Jakarta - Bentrok antara TNI dan Polri di depan Mega Mal, Karawang, Jawa Barat, ternyata menimbulkan korban. Sedikitnya ada enam orang anggota polisi yang terluka. Bagaimana kronologi pertikaian ini?
Berdasarkan informasi yang dihimpun dari pihak kepolisian dan TNI, pemicunya diketahui karena ada kesalahpahaman salah satu anggota Brimob dan anggota TNI. Kejadian dimulai sejak pagi, Selasa (19/11/2013).
Kepala Staf TNI Angkatan Darat Jenderal Budiman menyesalkan terjadinya bentrok ini. Padahal kejadian itu dipicu oleh kesalahpahaman.
"Kami sesalkan mereka melakukan tindakan tidak konstruktif. Mereka mencari Brimob, di luar kewenangannya," kata Budiman di Jalan Kapten Tendean, Jakarta Selatan, Selasa (19/11/2013).
Berikut kronologinya yang dihimpun dari pihak TNI dan Polri:
Pukul 09.00 WIB
Pasukan Subden 2 Brimob melaksanakan pengamanan demo buruh di Pemda Kabupaten Karawang. Selanjutnya *
Error loading feed.
Tampilkan postingan dengan label Brimob. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Brimob. Tampilkan semua postingan
Selasa, 19 November 2013
Rabu, 06 November 2013
Penyebab Bachrudin Tak Memberi Hormat ke Briptu W
JAKARTA - Briptu W, oknum Brimob pelaku penembakan Bachrudin (30), seorang petugas keamanan di Ruko Seribu, Taman Palem Lestari, Cengkareng, Jakarta Barat, sudah dikenal oleh satpam-satpam lain di kompleks ruko tersebut.
Pelaku, disebutkan, selama ini merasa dialah yang memegang kuasa di kawasan itu dan meminta kepada semua satpam patuh kepadanya. Adapun korban adalah anggota satpam baru di kompleks tersebut.
Lorent (22) rekan korban sesama Satpam, menjelaskan korban merupakan petugas keamanan baru di Kompleks Seribu Ruko. Ketidaktahuan korban, menurut Lorent, jadi hal mengapa korban tidak takut kepada W dan menolak untuk memberi hormat. Selanjutnya *
Pelaku, disebutkan, selama ini merasa dialah yang memegang kuasa di kawasan itu dan meminta kepada semua satpam patuh kepadanya. Adapun korban adalah anggota satpam baru di kompleks tersebut.
Lorent (22) rekan korban sesama Satpam, menjelaskan korban merupakan petugas keamanan baru di Kompleks Seribu Ruko. Ketidaktahuan korban, menurut Lorent, jadi hal mengapa korban tidak takut kepada W dan menolak untuk memberi hormat. Selanjutnya *
Label:
Bachrudin,
Brimob,
Briptu W,
Cengkareng,
Jakarta Barat,
Ketidaktahuan korban,
memegang kuasa,
Oknum,
patuh,
Penyebab,
Ruko Seribu,
satpam,
satpam baru,
Tak Memberi Hormat,
Taman Palem Lestari
Langganan:
Postingan (Atom)