Batam - Polisi Diraja Malaysia menembak mati empat Warga Negara Indonesia (WNI). Keempat WNI tersebut adalah Wahyudi (28 tahun), Iknoriansyah (25 tahun), Hery Setiawan (33 tahun), dan Hapat (40 tahun).
"Saya menonton siaran TV3," kata Nurhidayah, 29 istri Hery Setiawan yang menjadi korban penembakan kepada Tempo di Batam, Sabtu malam, 12 Oktober 2013. Polisi Diraja Malaysia menembak mati keempat WNI tersebut karena mereka melakukan tindakan kriminal yakni perampokan.
Nurhidayah mengatakan bahwa suaminya bekerja di perkebunan kelapa sawit di Malaysia. Hery berangkat dari Batam bersama teman lainnya pada 28 September 2013. Dan keberangkatan mereka ini yang kali kedua, sebelumnya mereka telah bekerja di Malaysia selama enam bulan. "Saya tidak terima suami saya ditembak," kata Nurhidayah sambil menjelaskan suaminya tak pernah melakukan tindak kejahatan. Ia tak percaya kalau suaminya adalah perampok. Selanjutnya *
Tampilkan postingan dengan label tak percaya. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label tak percaya. Tampilkan semua postingan
Senin, 14 Oktober 2013
Sabtu, 24 Maret 2012
Wow, Hasil Cek Kesehatan Dahlan Iskan Melebihi Kesehatan Dokternya
Pendiri Rumah Sakit Yi Zhongxin Yiyuan Tianjin, Profesor Shen Zhonghyang, tidak percaya dengan hasil cek kesehatan Menteri Badan Usaha Milik Negara, Dahlan Iskan, yang dilakukan beberapa hari ini.
Ahli tranplantasi sekaligus direktur umum rumah sakit yang dulu jadi pemimpin operasi ganti hati Dahlan geleng-geleng saat melihat hasil cek kesehatan. “Ini lebih sehat dari saya,” kata Shen, seperti dalam surat elektronik.
Label:
BUMN,
cek,
Dahlan Iskan,
direktur,
dokter,
ganti hati,
geleng-geleng,
kesehatan,
menteri,
operasi,
Prof Sehn Zhonghyang,
RS,
tak percaya,
transplantasi,
Yi Zhongxin Yiyuan Tianjin
Langganan:
Postingan (Atom)