KUALA LUMPUR---Menteri Dalam Negeri Malaysia, Ahmad Zahid Hamidi menyebutkan, lebih separuh menteri di Malaysia adalah keturunan dari Indonesia yang menunjukkan betapa dekatnya hubungan dua negara bertetangga ini.
"Hubungan dua negara (Indonesia-Malaysia) luar biasa dekatnya dan Duta Besar Herman Prayitno juga luar biasa. Kami di Malaysia senang dengan beliau," kata Zahid di sela-sela Resepsi Diplomatik menyambut HUT ke-68 Republik Indonesia di Kuala Lumpur, Senin Malam.
Salah satu contoh menteri di Malaysia yang keturunan Indonesia adalah Ahmad Zahid Hamidi, yang keturunan Jawa. Sejumlah menteri Malaysia lainnya ada yang keturunan Bugis, Minang dan sejumlah suku di Indonesia.
Menurut Zahid, hubungan darah di antara kedua negara ini dapat mengatasi apapun permasalahan dan merupakan suatu pendekatan untuk mempererat hubungan mulai dari pemimpin, budayawan, pelaku bisnis dan semuanya.
Bahkan kata dia, soal budaya tidak ada untuk mengklaim apalagi menciplak karena budaya itu harus dihormati. Oleh karenanya, dia percaya hubungan kedua negara ini di masa mendatang juga akan terus kuat dan erat. "Tentu hubungan kita akan terus menguat karena kedua pemimpin negara bertetangga ini juga sepakat untuk terus memperkuatnya," kata Zahid. Sumber *
Tampilkan postingan dengan label bisnis. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label bisnis. Tampilkan semua postingan
Selasa, 03 September 2013
Wah, Lebih dari Separuh Menteri Malaysia Keturunan Indonesia
Label:
Ahmad Zahid Hamidi,
bisnis,
budayawan,
Herman Prayitno,
hubungan,
Indonesia,
Jawa,
Keturunan,
Lebih,
Malaysia,
mempererat,
mengatasi,
menteri,
pemimpin,
permasalahan,
Separuh,
Wah
Senin, 02 September 2013
Bisnis Sengman Malang Melintang di Palembang
Jakarta - Sengman Tjahja, yang disebut Ridwan Hakim--putra petinggi Partai Keadilan Sejahtera Hilmi Aminuddin, adalah pengusaha kawakan. Bisnisnya dimulai dari Palembang.
Di kota itu, Sengman dikenal sebagai pengusaha properti. Situs berita www.tempointeraktif.com pada Juni 2005 pernah memberitakan kakek tiga cucu ini. Ketika itu Sengman menjadi Direktur Utama PT Bayu Jaya Lestari Sukses, pengembang kompleks terpadu Mal Palembang Square. Pembangunan properti ini merupakan bagian dari persiapan Sumatera Selatan menyelenggarakan Pekan Olahraga Nasional, September 2004.
Sengman juga disebut-sebut berhasil mendapatkan lahan seluas sekitar 4 hektare dari hasil ruislag, yang semula milik Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan, di dekat Jembatan Ampera Palembang. Di lahan itu kemudian dibangun Palembang Square. Di kompleks bisnis itu juga ada Hotel Aston. Belakangan, kompleks bisnis itu dibeli oleh Lippo Group, dan nama Hotel Aston menjadi Hotel Aryaduta. Selanjutnya *
Sengman juga disebut-sebut berhasil mendapatkan lahan seluas sekitar 4 hektare dari hasil ruislag, yang semula milik Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan, di dekat Jembatan Ampera Palembang. Di lahan itu kemudian dibangun Palembang Square. Di kompleks bisnis itu juga ada Hotel Aston. Belakangan, kompleks bisnis itu dibeli oleh Lippo Group, dan nama Hotel Aston menjadi Hotel Aryaduta. Selanjutnya *
Rabu, 05 Juni 2013
Pemerintah dukung pengembangan bisnis PT Dirgantara Indonesia
Jakarta (ANTARA News) - Wakil Presiden Boediono mengatakan pemerintah mendukung pengembangan PT Dirgantara Indonesia dengan model bisnis yang tepat dan saling menguntungkan.
"Kami serius ingin mengembangkan industri kedirgantaraan di Tanah Air seperti harapan Pak Habibie," kata Boediono di Kantor Wapres Jakarta, Rabu.
Hal itu disampaikan saat Wapres menerima kunjungan Direktur Utama PT Dirgantara Indonesia Budi Santoso dan CEO European Aeronautic Defence and Space (EADS) Thomas Enders.
Dikatakan Wapres, Indonesia adalah pasar yang potensial bagi bisnis kedirgantaraan sehingga kerjasama antara PT Dirgantara Indonesia (DI) dan European Aeronautic Defence and Space (EADS) harus saling menguntungkan dan berkesinambungan.
"Kami serius ingin mengembangkan industri kedirgantaraan di Tanah Air seperti harapan Pak Habibie," kata Boediono di Kantor Wapres Jakarta, Rabu.
Hal itu disampaikan saat Wapres menerima kunjungan Direktur Utama PT Dirgantara Indonesia Budi Santoso dan CEO European Aeronautic Defence and Space (EADS) Thomas Enders.
Dikatakan Wapres, Indonesia adalah pasar yang potensial bagi bisnis kedirgantaraan sehingga kerjasama antara PT Dirgantara Indonesia (DI) dan European Aeronautic Defence and Space (EADS) harus saling menguntungkan dan berkesinambungan.
Label:
berkesinambungan,
bisnis,
Boediono,
Budi Santoso,
dukung,
EADS,
Habibie,
pemerintah,
pengembangan,
PT Dirgantara Indonesia,
saling menguntungkan,
Thomas Enders
Langganan:
Postingan (Atom)