi kelima mahasiswa ini juga berhasil meraih medali perunggu dalam Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (PIMNAS) ke-25 untuk kategori Program Kreatifitas Mahasiswa Kewirausahaan di UMY beberapa waktu lalu.

Video


Minggu, 22 April 2012

Samsung Tab 2: Penjualan Perdana Serentak 18 Kota 28 April 2012

Samsung segera melepas tablet terbarunya Galaxy Tab 2 ke pasar Indonesia. Akan hadir dua varian yakni 7 inci dan 10.1 inci. Sebagai informasi Galaxy Tab 2 tampil dengan prosesor dual-core 1 GHz dan memori internal 16GB. Dan, ini merupakan tablet pertama Samsung yang mengadopsi OS Android 4.0 Ice Cream Sandwich.

Untuk Galaxy Tab 2 model 7 inci, merupakan pembaharu dari Galaxy Tab 7.0 Plus, yang sudah cukup lama hadir di pasar. Banderolnya disebutkan murah, yaitu Rp 3.999.000. Sementara untuk model 10.1 inci belum dirilis banderol harganya. Namun, kemungkinan ada dibawah Rp 5 juta. Sebagai tambahan informasi, Samsung Galaxy Tab 2 memiliki fasilitas dan kemampuan untuk telpon dan SMS. Selain itu, ada aplikasi eReading untuk membaca majalah dan buku digital, aplikasi Laguku, serta Lubitu (Video on Demand). Tak ketinggalan aplikasi messaging ChatON.

Rencananya, tablet terbaru Samsung ini akan dijual perdana pada 28 April mendatang, yang akan dilakukan serentak di 18 kota di Indonesia yakni Palembang, Medan, Batam, Pekanbaru, Surabaya, Bandung, Solo, Yogyakarta, Semarang, Cirebon, Malang, Denpasar, Pontianak, Samarinda, Banjarmasin, Balikpapan, Makassar, Manado dan Jakarta. Untuk di Jakarta, acara bertempat di Senayan City.

Pada saat penjualan perdana tersebut, calon konsumen bisa mendapatkan harga khusus yaitu Rp 3.499.000, bagi yang menggunakan kartu kredit BCA dan BNI saat transaksi. Bonus lain yang didapatkan yakni paket data Internet dari Indosat selama satu tahun. Selain itu, tersedia pula skema opsi cicilan 0% untuk jangka waktu mencapai 12 bulan.

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
//** Like Button FB **//
//** Like Button FB **//