Tampilkan postingan dengan label Pilgub. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Pilgub. Tampilkan semua postingan

Selasa, 04 Juni 2013

PILGUB JAWA TENGAH : Ganjar-Heru Raih Suara 48,82 Persen

SEMARANG –Pasangan calon gubernur dan wakil gubernur yang diusung PDIP Ganjar Pranowo-Heru Sudjatmoko meraih 6.962.417 suara atau sekitar 48,82 persen dalam Pilgub Jateng yang digelar Minggu (26/5/2013). Kemudian, disusul pasangan Bibit Waluyo-Sudijono Sastroatmodjo yang meraih 4.314.813 atau 30,62 persen dan Hadi Prabowo-Don Murdono meraih 2.982.715 atau 20,92 persen.

Kepastian perolehan suara masing-masing cagub dan cawagub itu ditetapkan Ketua KPU Jateng itu M Fajar Subkhi dalam rapat pleno perhitungan suara cagub-cawagub di kantor KPU Jateng, Jl Veteran Semarang, Selasa (4/6/2013).

Senin, 25 Februari 2013

4 Faktor yang Untungkan Aher-Deddy Mizwar di Pilgub Jabar

Kemenangan Ahmad Heryawan-Deddy Mizwar di Pilgub Jabar bukan semata-mata karena kekuatan mesin partai PKS. Namun ada sejumlah faktor yang membuat Aher-Deddy menang di quick count Pilgub Jabar.

"Jadi ini bukan semata-mata mesin partai. Ada empat faktor yang menyumbang keberhasilan pasangan Aher-Deddy di Jabar," kata pengamat politik UIN Jakarta, Gun Gun Heryanto, kepada detikcom, Senin (25/2/2013).

Gun-gun menuturkan, jumlah kandidat yang banyak memecah suara di Jabar. Apalagi partai-partai besar pecah dan mengajukan kandidat pasangan cagubnya sendiri.

"Ada 5 pasangan dan partai besar punya kandidat sendiri-sendiri. Ini memecah basis-basis pemilih. Ada PDIP sendiri, Golkar sendiri. Ini kan menguntungkan incumbent," kata Gun.

Masuknya 'Jenderal Naga Bonar' sebagai cagub pasangan Aher juga menjadi faktor penentu kemenangan cagub usungan PKS. Karena popularitas Deddy Mizwar di Jabar tak diragukan lagi.

"Yang kedua proses masuknya Deddy Mizwar memang memberikan insentif elektoral kepada Aher. Jadi ini bukan basis PKS tapi masyarakat akar rumput yang sudah sangat familiar dengan Deddy Mizwar," ungkapnya.

Faktor ketiga adalah kisruh internal PD. Penetapan tersangka Ketua Umum PD Anas Urbaningrum jelas menyumbang nilai buruk bagi pasangan cagub Jabar Dede Yusuf-Lex Laksamana yang diusung PD.

"Saya lihat ada situasi dinamis kompetitor utama. Waktu itu H-2 sebelum Pilgub Jabar Anas ditetapkan sebagai tersangka dan pengunduran diri Anas menjadi persepsi buruk terhadap kompetitor utama Dede Yusuf," katanya.

"Kita bisa lihat turunnya suara Dede Yusuf dan naiknya suara Rieke," lanjutnya.

Faktor terakhir barulah konsolidasi partai. PKS cepat-cepat melepaskan Luthfi Hasan yang tersangkut kasus impor daging dari jabatan tertinggi di PKS. "Menurut saya PKS cepat melakukan konsolidasi, tidak berlarut-larut seperti Partai Demokrat. PKS cepat mengganti presiden melalui Dewan Syuro," katanya.

Golput "Kalahkan" Aher-Deddy Mizwar

Pasangan Ahmad Heryawan (Aher)-Deddy Mizwar unggul dalam penghitungan cepat (quick qount) sejumlah lembaga survei  alam Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jawa Barat (Jabar) yang digelar Minggu (2/4). Namun, persentase warga Jawa Barat yang tidak menggunakan hak pilihnya diperkirakan lebih tinggi dari persentase suara yang diperoleh Aher dan Deddy Mizwar.

"Angka partisipasi pemilih yang menggunakan haknya sebesar 62,24 persen. Sementara suara calon pemilih yang tidak menggunakan hak pilihnya sebesar 35,7 persen," ujar Direktur Eksekutif Indo Barometer M Qodari, di Jakarta, Minggu (24/2).

Indo Barometer melakukan survei terkait tingkat kehadiran warga Jawa Barat ke tempat pemungutan suara (TPS). Menurut Qodari, tingkat partisipasi pemilih di Pilgub Jawa Barat ternyata masih sangat rendah. Persentase suara sah hanya 62,37 persen, suara tak sah 1,87 persen, dan suara warga yang tak datang ke tempat pemungutan suara (TPS) sekitar 35,76 persen. "Tingkat partisipasi pemilih ini cukup memprihatinkan," katanya.

Jumlah suara pemilih golput (golongan putih) atau pemilih yang tidak menggunakan haknya itu lebih besar ketimbang perolehan suara Aher dan Deddy Mizwar yang diprediksi sejumlah lembaga survei meraih rata-rata 33 persen.

Lembaga Survei Indonesia (LSI), misalnya, menyebutkan Aher/Deddy memperoleh 33,19 persen, disusul duet yang diusung PDI Perjuangan Rieke-Teten 27,50 persen, Dede-Lex 25,43 persen, Yance-Tatang 11,89 persen, dan Dikdik-Cecep 1,99 persen.

Sementara Lingkaran Survei Indonesia (LS) menempatkan Aher-Deddy di posisi pertama dengan suara 33,14 persen dibuntuti Rieke-Teten 27,92 persen. Berikutnya pasangan dari Partai Demokrat Dede-Lex 25,23 persen, duet dari Golkar Yance-Tatang 11,81 persen, dan pasangan independen Dikdik-Cecep 1,89 persen.

Pusat Kajian Kebijakan dan Pembangunan Strategis (Puskaptis) menempatkan Aher-Deddy di posisi teratas dengan peroleh 32,71 persen suara. Rieke-Teten 28,51 persen, Dede-Lex 24,87 persen, Yance-Tatang 12,54 suara dan Dikdik-Cecep 1,86 persen suara. Hasil survei Indo Barometer menunjukkan, Aher-Deddy 32,38 persen, Rieke-Teten 27,18 persen, Dede-Lex 26,09 persen, Yance-Tatang 12,32 persen, dan Dikdik-Cecep 2,03 persen.

Melihat persentase itu, Aher-Deddy berpeluang menang dalam satu kali putaran. Peraturan KPU Nomor 33 Tahun 2009 Bab VII Pasal 47 ayat 2 menyebutkan, calon kepala daerah dan wakil yang memperoleh suara 30 persen plus satu dari suara sah ditetapkan sebagai calon terpilih.

Namun Ketua KPU Jabar Yayat Hidayat ketika ditemui Suara Karya, Minggu (24/2), di kantornya, Jalan Garut 11 Kota Bandung, mengingatkan bahwa hasil penghitungan cepat bukan cerminan hasil Pilgub Jabar.

Menurutnya, quick count sejumlah lembaga survei adalah data pembanding dalam rangka mengawal suara pemilih. "Jadi tidak boleh menyimpulkan calon terpilih berdasarkan data pembanding," katanya.

Yayat menegaskan kembali sistem Pilgub Jabar bahwa calon gubernur dan wakil gubernur terpilih harus mendapatkan 30 persen plus satu suara. Jika salah satu pasangan calon sudah mendapatkan 30 persen plus satu suara, sudah dipastikan memenangkan pemilihan.

"Tapi, kalau kurang dari 30 persen plus satu, harus ada putaran kedua. Yang menjadi pesertanya adalah peraih suara terbanyak pertama dan kedua," kata Yayat menjelaskan. "Jadi tunggu saja rekapitulasi akhir tanggal 3 Maret yang insya Allah sekaligus penetapan dan kemudian dilantik tanggal 13 Juni 2013," katanya.

Menanggapi hasil quick count itu, Aher menyatakan kemenangan pasangan calon gubernur mana pun pada pesta demokrasi yang digelar Minggu (24/2) merupakan kemenangan seluruh rakyat Jawa Barat.

"Seyogianya kemenangan disyukuri, tim sukses, simpatisan dan pendukung untuk menghindari kemenangan secara berlebihan karena kemenangan kandidat gubernur di Pilkada Jabar 2013 merupakan kemenangan seluruh rakyat Jabar," kata Gubernur Jabar petahana itu di Posko Tim Sukses Tim Aher-Demiz di Bandung, Minggu.

Sampai berita ini diturunkan semalam, Dede Yusuf, Yance, dan Dikdik sudah menyampaikan ucapan selamat kepada Aher. Ketiganya mengakui kalah dalam persaingan Pilgub Jawa Barat.

"Atas nama pribadi, keluarga, dan DPD Partai Golkar Jabar, saya ucapkan selamat kepada saudara Ahmad Heryawan dan Deddy Mizwar yang unggul dalam hitung cepat Pilgub Jabar 2013 beberapa lembaga survei," kata Yance di Indramayu, Minggu.

Pada kesempatan itu, mantan Bupati Indramayu dua periode (2000-2010) itu meminta maaf kepada para pendukung dan DPD Partai Golkar Jabar yang telah memberikan kepercayaan kepada dirinya untuk maju pada Pilgub Jabar 2013. "Itulah kemampuan yang bisa kami lakukan untuk Pilgub Jabar 2013," katanya.
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
//** Like Button FB **//
//** Like Button FB **//