Jakarta - Ada tren baru yang sedang terjadi di kalangan remaja-remaja kaya, yakni tren memotretspeedometer kecepatan tinggi untuk dipamerkan di media sosial.
Di kalangan remaja, jalan tol Jagorawi dan Cipularang merupakan pilihan untuk aksi kebut-kebutan berbahaya itu. Apakah Dul mengikuti tren tersebut? Belum jelas. Yang pasti, Al, kakak Dul, pernah mengatakan bahwa adiknya itu ngebut hingga kecepatan 200 kilometer per jam.
Tren itu juga mewabah di sekolah Bakti Mulya. Bakti Mulya adalah sekolah Dul sebelum dia memilih home schooling pada Juni lalu.
Seorang kerabat Ahmad Dhani pun mengungkapkannya. "Itu sudah menjadi obrolan di kalangan ibu-ibu wali murid di Bakti Mulya. Mereka pamer kehebatan dan memacu mobilnya di tol," kata dia, yang namanya enggan disebutkan. Selanjutnya *
Tampilkan postingan dengan label Cipularang. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Cipularang. Tampilkan semua postingan
Minggu, 15 September 2013
Siswa di Sekolah Dul Sering Pamer Foto Speedometer
Label:
200 kilometer per jam,
aksi,
Bakti Mulya,
Cipularang,
Dul,
foto,
home schooling,
Jagorawi,
kebut-kebutan,
Pamer,
sekolah,
Sering,
siswa,
Speedometer,
Tol
Minggu, 23 Desember 2012
Dirut BPR Jadi Korban Kecelakaan Bus di Tol Cipularang
Kecelakaan lalu lintas kembali terjadi di ruas tol Cipularang KM 101 arah Bandung-Jakarta, Sabtu (22/12/2012) sekitar pukul 03.30 pagi.
Akibat kecelakaan bus dan truk ini tujuh orang meninggal dan 29 lainnya luka-luka.
Salah seorang korban meninggal adalah Supardi (50), Direktur Utama Bank Perkreditan Rakyat/Bank Kredit Kecamatan Purbalingga (BPR/BKK), Jawa Tengah.
Selain itu, anak Supardi bernama Adi Besta Yudistira (18); kemudian Siti Nailah (60), karyawan salah satu toko milik Supardi; Atik (40), anak Siti; Wahyu (18), salah satu saudara Supardi; Ujang Kurnia (48), kernet bus; dan Anwarudin Ma'ruf (27), warga Sokaraja, Banyumas, staf biro perjalanan, tewas di tempat kejadian.
Adapun korban yang mengalami luka rata-rata adalah karyawan Supardi.
Akibat kecelakaan bus dan truk ini tujuh orang meninggal dan 29 lainnya luka-luka.
Salah seorang korban meninggal adalah Supardi (50), Direktur Utama Bank Perkreditan Rakyat/Bank Kredit Kecamatan Purbalingga (BPR/BKK), Jawa Tengah.
Selain itu, anak Supardi bernama Adi Besta Yudistira (18); kemudian Siti Nailah (60), karyawan salah satu toko milik Supardi; Atik (40), anak Siti; Wahyu (18), salah satu saudara Supardi; Ujang Kurnia (48), kernet bus; dan Anwarudin Ma'ruf (27), warga Sokaraja, Banyumas, staf biro perjalanan, tewas di tempat kejadian.
Adapun korban yang mengalami luka rata-rata adalah karyawan Supardi.
Label:
29,
7,
anak-anak,
Bandung,
BKK,
BPR,
bus,
Cipularang,
Dirut,
Jakarta,
Jawa Tengah,
kecelakaan,
KM 101,
korban,
luka-luka,
meninggal,
Purbalingga,
Supardi,
Tol
Langganan:
Postingan (Atom)