Tampilkan postingan dengan label Medan. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Medan. Tampilkan semua postingan

Selasa, 30 Juli 2013

Dibilang Blusukan Pengangguran, Jokowi: Ngerti Enggak Sih Manajemen?

JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo justru tertawa ketika Heru Lelono, Staf Khusus Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang hari ini mengatakan bahwa blusukan adalah untuk seorang pengangguran.

"Lho memang saya termasuk pengangguran juga," ujar Joko Widodo sambil tertawa saat ingin meninggalkan Balaikota, Jakarta, Selasa (30/7/2013).

Joko Widodo yang justru terkenal dengan gaya kepemimpinan yang suka blusukan ini menerangkan, kegiatannya turun ke lapangan tersebut sebagai bentuk manajemen perencanaan dan manajemen kontroling atau pengendalian.

Joko Widodo mengungkapkan kegiatan blusukan yang ia lakukan pertama kali saat baru beberapa hari dirinya dilantik itu sebagai manajemen perencanaan, dengan mendengarkan keluhan dan keinginan warga, juga mengetahui persoalan di lapangan.

"Melihat masalah di lapangan, yang artinya untuk menguasai medan," kata pria yang sapaan akrabnya Jokowi ini. Selanjutnya *

Minggu, 14 Juli 2013

Insiden LP Tanjung Gusta Jadikan Indonesia "Mendunia"

Berbagai media internasional ikut menyoroti insiden kekacauan yang terjadi di Lembaga Pemasyarakatan Tanjung Gusta, Medan.

Sebagaimana yang dimuat oleh harian New York Times, koran tersebut dengan panjang lebar mengulas insiden tersebut. Pada edisi cetak yang terbit hari ini, Sabtu (13/7/2013) di halaman A8, koran ini menuliskan kerusuhan yang dipicu matinya aliran listrik dan air itu mengganggu kekhusyukan umat Islam yang sedang melaksanakan ibadah puasa.

Sabtu, 16 Februari 2013

Wow, 60 Juta/Bulan! Pengakuan Kolega Maharani Suciyono

Di kampusnya, sebuah universitas swasta di Jakarta Pusat, perempuan asal Medan ini dikenal ramah dan bergaul. Santi, sebut saja begitu, punya peran ganda: mahasiswa dan penghibur, atau yang dikenal "ayam kampus".

Kepada Tempo yang menemuinya dua pekan lalu di sebuah kafe di Kemang, Jakarta Selatan, Santi membeberkan peran ganda, termasuk koleganya, Maharani Suciyono, mahasiswi berusia 19 tahun yang turut diciduk Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) bersama perantara suap impor daging, Ahmad Fathanah, di Hotel Le Meridien, Jakarta.

Kasus Maharani ini mengangkat kembali fenomena "ayam kampus". Dari penelusuran Tempo, keberadaannya bukan cuma di swasta saja, di kampus pelat merah, bahkan di perguruan tinggi agama, juga marak. Kebanyakan ayam kampus atau disebut culai adalah peliharaan mucikari alias germo. Germo inilah yang menjembatani para ayam ke pelanggan.

Santi satu "tongkrongan" dengan Maharani. Keduanya sama-sama mengambil jurusan Ilmu Komunikasi. "Kita sering nongkrong di kafe depan kampus. Tapi karena dia (Maharani) ke-gap, pin BBM gue dihapus," ujarnya dengan mimik sedih.

Ia meyakini ada "Maharani" lain di kampus, termasuk dirinya. Keberadaan para ayam ini, kata dia, tersamar, karena kebanyakan lihai menyamar. Beberapa ayam memang berpenampilan sederhana, sehingga menipu. Sama dengan mahasiswi lain, para ayam, menurutnya, juga rajin datang ke kampus, tetapi belum tentu masuk kelas. "Pulangnya tunggu jemputan atau panggilan deh," katanya.

Bagi Santi, mengumpulkan uang belasan juta rupiah dalam sepekan bukan perkara sulit. Komisi Rp 10 juta yang diterima Maharani dinilainya juga standar. 
Di sebuah tempat hiburan malam di Jakarta Pusat, ujar dia, Rp 10 juta itu baru tip. 
Tapi memang, ditambahkannya, ayam yang dibayar sebesar itu memiliki spesifikasi fisik dengan standar tinggi. 
"Ya selevel model-lah," ujar Santi yang mengaku bisa melayani short time dan long time.

Dari penelusuran Tempo, harga mahasiswi esek-esek ini dipatok dari Rp 2 juta hingga Rp 10 juta, bahkan lebih. Hitungannya juga berbeda-beda. Ada yang hitungannya sekali berhubungan intim saja, ada yang sehari, dan ada yang sampai dibawa ke luar kota atau luar negara. "Yang sampai sepekan di luar negeri tentu harganya bisa lima kali lipat," kata Doni.

Pendapatan rata-rata para ayam ini bisa mencapai Rp 60 juta per bulan. Ini beda Rp 2 juta dengan gaji Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

Minggu, 22 April 2012

Samsung Tab 2: Penjualan Perdana Serentak 18 Kota 28 April 2012

Samsung segera melepas tablet terbarunya Galaxy Tab 2 ke pasar Indonesia. Akan hadir dua varian yakni 7 inci dan 10.1 inci. Sebagai informasi Galaxy Tab 2 tampil dengan prosesor dual-core 1 GHz dan memori internal 16GB. Dan, ini merupakan tablet pertama Samsung yang mengadopsi OS Android 4.0 Ice Cream Sandwich.

Untuk Galaxy Tab 2 model 7 inci, merupakan pembaharu dari Galaxy Tab 7.0 Plus, yang sudah cukup lama hadir di pasar. Banderolnya disebutkan murah, yaitu Rp 3.999.000. Sementara untuk model 10.1 inci belum dirilis banderol harganya. Namun, kemungkinan ada dibawah Rp 5 juta. Sebagai tambahan informasi, Samsung Galaxy Tab 2 memiliki fasilitas dan kemampuan untuk telpon dan SMS. Selain itu, ada aplikasi eReading untuk membaca majalah dan buku digital, aplikasi Laguku, serta Lubitu (Video on Demand). Tak ketinggalan aplikasi messaging ChatON.

Rencananya, tablet terbaru Samsung ini akan dijual perdana pada 28 April mendatang, yang akan dilakukan serentak di 18 kota di Indonesia yakni Palembang, Medan, Batam, Pekanbaru, Surabaya, Bandung, Solo, Yogyakarta, Semarang, Cirebon, Malang, Denpasar, Pontianak, Samarinda, Banjarmasin, Balikpapan, Makassar, Manado dan Jakarta. Untuk di Jakarta, acara bertempat di Senayan City.

Pada saat penjualan perdana tersebut, calon konsumen bisa mendapatkan harga khusus yaitu Rp 3.499.000, bagi yang menggunakan kartu kredit BCA dan BNI saat transaksi. Bonus lain yang didapatkan yakni paket data Internet dari Indosat selama satu tahun. Selain itu, tersedia pula skema opsi cicilan 0% untuk jangka waktu mencapai 12 bulan.

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
//** Like Button FB **//
//** Like Button FB **//