Bintang Real Madrid Cristiano Ronaldo, memiliki daya jual yang tinggi. Sambil tertidur saja, Ronaldo bisa menghasilkan uang hingga miliaran Rupiah.
Dalam setahun, pria yang tenar dengan inisial CR7, menghasilkan 17 juta Poundsterling atau sekitar Rp 340 miliar. Nominal tersebut masuk ke pundi-pundi Ronaldo dari gaji, bonus, hingga kontrak dengan sejumlah sponsor.
Dengan pendapatan hingga 17 juta Poundsterling, artinya jika rata-rata eks Manchester United tidur tujuh jam per hari, dia menghasilkan 6,4 juta Poundsterling atau Rp 128 miliar ketika tidur. Sumber *
Tampilkan postingan dengan label tidur. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label tidur. Tampilkan semua postingan
Sabtu, 04 Januari 2014
Jumat, 21 Juni 2013
Selasa, 26 Februari 2013
TNI Tuntut Anggota Komnas HAM Minta Maaf Terkait Ucapan 'Tidur & Nongkrong'
Mabes TNI bereaksi cukup keras menanggapi pernyataan Ketua Bidang Pemantauan dan Pelanggaran HAM Komnas HAM Natalius Pigai tentang aktivitas prajurit di Papua. Permintaan maaf secara nasional pun diminta karena dianggap sudah menyakiti keluarga korban.
"Kita meminta dia minta maaf secara nasional ke seluruh media. Minta maaf lewat media dari Sabang sampai Merauke," kata Kepala Pusat Penerangan TNI, Laksamana Muda TNI Iskandar Sitompul, di Markas Besar TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Selasa (26/2/2013).
Iskandar menyampaikan, Panglima TNI Laksamana Agus Suhartono mengecam pernyataan Natalius. Penyataan Natalius disebut sebagai tidak berdasar fakta dan tidak pada tempatnya.
"Kasihan kaum ibu-ibu yang suaminya berkorban. Kenapa mereka membuat pernyataan tanpa klarifikasi terlebih dahulu," sesal Iskandar.
Menurut Iskandar, prajurit TNI telah berjasa menjaga kedaulatan dan keutuhan NKRI. Tak semestinya seorang anak bangsa merendahkan kerja keras TNI. Iskandar mengungkapkan, Natalius juga menyebut anggota TNI yang tewas saat kejadian sedang dalam keadaan lalai bertugas.
"Sangat ironis apabila prajurit TNI dikatakan hanya tidur dan nongkrong. Itu tidak sesuai fakta yang ada," tepis Iskandar.
Sebelumnya diberitakan, Natalius menyampaikan pendapatnya dalam diskusi 'DPRD Papua Desak Dialog Jakarta-Papua Dilaksanakan' di Gedung DPR,Jumat (22/2/2013). Dirinya berkata bahwa tragedi yang menewaskan delapan anggota TNI di Papua tidak melanggar HAM.
Dia juga mengatakan, ketidaksiagaan TNI menjadi salah satu penyebab insiden penembakan anggota TNI oleh kelompok pengacau keamanan. Jumlah anggota TNI di Papua mencapai 16.000 orang, dan 200 di antaranya anggota intelijen. Sementara anggota kelompok separatis di Papua diperkirakan mencapai 1.000 orang.
"Jadi sisanya pada tidur dan nongkrong. Wajar ditembak," ujar Natalius.
"Kita meminta dia minta maaf secara nasional ke seluruh media. Minta maaf lewat media dari Sabang sampai Merauke," kata Kepala Pusat Penerangan TNI, Laksamana Muda TNI Iskandar Sitompul, di Markas Besar TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Selasa (26/2/2013).
Iskandar menyampaikan, Panglima TNI Laksamana Agus Suhartono mengecam pernyataan Natalius. Penyataan Natalius disebut sebagai tidak berdasar fakta dan tidak pada tempatnya.
"Kasihan kaum ibu-ibu yang suaminya berkorban. Kenapa mereka membuat pernyataan tanpa klarifikasi terlebih dahulu," sesal Iskandar.
Menurut Iskandar, prajurit TNI telah berjasa menjaga kedaulatan dan keutuhan NKRI. Tak semestinya seorang anak bangsa merendahkan kerja keras TNI. Iskandar mengungkapkan, Natalius juga menyebut anggota TNI yang tewas saat kejadian sedang dalam keadaan lalai bertugas.
"Sangat ironis apabila prajurit TNI dikatakan hanya tidur dan nongkrong. Itu tidak sesuai fakta yang ada," tepis Iskandar.
Sebelumnya diberitakan, Natalius menyampaikan pendapatnya dalam diskusi 'DPRD Papua Desak Dialog Jakarta-Papua Dilaksanakan' di Gedung DPR,Jumat (22/2/2013). Dirinya berkata bahwa tragedi yang menewaskan delapan anggota TNI di Papua tidak melanggar HAM.
Dia juga mengatakan, ketidaksiagaan TNI menjadi salah satu penyebab insiden penembakan anggota TNI oleh kelompok pengacau keamanan. Jumlah anggota TNI di Papua mencapai 16.000 orang, dan 200 di antaranya anggota intelijen. Sementara anggota kelompok separatis di Papua diperkirakan mencapai 1.000 orang.
"Jadi sisanya pada tidur dan nongkrong. Wajar ditembak," ujar Natalius.
Sumber: *
Label:
fakta,
HAM,
ironis,
klarifikasi,
Komnas,
Laksamana Agus Suhartono,
Laksamana Muda TNI Iskandar Sitompul,
maaf,
Markas Besar,
Merauke,
nasional,
Natalius Pigai,
nongkrong,
Panglima TNI,
Sabang,
tidur,
TNI,
tuntut
Selasa, 22 Januari 2013
Gempa 6,0 SR di Aceh Membuat Panik, Warga Berhamburan Keluar Rumah
Pagi ini Kota Banda Aceh diguncang gempa 6,0 Skala Ritcher (SR). Warga di kawasan Banda Aceh panik dan berhamburan keluar rumah.
"Kami semua sedang tidur, ada guncangan horisontal, lumayan kuat. Semua keluar rumah," ujar seorang warga Aris Munandar saat berbincang, Selasa (22/1/2013) pukul 06.15 WIB.
Aris mengatakan dirinya tinggal di kawasan Darusalam, Banda Aceh. Gempa mengguncang sekitar 5 menit lamanya.
"Ratusan warga, kami di kosan, waktu gempa sempat diluar lama. Gempa mungkin 5 menit," jelasnya.
Menurut Aris tidak ada kerusakan akibat dampak dari gempa tersebut. Meski begitu warga tetap waspada akan gempa susulan.
"Disekitar kami Alhamdulillah tidak ada bangunan rusak," paparnya.
Sementara itu warga lainnya, Sahrul Rizal, mengatakan gempa terjadi sekitar 3 menit. Kemudian beberapa saat kemudian terjadi gempa susulan selama 1 menit.
"Semua orang berhamburan keluar rumah. Goyangnya parah sekali," ungkapnya.
Menurut Sahrul warga yang tinggal di dekat laut sudah mengungsi ke tempat yang lebih tinggi. Dia sendiri tetap berada di lantai tiga rumahnya karena merasa lebih aman.
"Warga yang didekat laut sudah pindah cari tempat tinggi. Saya belum turun karena lebih aman diatas," tuturnya.
Sahrul mengakui jika tembok rumahnya di lantai tiga mengalami keretakan. Namun dia tidak bisa memastikan apakah hal serupa terjadi di rumah tetangganya.
"Tembok di lantai tiga rumah saya sudah retak," kata Sahrul.
BMKG merilis gempa berkekuatan 6,0 SR. Dalam laporannya gempa tersebut tidak berpotensi tsunami.
"Kami semua sedang tidur, ada guncangan horisontal, lumayan kuat. Semua keluar rumah," ujar seorang warga Aris Munandar saat berbincang, Selasa (22/1/2013) pukul 06.15 WIB.
Aris mengatakan dirinya tinggal di kawasan Darusalam, Banda Aceh. Gempa mengguncang sekitar 5 menit lamanya.
"Ratusan warga, kami di kosan, waktu gempa sempat diluar lama. Gempa mungkin 5 menit," jelasnya.
Menurut Aris tidak ada kerusakan akibat dampak dari gempa tersebut. Meski begitu warga tetap waspada akan gempa susulan.
"Disekitar kami Alhamdulillah tidak ada bangunan rusak," paparnya.
Sementara itu warga lainnya, Sahrul Rizal, mengatakan gempa terjadi sekitar 3 menit. Kemudian beberapa saat kemudian terjadi gempa susulan selama 1 menit.
"Semua orang berhamburan keluar rumah. Goyangnya parah sekali," ungkapnya.
Menurut Sahrul warga yang tinggal di dekat laut sudah mengungsi ke tempat yang lebih tinggi. Dia sendiri tetap berada di lantai tiga rumahnya karena merasa lebih aman.
"Warga yang didekat laut sudah pindah cari tempat tinggi. Saya belum turun karena lebih aman diatas," tuturnya.
Sahrul mengakui jika tembok rumahnya di lantai tiga mengalami keretakan. Namun dia tidak bisa memastikan apakah hal serupa terjadi di rumah tetangganya.
"Tembok di lantai tiga rumah saya sudah retak," kata Sahrul.
BMKG merilis gempa berkekuatan 6,0 SR. Dalam laporannya gempa tersebut tidak berpotensi tsunami.
Kamis, 25 Oktober 2012
Nilai Sepuluh Untuk Pidato Jokowi Pada Hari Kesepuluh
Gubernur DKI Jakarta Jokowi untuk pertama kalinya mengumpulkan para wali kota, bupati, 44 camat dan 267 lurah se-Jakarta. Jokowi memberi wejangan tentang perlunya perubahan birokrasi sebagai abdi pelayan masyarakat.
Wejangan Jokowi disampaikan di Balai Agung Balai Kota, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Kamis (25/10/2012). Semua hadirin mengenakan batik, tak terkecuali Jokowi yang berkemeja batiklengan panjang warna coklat.
Berikut pidato tanpa teks Jokowi tersebut:
Saya minta tersenyum semuanya. Jangan tegang. Saya lihat tegang semuanya. Saya tidak akan marah hari ini. Camat dan Lurah adalah partner saya. Rekan kerja saya yang berada di front paling depan yang berhubungan dengan masyarakat. Sehingga saya minta semuanya nanti mempunyai visi, budaya kerja, dan budaya pelayanan yang sama.
Saya tidak ingin bicara banyak. Yang kemarin (sidak-red) saya nggak ada urus. Sudahlah. Tapi ke depan, saya pengin semuanya punya visi yang sama. Jadi jangan takut yang kemarin saya kunjungi jadi nggak nyenyak tidur. Tidurlah yang nyenyak, nggak ada. (Hadirin tertawa kecil-red).
Saya lihat di kelurahan dan kecamatan (Jokowi memperlihatkan foto-foto hasil kunjungannya dengan Infocus-red) banyak ruangan yang tertutup. Pakai sistem loket sudah 200 tahun ketinggalan. Coba lihat tempat pelayanan di bank. Nggak ada yang pakai loket, semuanya open, terbuka. Jadi kalau memang jam 07.30 sudah buka, mestinya harus sudah siap melayani.
Kemudian ada tempat pelayanan yang campur-campur. Mulailah dibersihkan sehingga menjadi tempat yang nyaman. Kalau ada anggaran tahun sekarang, kita bangun sekarang. Tapi kalau belum, mulailah didesain supaya nanti menjadi tempat yang nyaman.
Saya kemarin nyoba mau buat KTP, saya nunggunya di mana? Hanya ada satu kursi, dua kursi. Kalau ada yang lain, antrenya di mana, apa harus duduk di lantai? Kita ini melayani masyarakat. Mereka itu ibaratnya konsumen. Harus dilayani seperti raja.
Ke depan, tata ruang di kelurahan, kecamatan, walikota, semua wilayah, bupati, semuanya tempat pelayanan itu kayak bank, terbuka. Tempat duduknya yang dilayani justru harus enak. Tolong Pak Lurah, Bu Lurah, Pak Camat dan Bu Camat, beritahu mereka, kalau masyarakat datang, beri ucapan selamat pagi. Kalau siang, selamat siang. Ini melayani.
Jangan yang ada di front depan, sudah tehnya nggak enak, nggak ngucapin salam, merengut. Makanya pasang yang cantik di depan. Ini tempat pelayanan, budaya itu harus diubah. Saya yakin SDM di DKI ini luar biasa bagus. Luar biasa bagus.
Kita punya recource SDM yang baik. Kita cuma ingin mengubah dari pola lama ke pola yang baru. Dan saya yakin semuanya sanggup untuk itu. Gimana sanggup nggak? (hadirin menjawab sangguup!-red). Saya tunggu tanggal mainnya.
Untuk tempat ngantre buatkan sofa yang bagus. Niru bank-lah. Ada gambar tata ruang yang sama, di seluruh kelurahan dan kecamatan sehingga kelihatan bahwa kita sedang berubah sistem pelayanan. Kalau perlu yang di depan pakai pakaian khusus, jas dasi. Kalau perlu beli air conditioner. Orang nunggu 1 jam juga enak. Ini yang harus kita ubah.
Pada hari ini saya ingin menyampaikan ini saja. Saya kira semuanya sudah paham apa yang diinginkan. Jadi jangan kira saya datang ke kelurahan, kecamatan, walikota, hanya hari itu saja. Tidak. Setiap hari saya akan datang ke tempat pelayanan. Baik puskesmas, kelurahan, kecamatan, dan jangan kaget saya bisa datang pagi. Datang sore juga. Jam berapa habis kerja? (Ada yang menjawab jam empat!-red). Jam empat di sana pas akhir.
Saya datang juga tidak mau marah-marah. Hanya dolan saja, main saja. Paling kalau ada yang tidak beres, saya catat. Tapi yang kemarin saya tidak catat. Nggak akan saya tulis apa-apa. Ke depan, mesti saya bawa catatan. Itu rapor. Rapor itu perlu.
Saya dolan ke Pak Lurah, Bu Lurah, senang nggak? (Hadirin menjawab: Senaaang-red)
Saya dolan aja kok.
Wejangan Jokowi disampaikan di Balai Agung Balai Kota, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Kamis (25/10/2012). Semua hadirin mengenakan batik, tak terkecuali Jokowi yang berkemeja batiklengan panjang warna coklat.
Berikut pidato tanpa teks Jokowi tersebut:
Saya minta tersenyum semuanya. Jangan tegang. Saya lihat tegang semuanya. Saya tidak akan marah hari ini. Camat dan Lurah adalah partner saya. Rekan kerja saya yang berada di front paling depan yang berhubungan dengan masyarakat. Sehingga saya minta semuanya nanti mempunyai visi, budaya kerja, dan budaya pelayanan yang sama.
Saya tidak ingin bicara banyak. Yang kemarin (sidak-red) saya nggak ada urus. Sudahlah. Tapi ke depan, saya pengin semuanya punya visi yang sama. Jadi jangan takut yang kemarin saya kunjungi jadi nggak nyenyak tidur. Tidurlah yang nyenyak, nggak ada. (Hadirin tertawa kecil-red).
Saya lihat di kelurahan dan kecamatan (Jokowi memperlihatkan foto-foto hasil kunjungannya dengan Infocus-red) banyak ruangan yang tertutup. Pakai sistem loket sudah 200 tahun ketinggalan. Coba lihat tempat pelayanan di bank. Nggak ada yang pakai loket, semuanya open, terbuka. Jadi kalau memang jam 07.30 sudah buka, mestinya harus sudah siap melayani.
Kemudian ada tempat pelayanan yang campur-campur. Mulailah dibersihkan sehingga menjadi tempat yang nyaman. Kalau ada anggaran tahun sekarang, kita bangun sekarang. Tapi kalau belum, mulailah didesain supaya nanti menjadi tempat yang nyaman.
Saya kemarin nyoba mau buat KTP, saya nunggunya di mana? Hanya ada satu kursi, dua kursi. Kalau ada yang lain, antrenya di mana, apa harus duduk di lantai? Kita ini melayani masyarakat. Mereka itu ibaratnya konsumen. Harus dilayani seperti raja.
Ke depan, tata ruang di kelurahan, kecamatan, walikota, semua wilayah, bupati, semuanya tempat pelayanan itu kayak bank, terbuka. Tempat duduknya yang dilayani justru harus enak. Tolong Pak Lurah, Bu Lurah, Pak Camat dan Bu Camat, beritahu mereka, kalau masyarakat datang, beri ucapan selamat pagi. Kalau siang, selamat siang. Ini melayani.
Jangan yang ada di front depan, sudah tehnya nggak enak, nggak ngucapin salam, merengut. Makanya pasang yang cantik di depan. Ini tempat pelayanan, budaya itu harus diubah. Saya yakin SDM di DKI ini luar biasa bagus. Luar biasa bagus.
Kita punya recource SDM yang baik. Kita cuma ingin mengubah dari pola lama ke pola yang baru. Dan saya yakin semuanya sanggup untuk itu. Gimana sanggup nggak? (hadirin menjawab sangguup!-red). Saya tunggu tanggal mainnya.
Untuk tempat ngantre buatkan sofa yang bagus. Niru bank-lah. Ada gambar tata ruang yang sama, di seluruh kelurahan dan kecamatan sehingga kelihatan bahwa kita sedang berubah sistem pelayanan. Kalau perlu yang di depan pakai pakaian khusus, jas dasi. Kalau perlu beli air conditioner. Orang nunggu 1 jam juga enak. Ini yang harus kita ubah.
Pada hari ini saya ingin menyampaikan ini saja. Saya kira semuanya sudah paham apa yang diinginkan. Jadi jangan kira saya datang ke kelurahan, kecamatan, walikota, hanya hari itu saja. Tidak. Setiap hari saya akan datang ke tempat pelayanan. Baik puskesmas, kelurahan, kecamatan, dan jangan kaget saya bisa datang pagi. Datang sore juga. Jam berapa habis kerja? (Ada yang menjawab jam empat!-red). Jam empat di sana pas akhir.
Saya datang juga tidak mau marah-marah. Hanya dolan saja, main saja. Paling kalau ada yang tidak beres, saya catat. Tapi yang kemarin saya tidak catat. Nggak akan saya tulis apa-apa. Ke depan, mesti saya bawa catatan. Itu rapor. Rapor itu perlu.
Saya dolan ke Pak Lurah, Bu Lurah, senang nggak? (Hadirin menjawab: Senaaang-red)
Saya dolan aja kok.
Jumat, 31 Agustus 2012
"Shock Therapy" Dalam Pidato SBY, Anak-anak Malah Tidur
Mempersiapkan diri sejak pagi membuat beberapa anak tampak tidak konsentrasi mengikuti puncak peringatan Hari Anak Nasional 2012 di Teater IMAX Keong Mas, Jakarta, Rabu, 29 Agustus 2012. Beberapa anak tampak tertidur saat Presiden Susilo Bambang Yudhoyono berpidato di atas panggung.
Melihat ada anak mengantuk, Yudhoyono langsung memotong pidatonya dan meminta teman-teman di samping anak-anak tersebut untuk membangunkannya. Padahal pidato sudah berjalan sekitar 10 menit. "Tolong dibangunkan yang tidur, ada satu-dua yang mengantuk," kata SBY.
Tapi, tak hanya dua-tiga anak tertidur, sebagian besar anak terlihat tak memahami isi pidato Presiden tentang anak nasional. Sebagian terlihat bengong sembari menopang dagu, sebagian terlihat menguap. Walau ada sebagian yang tetap berusaha menyimak isi pidato.
Maklum, isi pidato awal Yudhoyono pagi ini cukup "berat". Di antaranya mengacu pada kompetisi global yang keras yang akan dihadapi anak-anak ke depannya. "Karena itu, kita dorong anak-anak untuk lebih mengenali, mencintai, dan mengembangkan bidang kehidupan yang penting bagi masa depannya, baik itu sains dan teknologi, bisnis dan ekonomi, maupun seni dan budaya, atau cabang profesi dan bidang kehidupan apa pun," kata Yudhoyono kepada para guru dan orang tua murid yang hadir.
Beberapa istilah pun dimasukkan SBY, seperti nilai-nilai luhur, mind set, culture shock, dan future shock, hingga "all the flowers of all the tomorrows are in the seeds today".
Sadar caranya berbicara membuat anak-anak bosan, SBY pun mengubah gaya bicaranya menjadi lebih kebapakan dan lebih komunikatif dengan anak-anak. "Kepada anak-anakku di mana pun kalian berada, kami para orang tua, sunggung sayang pada kalian semua. Sekali lagi bapak berpesan agar kalian terus belajar, rajin ibadah, rajin olahraga," kata dia.
Maraknya penggunaan Internet di antara anak juga dibincangkan kakek Almira Tunggadewi ini. "Manfaatkan Internet untuk belajar dan menggali ilmu pengetahuan yang mencerdaskan, yang bermanfaat, yang dapat meningkatkan prestasi pendidikan kalian di sekolah," kata dia.
Melihat ada anak mengantuk, Yudhoyono langsung memotong pidatonya dan meminta teman-teman di samping anak-anak tersebut untuk membangunkannya. Padahal pidato sudah berjalan sekitar 10 menit. "Tolong dibangunkan yang tidur, ada satu-dua yang mengantuk," kata SBY.
Tapi, tak hanya dua-tiga anak tertidur, sebagian besar anak terlihat tak memahami isi pidato Presiden tentang anak nasional. Sebagian terlihat bengong sembari menopang dagu, sebagian terlihat menguap. Walau ada sebagian yang tetap berusaha menyimak isi pidato.
Maklum, isi pidato awal Yudhoyono pagi ini cukup "berat". Di antaranya mengacu pada kompetisi global yang keras yang akan dihadapi anak-anak ke depannya. "Karena itu, kita dorong anak-anak untuk lebih mengenali, mencintai, dan mengembangkan bidang kehidupan yang penting bagi masa depannya, baik itu sains dan teknologi, bisnis dan ekonomi, maupun seni dan budaya, atau cabang profesi dan bidang kehidupan apa pun," kata Yudhoyono kepada para guru dan orang tua murid yang hadir.
Beberapa istilah pun dimasukkan SBY, seperti nilai-nilai luhur, mind set, culture shock, dan future shock, hingga "all the flowers of all the tomorrows are in the seeds today".
Sadar caranya berbicara membuat anak-anak bosan, SBY pun mengubah gaya bicaranya menjadi lebih kebapakan dan lebih komunikatif dengan anak-anak. "Kepada anak-anakku di mana pun kalian berada, kami para orang tua, sunggung sayang pada kalian semua. Sekali lagi bapak berpesan agar kalian terus belajar, rajin ibadah, rajin olahraga," kata dia.
Maraknya penggunaan Internet di antara anak juga dibincangkan kakek Almira Tunggadewi ini. "Manfaatkan Internet untuk belajar dan menggali ilmu pengetahuan yang mencerdaskan, yang bermanfaat, yang dapat meningkatkan prestasi pendidikan kalian di sekolah," kata dia.
Label:
anak,
culture shock,
future shock,
HariAnak Nasional 2012,
kompetisi global,
mind set,
nilai-nilai luhur,
pidato,
SBY,
shock therapy,
Teater IMAX Keong Mas,
tidur
Langganan:
Postingan (Atom)