Android dan iOS merupakan sistem operasi yang mampu menguasai banyak pasar dunia. Tetapi sedikit berbeda justru terjadi di Amerika Latin. Pasalnya OS besutan Microsot, Windows Phone mampu mendepak iOS.
Dari data yang diungkap IDC, perangkat berbasis Windows Phone telah sukses menduduki posisi kedua dibawah Android. Sistem mobile bergaya kotak-kotak tersebut dilaporkan sukses meningkatkan porsi penguasaan pasar lebih tinggi 12% pada kuartal pertama dibanding sebelumnya.
Dilansir dari Phone Arena, kesuksesan yang didapatkan Windows Phone ini mencangkup sejumlah negara besar di Amerika Latin, seperti Argentina, Brazil, Chili, Kolombia, Meksiko and Peru. Sepertinya Windows Phone menunjukkan pertumbuhan yang terbilang menakjubkan pada negara-negara tersebut. Selanjutnya *
Tampilkan postingan dengan label wow. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label wow. Tampilkan semua postingan
Minggu, 25 Agustus 2013
Wow, Windows Phone Depak iOS di Amerika Latin
Label:
Amerika Latin,
Android,
Argentina,
Brazil,
Chili,
Depak,
IDC,
iOS,
Kolombia,
kotak-kotak,
Meksiko,
menakjubkan,
pasar dunia,
Pertumbuhan,
Peru,
Phone Arena,
Windows Phone,
wow
Minggu, 02 Juni 2013
Statistik 2 Juni 2013
Entri | Penayangan | |||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
271
| ||||||||||
20 Jul 2012, 2 komentar
|
213
| |||||||||
15 Mar 2013
|
153
| |||||||||
127
| ||||||||||
125
| ||||||||||
18 Apr 2013
|
115
| |||||||||
106
| ||||||||||
13 Des 2012
|
99
| |||||||||
16 Apr 2012
|
81
| |||||||||
12 Des 2012
|
72
|
Rabu, 24 April 2013
Wow...! Ongkos Jadi Anggota DPR Capai Rp10 Miliar
JAKARTA - Menjelang Pemilu Legislatif 2014 banyak strategi partai politik untuk mendulang suara salah satunya dengan merekrut artis sebagai calon anggota legislatif. Namun, rekruitmen artis tak menjamin menaikkan elektabilitas partai bahkan meski artis tersbeut dijadikan Caleg belum tentu terpilih pula.
Politikus Demokrta Ruhut Sitompul mengatakan, untuk menjadi anggota DPR dibutuhkan dana minimal Rp1 miliar sampai Rp10 miliar.
"Dalam kampanye legislatif biaya yang terbesar bukan di kaos dan baliho, tapi pengerahan massa. Jaman saya satu kepala Rp50 ribu. Saya yang didukung 100 ribu orang ini minimal mengeluarkan Rp5 miliar," kata Ruhut saat dihubungi, Senin (22/4/2013).
Mahalnya biaya politik untuk menjadi anggota DPR juga diakui Ketua Komisi VIII Ida Fauziyah. Namun, politikus PKB ini enggan mengatakan mengenai nominal biaya yang dikeluarkan. Menurut pengalaman dia, biaya paling mahal adalah alat peraga seperti kaos, spanduk, serta biaya pertemuan.
"Yang paling mahal itu alat peraga, dan pertemuan, sedangkan kampanye lebih banyak dilakukan partai," jelas dia.
Dia benar-benar mencari tentang cara yang murah untuk menjadi anggota DPR. Apalagi, kata dia, bagi caleg perempuan yang memiliki kesulitan tingkat tinggi dalam pendanaan.
Dia juga mengakui bila Pileg 2014 nanti masih banyak diwarnai dengan money politic. "Ya nanti itu money politic masih akan bergentayangan, kompetisi internal juga sudah keras apalagi dengan eksternal karena semakin sempit ruangnya. Sehingga menuntut orang agar lebih banyak kreatif. Saya berpikir keras bagaiamana dapat suara yang suara, ya salah satunya dengan mengambil hatinnya," jelasnya.
Politikus Demokrta Ruhut Sitompul mengatakan, untuk menjadi anggota DPR dibutuhkan dana minimal Rp1 miliar sampai Rp10 miliar.
"Dalam kampanye legislatif biaya yang terbesar bukan di kaos dan baliho, tapi pengerahan massa. Jaman saya satu kepala Rp50 ribu. Saya yang didukung 100 ribu orang ini minimal mengeluarkan Rp5 miliar," kata Ruhut saat dihubungi, Senin (22/4/2013).
Mahalnya biaya politik untuk menjadi anggota DPR juga diakui Ketua Komisi VIII Ida Fauziyah. Namun, politikus PKB ini enggan mengatakan mengenai nominal biaya yang dikeluarkan. Menurut pengalaman dia, biaya paling mahal adalah alat peraga seperti kaos, spanduk, serta biaya pertemuan.
"Yang paling mahal itu alat peraga, dan pertemuan, sedangkan kampanye lebih banyak dilakukan partai," jelas dia.
Dia benar-benar mencari tentang cara yang murah untuk menjadi anggota DPR. Apalagi, kata dia, bagi caleg perempuan yang memiliki kesulitan tingkat tinggi dalam pendanaan.
Dia juga mengakui bila Pileg 2014 nanti masih banyak diwarnai dengan money politic. "Ya nanti itu money politic masih akan bergentayangan, kompetisi internal juga sudah keras apalagi dengan eksternal karena semakin sempit ruangnya. Sehingga menuntut orang agar lebih banyak kreatif. Saya berpikir keras bagaiamana dapat suara yang suara, ya salah satunya dengan mengambil hatinnya," jelasnya.
Label:
10 milyar,
2014,
anggota,
artis,
baliho,
DPR,
Ida Fauziyah,
kaos,
kreatif,
legislatif,
money politic,
ongkos,
pemilu,
pengerahan massa,
perempuan,
pertemuan,
Ruhut Sitompul,
spanduk,
wow
Kamis, 23 Agustus 2012
Pawang Geni, Pemadam Kebakaran Pemukiman Padat Penduduk Ala Wong Solo
Pawang Geni di Kal. Sudiroprajan, Kec. Jebres, Solo. |
Dukungan tersebut disampaikan Jokowi, saat mengunjungi lokasi sekaligus melihat demontrasi alat itu di wilayah RT 1/RW 008 Sudiroprajan, Kamis (23/8/2012) sore. Beberapa kali Jokowi tak bisa menahan diri mengucap “wow” saat menyaksikan air memancar dari selang yang disambungkan pada alat tersebut.
Alat itu sendiri cukup sederhana. Hanya terdiri atas drum dengan kapasitas 200 liter air di atas papan beroda, serta sejumlah palang besi dan logam yang dirangkai sedemikian rupa serta dua palang untuk memompa air. Ukurannya tak terlalu besar sehingga bisa didorong masuk ke gang-gang selebar satu meter sekalipun.
Menurut sang inventor, Sri Utomo, alat itu bisa memancarkan air hingga sejauh 20 meter. Selain itu, disediakan pula drum untuk cadangan air yang bisa dibawa serta. Dengan harga pokok produksi Rp8,5 juta, alat pemadam kebakaran alternatif itu ditawarkan kepada pemesan senilai Rp10 juta-Rp11 juta.
“Alat ini saya buat setelah melihat dua kebakaran di kampung ini sementara mobil pemadam kebakaran tak bisa menjangkau. Untuk membuat alat ini saya dibantu dana oleh LPMK. Sekarang warga di sini tak perlu lagi menggantungkan pada pemadam kebakaran,” ujarnya.
Jokowi mengatakan alat pemadam itu bisa menjadi alternatif untuk antisipasi kebakaran terutama di perkampungan bergang sempit, di mana mobil pemadam kebakaran tak bisa masuk. “Hal terpenting dalam penanganan masalah itu kan bagaimana memberdayakan masyarakat agar tidak terus tergantung pada pemerintah. Alat ini bisa jadi contohnya,” katanya.
Ditanya apakah ada rencana memperkenalkan alat itu di Jakarta, Jokowi hanya tertawa. Namun dia mengatakan alat itu memang cocok untuk kawasan padat penduduk.
Label:
200 Liter,
drum,
gang 1 meter,
Jebres,
Jokowi,
LPMK,
masyarakat,
memberdayakan,
padat,
pancaran air 20 meter,
Pawang Geni,
pemadam kebakaran,
penduduk,
Solo,
Sri Utomo,
Sudireoprajan,
wow
Langganan:
Postingan (Atom)