Tampilkan postingan dengan label konyol. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label konyol. Tampilkan semua postingan

Jumat, 13 September 2013

Ide Poros Tengah Amien Rais, Pengamat: Itu Konyol

Jakarta - Pengamat politik dari Universitas Indonesia, Arbi Sanit, menilai pembentukan kembali poros tengah yang berisikan partai-partai Islam dan digagas Amien Rais sangat tidak sesuai dengan masa sekarang. Menurut dia, Islam sudah tidak memiliki sosok tunggal yang bisa menyatukan semuanya.

"Itu sangat konyol, tidak bisa kita melihat perkembangan masa kini seperti masa lalu," ujar Arbi saat dihubungi Tempo, Jumat pagi, 13 September 2013. "Ini sudah beda zaman."

Amien Rais, masih menurut Arbi, dinilai terlalu fanatik dengan Muhammadiyah. Sedangkan poros tengah tidak hanya berisikan partai-partai dari Muhammadiyah. "Di situ kan ada Nahdlatul Ulama (NU) juga," ujarnya. "Ditambah golongan islam independen yang tidak tergabung dalam kelompok Muhammadiyah dan NU." Selanjutnya *

Rabu, 24 Juli 2013

Ini Dia Tiga Program TV Konyol Saat Ramadan

JAKARTA - Tim Pemantau Majelis Ulama Indonesia (MUI) menyatakan ada tiga program sahur yang masuk kategori konyol. Tiga program sahur tersebut ditayangkan masing-masing televisi yang berbeda.

"Tiga program sahur yang masuk kategori konyol adalah 'Yuk Kita Sahur' (Trans TV), 'Sahurnya OVJ' (Trans 7), dan 'Sahurnya Pesbukers' (ANTV)," kata Anggota Infokom MUI, Usman Yatim di Jakarta, Selasa (23/7/2013).

Usman menuturkan, program 'Yuk Kita Sahur' tidak jauh beda dengan program tahun lalu 'Waktunya Kita Sahur'. Konten yang ditampilkan tidak terkait nuansa ramadan. Pesannya hanya mengajak penonton tidak mengantuk.

"Isinya mulai gelak tawa, saling ledek, omelan, pertengkaran, sindirian, tudingan dengan kata-kata bernada negatif, memasukkan makanan ke mulut sampai melemparkan tepung ke wajah," ujarnya. Selanjutnya *

Minggu, 02 Desember 2012

Ahok: Boikot ''Cara Konyol'' Penyelenggara PRJ


Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengancam memboikot Pekan Raya Jakarta. Alasannya, DKI Jakarta menolak sewa stan sebesar Rp 4 miliar dalam ajang itu.

"Kita sudah bayar event organizer, kita bikin dia dapat untung. Masak masuk pun kita masih disuruh bayar," kata Ahok dalam sebuah video rapat yang diunggah di YouTube. "Boikot, kita tidak usah datang."

Menurut Ahok, dengan harus mengeluarkan dana sebesar itu, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta tak usah lagi promosi melalui Pekan Raya Jakarta. "Pekan Raya Jakarta tidak perlu ikut, bila perlu. Pusing-pusing amat. Rp 4 Miliar itu bayar stan, kan?"

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
//** Like Button FB **//
//** Like Button FB **//