Android dan iOS merupakan sistem operasi yang mampu menguasai banyak pasar dunia. Tetapi sedikit berbeda justru terjadi di Amerika Latin. Pasalnya OS besutan Microsot, Windows Phone mampu mendepak iOS.
Dari data yang diungkap IDC, perangkat berbasis Windows Phone telah sukses menduduki posisi kedua dibawah Android. Sistem mobile bergaya kotak-kotak tersebut dilaporkan sukses meningkatkan porsi penguasaan pasar lebih tinggi 12% pada kuartal pertama dibanding sebelumnya.
Dilansir dari Phone Arena, kesuksesan yang didapatkan Windows Phone ini mencangkup sejumlah negara besar di Amerika Latin, seperti Argentina, Brazil, Chili, Kolombia, Meksiko and Peru. Sepertinya Windows Phone menunjukkan pertumbuhan yang terbilang menakjubkan pada negara-negara tersebut. Selanjutnya *
Tampilkan postingan dengan label kotak-kotak. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label kotak-kotak. Tampilkan semua postingan
Minggu, 25 Agustus 2013
Wow, Windows Phone Depak iOS di Amerika Latin
Label:
Amerika Latin,
Android,
Argentina,
Brazil,
Chili,
Depak,
IDC,
iOS,
Kolombia,
kotak-kotak,
Meksiko,
menakjubkan,
pasar dunia,
Pertumbuhan,
Peru,
Phone Arena,
Windows Phone,
wow
Kamis, 13 Desember 2012
JOKO WIDODO Raih Penghargaan Marketers of the Year 2012
Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo menerima penghargaan sebagai Marketers of the Year 2012 dalam acara Markplus Conference 2013.
Hermawan Kertajaya, founder dan CEO Markplus, inc menegaskan ini merupakan kali kedua Joko Widodo menerima penghargaan sebagai Marketeers of the Year. Dalam penjelasannya Hermawan juga menegaskan bahwa ini merupakan pertemuan kembali antara Joko Widodo dan Dahlan Iskan setelah pada tahun 2010 mereka menerima penghargaan yang sama. “Sekarang mereka berdua bertemu lagi disini. Pak Jokowi sudah menjadi Gubernur dan Pak Dahlan sudah menjadi Menteri BUMN,” kata Hermawan dalam acara di Ritz Carlton, Jakarta, Kamis (13/12/2012).
Sementara itu dalam kegiatan tersebut Jokowi menarik perhatian para pengunjung yang menghadiri penghargaan tersebut. Jokowi mengaku banyak belajar dari Hermawan mengenai permasalahan produk dan personal brand. “Saya banyak belajar dari Pak Hermawan masalah produk, posistioning, personal brand, dan promosi,” kata Jokowi seusai menerima penghargaan.
Jokowi mengatakan, proses marketing produk dan politik itu tidak jauh berbeda. Jokowi kemudian, mencontohkan kotak-kotak sebagai branding kepemilikannya bersama Wakil Gubernur DKI, Basuki Tjahaja Purnama. Bagaimana kotak-kotak itu diferensiasi, bagaimana kotak-kotak itu bisa dikemas secara baik dan dijual ke masyarakat. “Akhirnya dari awal sampai akhir, saya melakukan itu. Mulai dari positioning, membangun menggunakan kotak-kotak, diferensiasi, dan dibangun personal brand, image dan persepsi yang ada di masyarakat,” jelas Jokowi.
Selain Jokowi dan Dahlan Iskan yang menerima penghargaan, Duta Besar Indonesia untuk Amerika Serikat Dino Pati Djalal juga turut menerima penghargaan sebagai Marketers of the Year 2012.
Hermawan Kertajaya, founder dan CEO Markplus, inc menegaskan ini merupakan kali kedua Joko Widodo menerima penghargaan sebagai Marketeers of the Year. Dalam penjelasannya Hermawan juga menegaskan bahwa ini merupakan pertemuan kembali antara Joko Widodo dan Dahlan Iskan setelah pada tahun 2010 mereka menerima penghargaan yang sama. “Sekarang mereka berdua bertemu lagi disini. Pak Jokowi sudah menjadi Gubernur dan Pak Dahlan sudah menjadi Menteri BUMN,” kata Hermawan dalam acara di Ritz Carlton, Jakarta, Kamis (13/12/2012).
Sementara itu dalam kegiatan tersebut Jokowi menarik perhatian para pengunjung yang menghadiri penghargaan tersebut. Jokowi mengaku banyak belajar dari Hermawan mengenai permasalahan produk dan personal brand. “Saya banyak belajar dari Pak Hermawan masalah produk, posistioning, personal brand, dan promosi,” kata Jokowi seusai menerima penghargaan.
Jokowi mengatakan, proses marketing produk dan politik itu tidak jauh berbeda. Jokowi kemudian, mencontohkan kotak-kotak sebagai branding kepemilikannya bersama Wakil Gubernur DKI, Basuki Tjahaja Purnama. Bagaimana kotak-kotak itu diferensiasi, bagaimana kotak-kotak itu bisa dikemas secara baik dan dijual ke masyarakat. “Akhirnya dari awal sampai akhir, saya melakukan itu. Mulai dari positioning, membangun menggunakan kotak-kotak, diferensiasi, dan dibangun personal brand, image dan persepsi yang ada di masyarakat,” jelas Jokowi.
Selain Jokowi dan Dahlan Iskan yang menerima penghargaan, Duta Besar Indonesia untuk Amerika Serikat Dino Pati Djalal juga turut menerima penghargaan sebagai Marketers of the Year 2012.
Label:
2010,
belajar,
brand,
BUMN,
Dahlan Iskan,
Hermawan Kertajaya,
Joko Widodo,
kedua,
kotak-kotak,
Marketers of The Year 2012,
Markplus Conference 2013,
menteri,
penghargaan,
personal,
pertemuan,
produk,
promosi
Senin, 24 September 2012
Kotak-kotak di Jakarta, Pak Kumis Pindah ke Solo?
Kemenangan Joko Widodo dalam hitung cepat pemilihan Gubernur DKI Jakarta mendapat sambutan meriah dari warga Surakarta. Sambutan tersebut semakin meriah saat Jokowi tiba di kota tersebut, Jumat, 21 September 2012.
Di bandara, seratusan masyarakat yang menjemputnya menyanyikan yel-yel yang menyebut Jokowi sebagai Gubernur DKI Jakarta. Tidak lupa, mereka juga menyebut Hadi Rudyatmo sebagai Wali Kota Surakarta. Hadi yang saat ini menjabat sebagai wakil wali kota itu hanya tersenyum terlihat malu.
Kebetulan, pria yang akrab dipanggil Rudy itu memiliki kumis yang cukup tebal. Bahkan, kumisnya lebih tebal dibandingkan Fauzi Bowo, yang menjadi rival Jokowi saat pemilihan. "Tapi, kalau ini namanya brengos, bukan kumis," kata Rudy sembari tersenyum.
Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Surakarta Y.F. Sukasno menjelaskan, Rudy akan naik menjadi wali kota jika Jokowi telah ditetapkan sebagai pemenang dalam Pilkada DKI Jakarta. "Kemudian partai pengusung Jokowi-Rudy harus mengajukan nama baru untuk ditunjuk sebagai wakil wali kota baru," ujar Sukasno.
Rudy menolak berkomentar mengenai rencana pengangkatannya sebagai wali kota. Alasannya, hingga saat ini, Jokowi belum ditetapkan sebagai pemenang oleh Komisi Pemilihan Umum Daerah DKI Jakarta. "Jangan mendahului kenyataan," katanya.
Di bandara, seratusan masyarakat yang menjemputnya menyanyikan yel-yel yang menyebut Jokowi sebagai Gubernur DKI Jakarta. Tidak lupa, mereka juga menyebut Hadi Rudyatmo sebagai Wali Kota Surakarta. Hadi yang saat ini menjabat sebagai wakil wali kota itu hanya tersenyum terlihat malu.
Kebetulan, pria yang akrab dipanggil Rudy itu memiliki kumis yang cukup tebal. Bahkan, kumisnya lebih tebal dibandingkan Fauzi Bowo, yang menjadi rival Jokowi saat pemilihan. "Tapi, kalau ini namanya brengos, bukan kumis," kata Rudy sembari tersenyum.
Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Surakarta Y.F. Sukasno menjelaskan, Rudy akan naik menjadi wali kota jika Jokowi telah ditetapkan sebagai pemenang dalam Pilkada DKI Jakarta. "Kemudian partai pengusung Jokowi-Rudy harus mengajukan nama baru untuk ditunjuk sebagai wakil wali kota baru," ujar Sukasno.
Rudy menolak berkomentar mengenai rencana pengangkatannya sebagai wali kota. Alasannya, hingga saat ini, Jokowi belum ditetapkan sebagai pemenang oleh Komisi Pemilihan Umum Daerah DKI Jakarta. "Jangan mendahului kenyataan," katanya.
Kamis, 16 Agustus 2012
Game "Selamatkan Jakarta", Angry Birds Ala Jokowi-Ahok
Banyak cara yang dilakukan para calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta untuk berkampanye.
Namun, salah satu cara yang dipilih oleh pasangan Jokowi-Ahok cukup kreatif. Mereka menempuh jalur non-konvensional untuk merebut hati warga Kota Jakarta untuk mendukungnya, yakni melalui game komputer.
Game berjudul "Selamatkan Jakarta" ini memiliki 30 level. Setiap levelnya menggambarkan karakter Jokowi, lengkap dengan baju kotak-kotaknya.
Gameplay-nya sendiri mirip dengan Angry Birds, yang mengharuskan pemain mengatur elevasi arah item yang akan dilempar.
Seperti dikutip dari Tribunnews, game itu sendiri baru mulai diperkenalkan dua hari ini. Meskipun baru hitungan hari, tetapi penggemarnya ternyata sudah puluhan ribu.
"Hingga saat ini sudah 12.000-an orang yang bermain di desktop dan hampir 1.000 yang bermain di Facebook," kata Irvan Fauzi, programer Metric Design, studio seni digital yang berbasis di Bandung.
Game itu sendiri bercerita tentang usaha Jokowi untuk mengentaskan empat permasalahan utama di Jakarta, yakni oknum pejabat yang korup, pengusaha hitam, preman, dan tempat sampah.
Setelah memenangkan setiap level, akan keluar tagline seperti "Jakarta Baru Tanpa Kekerasan".
Game itu sendiri dikembangkan menggunakan platfom Adobe Flash dan untuk sementara masih dalam versi beta. "Masih terus kami kembangkan," kata Irvan singkat.
Ingin mencoba game ini? Silakan masuk ke tautan berikut ini atau aplikasi ini bagi pengguna Facebook.
Namun, salah satu cara yang dipilih oleh pasangan Jokowi-Ahok cukup kreatif. Mereka menempuh jalur non-konvensional untuk merebut hati warga Kota Jakarta untuk mendukungnya, yakni melalui game komputer.
Game berjudul "Selamatkan Jakarta" ini memiliki 30 level. Setiap levelnya menggambarkan karakter Jokowi, lengkap dengan baju kotak-kotaknya.
Gameplay-nya sendiri mirip dengan Angry Birds, yang mengharuskan pemain mengatur elevasi arah item yang akan dilempar.
Seperti dikutip dari Tribunnews, game itu sendiri baru mulai diperkenalkan dua hari ini. Meskipun baru hitungan hari, tetapi penggemarnya ternyata sudah puluhan ribu.
"Hingga saat ini sudah 12.000-an orang yang bermain di desktop dan hampir 1.000 yang bermain di Facebook," kata Irvan Fauzi, programer Metric Design, studio seni digital yang berbasis di Bandung.
Game itu sendiri bercerita tentang usaha Jokowi untuk mengentaskan empat permasalahan utama di Jakarta, yakni oknum pejabat yang korup, pengusaha hitam, preman, dan tempat sampah.
Setelah memenangkan setiap level, akan keluar tagline seperti "Jakarta Baru Tanpa Kekerasan".
Game itu sendiri dikembangkan menggunakan platfom Adobe Flash dan untuk sementara masih dalam versi beta. "Masih terus kami kembangkan," kata Irvan singkat.
Ingin mencoba game ini? Silakan masuk ke tautan berikut ini atau aplikasi ini bagi pengguna Facebook.
Label:
30 level,
Ahok,
Bandung,
calon gubernur DKI,
Facebook.Irvan Fauzi,
game,
Jokowi,
kampanye,
komputer,
kotak-kotak,
kreatif,
Metric Design,
programer,
Selamatkan Jakarta
Langganan:
Postingan (Atom)