Jakarta -- Koordinator Jaringan Warga untuk Reformasi Banten, Oman, mengadukan keterlibatan Tubagus Chaeri Wardhana, adik Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah dalam korupsi APBD. Menurut Oman, Tubagus Chaeri aktif dalam penyusunan dan pelaksanaan skema pembangunan daerah di Banten.
"TCW terlibat dalam penggunaan anggaran publik, APBD maupun APBN, yang mulai massif terjadi sejak 2006," kata Oman di halaman gedung KPK, Senin, 7 Oktober 2013.
Menurut Oman, APBD Banten bocor sejak pembahasan di DPRD. "Makanya, KPK seharusnya tak hanya menelusuri suap, tapi juga tindak pidana pencucian uang hingga penyimpangan kekuasaan yang dilakukannya bersama Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah," kata dia. "Seluruh satuan kerja perangkat daerah yang ada di Pemprov Banten ikut bermain."
Ada empat aset milik Tubagus Chaeri yang disinyalir dari kebocoran APBD. Pertama, Hotel Ratu Bidakara, di Jalan KH Abdul Hadi 68, Serang, yang di dalam akta notaris, Andiara Aprilia Hikmat, putri bungsu Atut, sebagai direktur utama. Sedangkan direkturnya Tanto Warsono, suami Andiara. Komisaris utamanya, Andika Hazrumy, anak pertama Atut. Komisarisnya, Adde Rossi Khoirunisa, istri Andika. "Sejak didirikan, setiap kegiatan SKPD di lingkungan Pemprov Banten hampir pasti dilakukan di hotel itu," kata Oman. Selanjutnya *
Tampilkan postingan dengan label bocor. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label bocor. Tampilkan semua postingan
Selasa, 08 Oktober 2013
Rabu, 31 Juli 2013
Presiden jadi Bulan-bulanan Operasi Intelijen Luar? Memalukan
JAKARTA--Mantan Sekretaris Militer Mayjen Purnawirawan TB Hasanuddin menyesalkan penyadapan terhadap Presiden SBY oleh pihak asing. Penyadapan yang dilakukan jika memang benar dilakukan dan kemudian bocor, dianggapnya adalah sebuah pelecehan.
"Seharusnya Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) dan Kepala Lembaga Sandi Negara di copot saja. Masa presiden kita jadi bulan-bulanan operasi intelejen di luar negeri? Memalukan," sesal TB Hasanuddin.
Sebelumnya diberitakan penyadapan dilakukan oleh Australia terhadap aktivitas Presiden SBY dalam pertemuan G20 di London Inggris 2009 lalu.
Ia memprediksi, penyadapan dilakukan bukanlah ingin mendapatkan data apapun dari komunikasi Presiden SBY. Akan tetapi, memang hanya menyadap kemudian dibocorkan diam-diam.
"Ini sebuah pelecehan tapi juga ada keinginan mendown grade kan SBY. Gila saja kalau habis disadap kemudian bocor. Memang kesengajaan aparat intel mereka," tegas TB Hasanuddin yang tak lain Wakil Ketua Komisi I DPR ini. Sumber *
"Seharusnya Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) dan Kepala Lembaga Sandi Negara di copot saja. Masa presiden kita jadi bulan-bulanan operasi intelejen di luar negeri? Memalukan," sesal TB Hasanuddin.
Sebelumnya diberitakan penyadapan dilakukan oleh Australia terhadap aktivitas Presiden SBY dalam pertemuan G20 di London Inggris 2009 lalu.
Ia memprediksi, penyadapan dilakukan bukanlah ingin mendapatkan data apapun dari komunikasi Presiden SBY. Akan tetapi, memang hanya menyadap kemudian dibocorkan diam-diam.
"Ini sebuah pelecehan tapi juga ada keinginan mendown grade kan SBY. Gila saja kalau habis disadap kemudian bocor. Memang kesengajaan aparat intel mereka," tegas TB Hasanuddin yang tak lain Wakil Ketua Komisi I DPR ini. Sumber *
Label:
2009,
Australia,
BIN,
bocor,
Bulan-bulanan,
G20,
intelijen,
Kepala Lembaga Sandi Negara,
London,
Luar,
Memalukan,
mendown grade,
operasi,
pelecehan,
Presiden,
SBY,
TB Hasanuddin
Langganan:
Postingan (Atom)