Tampilkan postingan dengan label Gubernur DKI Jakarta. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Gubernur DKI Jakarta. Tampilkan semua postingan

Rabu, 28 Agustus 2013

Jika Jadi Capres, Jokowi Dinilai Tak Terbendung

Jakarta - Direktur Riset Charta Politica Indonesia, Yunarto Wijaya, mengatakan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo alias Jokowi memiliki kans terbesar memenangi kursi RI 1 pada pemilihan presiden 2014.

"Trennya paling baik saat ini. Kalau tidak ada perubahan cukup besar, Jokowi tidak terbendung," kata Yunarto Wijaya, Senin, 26 Agustus 2013. Meski begitu, Yunarto membenarkan keputusan pencalonan itu sangat bergantung pada Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP).

Sebelumnya, Ketua Dewan Pimpinan Pusat PDI Perjuangan Puan Maharani menjelaskan, hingga kini, PDI Perjuangan belum menentukan calon presiden yang akan diusung oleh partai berlambang banteng itu. Yang akan menentukan tokohnya, menurut Puan, adalah Ketua Umum Megawati Soekarnoputri. Selanjutnya *

Jumat, 23 Agustus 2013

Puan: Kalau Ibu Mega Memutuskan, Pak Jokowi Majunya Lewat PDIP

Semarang, - Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) adalah kader PDIP yang loyal. Tentu jika nyapres, Jokowi pun lewat PDIP.

"Jokowi kader PDIP, kalau ibu ketua umum memutuskan, ya pak Jokowi majunya lewat PDIP," kata Ketua DPP PDIP bidang Politik, Puan Maharani, dalam halal bihalal usai pelantikan Ganjar-Heru sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Jateng di kantor DPD PDIP Jateng, Panti Marhen, Semarang, Jumat (23/8/2013).

Meski demikian Puan mengakui belum bisa dipastikan apakah Jokowi benar akan maju Pilpres 2014 atau tidak. Semua tergantung dari perintah ketua umum.

"Kembali lagi, tunggu siapa yang ditunjuk oleh Ibu Megawati untuk maju Pilpres. Sekarang kami maju konsolidasi agar Pileg menang," tandasnya.

Puan menambahkan, dengan kemenangan Ganjar-Heru dalam Pilgub Jateng, setidaknya sudah mewakili suara PDIP secara nasional.

"Jawa Tengah mempunyai suara yang cukup signifikan untuk PDIP," tegas Puan. Sumber *

Selasa, 02 Juli 2013

Dahlan Iskan Dukung Jokowi Jadi Presiden


Jakarta : Ditemui usai peluncuran buku Antara Pasar dan Politik BUMN di bawah Dahlan Iskan pada 4 Juni 2013 di gedung arsip nasional, Jakarta. Menteri BUMN Dahlan Iskan menyatakan pendapatnya saat di tanya tentang kemungkinan dirinya menyalonkan diri menjadi Calon Presiden pada 2014 nanti.

Orang nomer satu di BUMN ini mengatakan, fenomena sosok Jokowi yang berpeluang menjadi calon Presiden harus dipertimbangkan oleh calon Presiden yang lainnya.

Dalam beberapa survei yang digelar, Gubernur DKI Jakarta ini menempati posisi paling atas dari semua kemungkinan calon yang ada. Jokowi dianggap sebagai calon Presiden alternatif potensial yang dipilih oleh publik.

Sumber *

Kamis, 13 Desember 2012

Jokowi Senang Pemprov DKI Jadi Model Pertama E-Audit

Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI didaulat menjadi model pertama E-Audit untuk pencegahan korupsi. Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo pun mengaku senang dan merasa mendapat kehormatan.

"Saya senang sekali Pemprov DKI menjadi model pertama E-Audit, yang jelas nanti setiap hari saya tahu tambahan pendapatan, setiap menit punya duit berapa, mnggu depan tambah pendapatan berapa, semuanya bisa dilihat," kata Jokowi di dalam acara Implementasi E-Audit Untuk Mencegah Korupsi di Gedung BPK DKI, Jakarta, Kamis (13/12/2012).

Selain dapat melihat tambahan pendapatan, sistem E-Audit itu juga dapat melihat sisi penggunaan anggaran. Misalnya saja, kata dia, uang seribu, uang semiliar, uang setriliun dapat dilihat secara jelas penggunaannya untuk apa.

Untuk itu, Pemprov DKI bekerjasama dengan BPK untuk mengintegrasikan sistem dinas-dinas yang parsial di Pemprov DKI mengoneksikan sebuah sistem terpadu.

"Saya juga terimakasih telah terintegrasikan sistem dari BPK RI," kata Jokowi.

Kamis, 25 Oktober 2012

Nilai Sepuluh Untuk Pidato Jokowi Pada Hari Kesepuluh

Gubernur DKI Jakarta Jokowi untuk pertama kalinya mengumpulkan para wali kota, bupati, 44 camat dan 267 lurah se-Jakarta. Jokowi memberi wejangan tentang perlunya perubahan birokrasi sebagai abdi pelayan masyarakat.

Wejangan Jokowi disampaikan di Balai Agung Balai Kota, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Kamis (25/10/2012). Semua hadirin mengenakan batik, tak terkecuali Jokowi yang berkemeja batiklengan panjang warna coklat.

Berikut pidato tanpa teks Jokowi tersebut:

Saya minta tersenyum semuanya. Jangan tegang. Saya lihat tegang semuanya. Saya tidak akan marah hari ini. Camat dan Lurah adalah partner saya. Rekan kerja saya yang berada di front paling depan yang berhubungan dengan masyarakat. Sehingga saya minta semuanya nanti mempunyai visi, budaya kerja, dan budaya pelayanan yang sama.

Saya tidak ingin bicara banyak. Yang kemarin (sidak-red) saya nggak ada urus. Sudahlah. Tapi ke depan, saya pengin semuanya punya visi yang sama. Jadi jangan takut yang kemarin saya kunjungi jadi nggak nyenyak tidur. Tidurlah yang nyenyak, nggak ada. (Hadirin tertawa kecil-red).

Saya lihat di kelurahan dan kecamatan (Jokowi memperlihatkan foto-foto hasil kunjungannya dengan Infocus-red) banyak ruangan yang tertutup. Pakai sistem loket sudah 200 tahun ketinggalan. Coba lihat tempat pelayanan di bank. Nggak ada yang pakai loket, semuanya open, terbuka. Jadi kalau memang jam 07.30 sudah buka, mestinya harus sudah siap melayani.

Kemudian ada tempat pelayanan yang campur-campur. Mulailah dibersihkan sehingga menjadi tempat yang nyaman. Kalau ada anggaran tahun sekarang, kita bangun sekarang. Tapi kalau belum, mulailah didesain supaya nanti menjadi tempat yang nyaman.

Saya kemarin nyoba mau buat KTP, saya nunggunya di mana? Hanya ada satu kursi, dua kursi. Kalau ada yang lain, antrenya di mana, apa harus duduk di lantai? Kita ini melayani masyarakat. Mereka itu ibaratnya konsumen. Harus dilayani seperti raja.

Ke depan, tata ruang di kelurahan, kecamatan, walikota, semua wilayah, bupati, semuanya tempat pelayanan itu kayak bank, terbuka. Tempat duduknya yang dilayani justru harus enak. Tolong Pak Lurah, Bu Lurah, Pak Camat dan Bu Camat, beritahu mereka, kalau masyarakat datang, beri ucapan selamat pagi. Kalau siang, selamat siang. Ini melayani.

Jangan yang ada di front depan, sudah tehnya nggak enak, nggak ngucapin salam, merengut. Makanya pasang yang cantik di depan. Ini tempat pelayanan, budaya itu harus diubah. Saya yakin SDM di DKI ini luar biasa bagus. Luar biasa bagus.

Kita punya recource SDM yang baik. Kita cuma ingin mengubah dari pola lama ke pola yang baru. Dan saya yakin semuanya sanggup untuk itu. Gimana sanggup nggak? (hadirin menjawab sangguup!-red). Saya tunggu tanggal mainnya.

Untuk tempat ngantre buatkan sofa yang bagus. Niru bank-lah. Ada gambar tata ruang yang sama, di seluruh kelurahan dan kecamatan sehingga kelihatan bahwa kita sedang berubah sistem pelayanan. Kalau perlu yang di depan pakai pakaian khusus, jas dasi. Kalau perlu beli air conditioner. Orang nunggu 1 jam juga enak. Ini yang harus kita ubah.

Pada hari ini saya ingin menyampaikan ini saja. Saya kira semuanya sudah paham apa yang diinginkan. Jadi jangan kira saya datang ke kelurahan, kecamatan, walikota, hanya hari itu saja. Tidak. Setiap hari saya akan datang ke tempat pelayanan. Baik puskesmas, kelurahan, kecamatan, dan jangan kaget saya bisa datang pagi. Datang sore juga. Jam berapa habis kerja? (Ada yang menjawab jam empat!-red). Jam empat di sana pas akhir.

Saya datang juga tidak mau marah-marah. Hanya dolan saja, main saja. Paling kalau ada yang tidak beres, saya catat. Tapi yang kemarin saya tidak catat. Nggak akan saya tulis apa-apa. Ke depan, mesti saya bawa catatan. Itu rapor. Rapor itu perlu.

Saya dolan ke Pak Lurah, Bu Lurah, senang nggak? (Hadirin menjawab: Senaaang-red)
Saya dolan aja kok.

Kamis, 04 Oktober 2012

Jokowi Efek Sampai ke Malaysia

Mustapha Mohamed, Menteri Perdagangan Internasional dan Industri Malaysia, membuat ulasan tentang Joko Widodo, Gubernur DKI Jakarta terpilih, di media berbahasa Inggris, New Straits Times. Mustapha memulai tulisannya dengan memuji Jokowi sebagai salah satu sosok yang menjadi inspirasinya.

"Di antara sekian banyak kepribadian menarik yang saya temui di seluruh dunia, Joko Widodo adalah salah satu kepribadian yang menginspirasi saya," tulis Mustapha di New Straits Times edisi Selasa, 2 Oktober 2012.

Masih menurut Mustapha, program-program populis Jokowi selama menjadi Wali Kota Solo, seperti mengangkat industri lokal agar bisa bersaing dalam perekonomian modern, pembukaan lapangan kerja, serta pembangunan infrastruktur telah mendapat penghargaan dunia yang mengakui Jokowi sebagai salah satu wali kota terbaik versi The World Mayors Foundation.

Bahkan Mustapha juga membandingkan program populis Jokowi dengan program transformasi yang diusung Perdana Menteri Malaysia Najib Razak. "Memang sifat inklusif dan pendekatan komunal yang berbasi pada pelayanan ala Jokowi tidak berbeda dengan upaya Perdana Menteri Najib Razak dalam memimpin agenda transformasi Malaysia," kata Mustapha.

Selain Mustapha Mohamed, Karim Raslan, pengamat dari Malaysia yang pernah tinggal di Indonesia, juga membuat ulasan tentang Jokowi di koran berbahasa Inggris, The Star, dan media berbahasa Melayu, Sinar Harian.

Tak hanya mengulas Jokowi setelah kemenangannya, Raslan yang mengaku kenal dengan hampir semua pemimpin daerah di Indonesia ini juga membuat tulisan tentang Jokowi dan pemilihan Gubernur DKI sejak putaran pertama Pilkada.

Pengamat Malaysia lainnya, Pitan Daslani, juga mengupas fenomena kemenangan Joko Widodo di portal berita berpengaruh Malaysia, The Malaysian Insider, dengan tulisan berjudul "Leadership Lessons in Jakarta Pave Way for 2014 Election".

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
//** Like Button FB **//
//** Like Button FB **//