Jakarta - Menteri Badan Usaha Milik Negara Dahlan Iskan bertandang ke Balai Kota DKI Jakarta menemui Gubernur DKI Joko Widodo. Keduanya membicarakan penanggulangan banjir di Ibu Kota.
Menurut Dahlan, Kementerian BUMN akan membangun empat waduk di kawasan hulu Sungai Ciliwung yang terletak di Bogor, Jawa Barat. Dia menyebutkan waduk itu dibangun untuk mengurangi risiko banjir di Jakarta akibat luapan Ciliwung.
"Bendungan ini juga akan beroperasi sebagai penyedia air bersih," kata Dahlan seusai menandatangani perjanjian kerja sama mengatasi banjir di Balai Kota pada Rabu, 2 Oktober 2013. Dahlan yang tiba mengenakan batik warna abu-abu itu mengatakan investasi proyek besarnya antara Rp 4 triliun sampai Rp 5 triliun. Selanjutnya *
Tampilkan postingan dengan label Jawa Barat. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Jawa Barat. Tampilkan semua postingan
Rabu, 02 Oktober 2013
Duet Jokowi-Dahlan Iskan Atasi Banjir Jakarta
Label:
Atasi,
banjir,
Bendungan,
Bogor,
BUMN,
duet,
Jakarta,
Jawa Barat,
Jokowi-Dahlan Iskan,
penyedia air bersih,
Rp 5 triliun,
Sungai Ciliwung,
Waduk
Senin, 10 Juni 2013
Roy Marten: Kongres Relawan Jokowi Sedunia Tidak Libatkan Parpol
Roy Marten, juru bicara Kongres Relawan Jokowi Sedunia menyatakan, tidak ada partai politik (parpol) yang terlibat dalam kongres yang digelar untuk mengusung Jokowi sebagai calon presiden 2014.
"Tak ada partai politik terlibat di kongres," kata Roy di Jakarta, Senin (10/6/2013).
Kongres Relawan Jokowi Sedunia akan digelar pada Sabtu (15/6/2013). Kongres bertempat di Gedung Indonesia Menggugat, Jalan Perintis Kemerdekaan No 3, Bandung, Jawa Barat.
Hingga kini, ada 670 orang yang telah mendaftar menjadi peserta Kongres Relawan Jokowi Sedunia. Bahkan, ada masyarakat yang saat ini tinggal di luar negeri, akan menjadi peserta.
"Tak ada partai politik terlibat di kongres," kata Roy di Jakarta, Senin (10/6/2013).
Roy menuturkan, Kongres Relawan Jokowi Sedunia digelar secara patungan. Ia membantah Kongres Relawan Jokowi Sedunia disponsori parpol atau orang di sekitar Jokowi.
"Maka, jangan pula yang mengatasnamakan kami untuk mencari uang," tegasnya.
Kongres Relawan Jokowi Sedunia akan digelar pada Sabtu (15/6/2013). Kongres bertempat di Gedung Indonesia Menggugat, Jalan Perintis Kemerdekaan No 3, Bandung, Jawa Barat.
Hingga kini, ada 670 orang yang telah mendaftar menjadi peserta Kongres Relawan Jokowi Sedunia. Bahkan, ada masyarakat yang saat ini tinggal di luar negeri, akan menjadi peserta.
Label:
670 orang,
Bandung,
Gedung Indonesia Menggugat,
Jawa Barat,
Jokowi,
Kongres Relawan Jokowi Sedunia,
Libatkan,
luar negeri,
parpol,
peserta,
Roy Marten,
Tidak
Senin, 25 Februari 2013
Golput "Kalahkan" Aher-Deddy Mizwar
Pasangan Ahmad Heryawan (Aher)-Deddy Mizwar unggul dalam penghitungan cepat (quick qount) sejumlah lembaga survei alam Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jawa Barat (Jabar) yang digelar Minggu (2/4). Namun, persentase warga Jawa Barat yang tidak menggunakan hak pilihnya diperkirakan lebih tinggi dari persentase suara yang diperoleh Aher dan Deddy Mizwar.
"Angka partisipasi pemilih yang menggunakan haknya sebesar 62,24 persen. Sementara suara calon pemilih yang tidak menggunakan hak pilihnya sebesar 35,7 persen," ujar Direktur Eksekutif Indo Barometer M Qodari, di Jakarta, Minggu (24/2).
Indo Barometer melakukan survei terkait tingkat kehadiran warga Jawa Barat ke tempat pemungutan suara (TPS). Menurut Qodari, tingkat partisipasi pemilih di Pilgub Jawa Barat ternyata masih sangat rendah. Persentase suara sah hanya 62,37 persen, suara tak sah 1,87 persen, dan suara warga yang tak datang ke tempat pemungutan suara (TPS) sekitar 35,76 persen. "Tingkat partisipasi pemilih ini cukup memprihatinkan," katanya.
Jumlah suara pemilih golput (golongan putih) atau pemilih yang tidak menggunakan haknya itu lebih besar ketimbang perolehan suara Aher dan Deddy Mizwar yang diprediksi sejumlah lembaga survei meraih rata-rata 33 persen.
Lembaga Survei Indonesia (LSI), misalnya, menyebutkan Aher/Deddy memperoleh 33,19 persen, disusul duet yang diusung PDI Perjuangan Rieke-Teten 27,50 persen, Dede-Lex 25,43 persen, Yance-Tatang 11,89 persen, dan Dikdik-Cecep 1,99 persen.
Sementara Lingkaran Survei Indonesia (LS) menempatkan Aher-Deddy di posisi pertama dengan suara 33,14 persen dibuntuti Rieke-Teten 27,92 persen. Berikutnya pasangan dari Partai Demokrat Dede-Lex 25,23 persen, duet dari Golkar Yance-Tatang 11,81 persen, dan pasangan independen Dikdik-Cecep 1,89 persen.
Pusat Kajian Kebijakan dan Pembangunan Strategis (Puskaptis) menempatkan Aher-Deddy di posisi teratas dengan peroleh 32,71 persen suara. Rieke-Teten 28,51 persen, Dede-Lex 24,87 persen, Yance-Tatang 12,54 suara dan Dikdik-Cecep 1,86 persen suara. Hasil survei Indo Barometer menunjukkan, Aher-Deddy 32,38 persen, Rieke-Teten 27,18 persen, Dede-Lex 26,09 persen, Yance-Tatang 12,32 persen, dan Dikdik-Cecep 2,03 persen.
Melihat persentase itu, Aher-Deddy berpeluang menang dalam satu kali putaran. Peraturan KPU Nomor 33 Tahun 2009 Bab VII Pasal 47 ayat 2 menyebutkan, calon kepala daerah dan wakil yang memperoleh suara 30 persen plus satu dari suara sah ditetapkan sebagai calon terpilih.
Namun Ketua KPU Jabar Yayat Hidayat ketika ditemui Suara Karya, Minggu (24/2), di kantornya, Jalan Garut 11 Kota Bandung, mengingatkan bahwa hasil penghitungan cepat bukan cerminan hasil Pilgub Jabar.
Menurutnya, quick count sejumlah lembaga survei adalah data pembanding dalam rangka mengawal suara pemilih. "Jadi tidak boleh menyimpulkan calon terpilih berdasarkan data pembanding," katanya.
Yayat menegaskan kembali sistem Pilgub Jabar bahwa calon gubernur dan wakil gubernur terpilih harus mendapatkan 30 persen plus satu suara. Jika salah satu pasangan calon sudah mendapatkan 30 persen plus satu suara, sudah dipastikan memenangkan pemilihan.
"Tapi, kalau kurang dari 30 persen plus satu, harus ada putaran kedua. Yang menjadi pesertanya adalah peraih suara terbanyak pertama dan kedua," kata Yayat menjelaskan. "Jadi tunggu saja rekapitulasi akhir tanggal 3 Maret yang insya Allah sekaligus penetapan dan kemudian dilantik tanggal 13 Juni 2013," katanya.
Menanggapi hasil quick count itu, Aher menyatakan kemenangan pasangan calon gubernur mana pun pada pesta demokrasi yang digelar Minggu (24/2) merupakan kemenangan seluruh rakyat Jawa Barat.
"Seyogianya kemenangan disyukuri, tim sukses, simpatisan dan pendukung untuk menghindari kemenangan secara berlebihan karena kemenangan kandidat gubernur di Pilkada Jabar 2013 merupakan kemenangan seluruh rakyat Jabar," kata Gubernur Jabar petahana itu di Posko Tim Sukses Tim Aher-Demiz di Bandung, Minggu.
Sampai berita ini diturunkan semalam, Dede Yusuf, Yance, dan Dikdik sudah menyampaikan ucapan selamat kepada Aher. Ketiganya mengakui kalah dalam persaingan Pilgub Jawa Barat.
"Atas nama pribadi, keluarga, dan DPD Partai Golkar Jabar, saya ucapkan selamat kepada saudara Ahmad Heryawan dan Deddy Mizwar yang unggul dalam hitung cepat Pilgub Jabar 2013 beberapa lembaga survei," kata Yance di Indramayu, Minggu.
Pada kesempatan itu, mantan Bupati Indramayu dua periode (2000-2010) itu meminta maaf kepada para pendukung dan DPD Partai Golkar Jabar yang telah memberikan kepercayaan kepada dirinya untuk maju pada Pilgub Jabar 2013. "Itulah kemampuan yang bisa kami lakukan untuk Pilgub Jabar 2013," katanya.
"Angka partisipasi pemilih yang menggunakan haknya sebesar 62,24 persen. Sementara suara calon pemilih yang tidak menggunakan hak pilihnya sebesar 35,7 persen," ujar Direktur Eksekutif Indo Barometer M Qodari, di Jakarta, Minggu (24/2).
Indo Barometer melakukan survei terkait tingkat kehadiran warga Jawa Barat ke tempat pemungutan suara (TPS). Menurut Qodari, tingkat partisipasi pemilih di Pilgub Jawa Barat ternyata masih sangat rendah. Persentase suara sah hanya 62,37 persen, suara tak sah 1,87 persen, dan suara warga yang tak datang ke tempat pemungutan suara (TPS) sekitar 35,76 persen. "Tingkat partisipasi pemilih ini cukup memprihatinkan," katanya.
Jumlah suara pemilih golput (golongan putih) atau pemilih yang tidak menggunakan haknya itu lebih besar ketimbang perolehan suara Aher dan Deddy Mizwar yang diprediksi sejumlah lembaga survei meraih rata-rata 33 persen.
Lembaga Survei Indonesia (LSI), misalnya, menyebutkan Aher/Deddy memperoleh 33,19 persen, disusul duet yang diusung PDI Perjuangan Rieke-Teten 27,50 persen, Dede-Lex 25,43 persen, Yance-Tatang 11,89 persen, dan Dikdik-Cecep 1,99 persen.
Sementara Lingkaran Survei Indonesia (LS) menempatkan Aher-Deddy di posisi pertama dengan suara 33,14 persen dibuntuti Rieke-Teten 27,92 persen. Berikutnya pasangan dari Partai Demokrat Dede-Lex 25,23 persen, duet dari Golkar Yance-Tatang 11,81 persen, dan pasangan independen Dikdik-Cecep 1,89 persen.
Pusat Kajian Kebijakan dan Pembangunan Strategis (Puskaptis) menempatkan Aher-Deddy di posisi teratas dengan peroleh 32,71 persen suara. Rieke-Teten 28,51 persen, Dede-Lex 24,87 persen, Yance-Tatang 12,54 suara dan Dikdik-Cecep 1,86 persen suara. Hasil survei Indo Barometer menunjukkan, Aher-Deddy 32,38 persen, Rieke-Teten 27,18 persen, Dede-Lex 26,09 persen, Yance-Tatang 12,32 persen, dan Dikdik-Cecep 2,03 persen.
Melihat persentase itu, Aher-Deddy berpeluang menang dalam satu kali putaran. Peraturan KPU Nomor 33 Tahun 2009 Bab VII Pasal 47 ayat 2 menyebutkan, calon kepala daerah dan wakil yang memperoleh suara 30 persen plus satu dari suara sah ditetapkan sebagai calon terpilih.
Namun Ketua KPU Jabar Yayat Hidayat ketika ditemui Suara Karya, Minggu (24/2), di kantornya, Jalan Garut 11 Kota Bandung, mengingatkan bahwa hasil penghitungan cepat bukan cerminan hasil Pilgub Jabar.
Menurutnya, quick count sejumlah lembaga survei adalah data pembanding dalam rangka mengawal suara pemilih. "Jadi tidak boleh menyimpulkan calon terpilih berdasarkan data pembanding," katanya.
Yayat menegaskan kembali sistem Pilgub Jabar bahwa calon gubernur dan wakil gubernur terpilih harus mendapatkan 30 persen plus satu suara. Jika salah satu pasangan calon sudah mendapatkan 30 persen plus satu suara, sudah dipastikan memenangkan pemilihan.
"Tapi, kalau kurang dari 30 persen plus satu, harus ada putaran kedua. Yang menjadi pesertanya adalah peraih suara terbanyak pertama dan kedua," kata Yayat menjelaskan. "Jadi tunggu saja rekapitulasi akhir tanggal 3 Maret yang insya Allah sekaligus penetapan dan kemudian dilantik tanggal 13 Juni 2013," katanya.
Menanggapi hasil quick count itu, Aher menyatakan kemenangan pasangan calon gubernur mana pun pada pesta demokrasi yang digelar Minggu (24/2) merupakan kemenangan seluruh rakyat Jawa Barat.
"Seyogianya kemenangan disyukuri, tim sukses, simpatisan dan pendukung untuk menghindari kemenangan secara berlebihan karena kemenangan kandidat gubernur di Pilkada Jabar 2013 merupakan kemenangan seluruh rakyat Jabar," kata Gubernur Jabar petahana itu di Posko Tim Sukses Tim Aher-Demiz di Bandung, Minggu.
Sampai berita ini diturunkan semalam, Dede Yusuf, Yance, dan Dikdik sudah menyampaikan ucapan selamat kepada Aher. Ketiganya mengakui kalah dalam persaingan Pilgub Jawa Barat.
"Atas nama pribadi, keluarga, dan DPD Partai Golkar Jabar, saya ucapkan selamat kepada saudara Ahmad Heryawan dan Deddy Mizwar yang unggul dalam hitung cepat Pilgub Jabar 2013 beberapa lembaga survei," kata Yance di Indramayu, Minggu.
Pada kesempatan itu, mantan Bupati Indramayu dua periode (2000-2010) itu meminta maaf kepada para pendukung dan DPD Partai Golkar Jabar yang telah memberikan kepercayaan kepada dirinya untuk maju pada Pilgub Jabar 2013. "Itulah kemampuan yang bisa kami lakukan untuk Pilgub Jabar 2013," katanya.
Label:
30 persen plus satu,
62.24,
Ahmad Heryawan,
Deddy Mizwar,
Golput,
Indo Barometer,
Jawa Barat,
LS,
LSI,
M Qodari,
No 33 2009,
partisipasi,
Peraturan KPU,
Pilgub,
Puskaptis,
quick qount,
terpilih,
Yayat Hidayat
Senin, 10 Desember 2012
Ada Soal Ujian yang Lecehkan Gus Dur
Tasikmalaya - Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, mendesak Kementerian Agama Provinsi Jawa Barat mengungkap pembuat soal ujian akhir sekolah (UAS) tingkat SMA/MA yang dinilai menghina almarhum Gus Dur. Desakan ini muncul saat pertemuan antara pihak PC NU dengan pejabat Kemenag Kota Tasikmalaya, DPRD, dan Dinas Pendidikan membahas soal ujian tersebut, Senin, 10 Desember 2012.
"Kami minta Kemenag Provinsi Jabar untuk selesaikan soal ini secara hukum. Cari pihak yang terlibat dalam pembuatan soal dan materi yang jadi bahan (pembuatan soal), yakni buku tersebut (sejarah)," kata Ketua GP Anshor Kota Tasikmalaya, Atang Setiawan, Senin, 10 Desember 2012.
Label:
Atang Setiawan,
Dinas Pendidikan,
DPRD,
GP Anshor,
Gus Dur,
Jawa Barat,
Kemenag,
lecehkan,
MA,
menghina,
PCNU,
pertemuan,
SMA,
soal,
Tasikmalaya,
UAS,
ujian
Sabtu, 08 Desember 2012
Kerja KPK Bikin Merinding dan Haru
Dalam sejarah berdirinya Komisi Pemberantasan Korupsi yang sudah hampir berusia sembilan tahun, baru sekarang lembaga ini menetapkan seorang menteri kabinet aktif sebagai tersangka.
Adalah Menteri Pemuda dan Olahraga Andi Alifian Mallarangeng yang menjadi menteri kabinet aktif pertama yang ditetapkan sebagai tersangka oleh KPK. Andi menjadi tersangka kasus dugaan korupsi pembangunan proyek kompleks olahraga terpadu di Hambalang, Bogor, Jawa Barat.
KPK memang belum resmi mengumumkan Andi sebagai tersangka. Namun, dari dokumen surat permohonan pencegahan ke luar negeri yang dikirim KPK kepada Direktur Jenderal Imigrasi Kementerian Hukum dan HAM, 3 Desember lalu, dengan jelas status Andi disebut sebagai tersangka.
Label:
aktif,
Andi Alifian Mallarangeng,
Bogor,
Hambalang,
haru,
Jawa Barat,
korupsi,
KPK,
menteri,
Menteri Pemuda dan Olahraga,
merinding,
proyek kompleks olahraga terpadu,
tersangka
Langganan:
Postingan (Atom)