Tampilkan postingan dengan label Rp 1. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Rp 1. Tampilkan semua postingan

Senin, 11 November 2013

Saksi Akui Luthfi Pesan Volvo Rp 1,2 Miliar

JAKARTA - Saksi Lisdiyanti, staf ruang pamer PT Indo Buana Autoraya (penjual resmi kendaraan merek Volvo) mengakui mantan Presiden Partai Keadilan Sejahtera telah memesan sebuah Volvo XC T6 seharga Rp 1,2 miliar.

Keterangan Lisdiyanti adalah faktu baru persidangan, dan sekaligus membantah keterangan Kepala Bengkel dan Pemeliharaan Mobil DPP PKS, Agus Trihono sebelumnya. Ia mengaku Luthfi memintanya memesankan mobil Volvo XC T6 itu.

Agus beralasan, mobil itu akan dipakai Luthfi untuk mengantar tamu-tamu di DPP PKS. Ia bersikeras mengatakan pemesan mobil itu menggunakan namanya, bukan Luthfi. Muncul dugaan mobil yang ini disita KPK hasil pencucian uang Luthfi dari komisi proyek.

"Pemesanan Volvo XC T6 harganya Rp 1,250 miliar atas nama pak Luthfi Hasan Ishaaq. Kalau di surat pemesanan benar atas nama pak Luthfi," kata Lisdiyanti saat bersaksi dalam Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jakarta, Senin (11/11/2013). Selanjutnya *

Rabu, 28 Agustus 2013

Lepaskan Koruptor Rp 1,2 Triliun, Blue Print Reformasi MA Dipertanyakan

Jakarta - Putusan peninjauan kembali (PK) yang melepaskan Sudjiono Timan dikecam banyak pihak. Salah satunya dalam menerapkan hukum terhadap PK yang diajukan oleh istri Timan yang menyalahi KUHAP.

Hal ini seharunya tidak terjadi apabila Mahkamah Agung (MA) konsisten dalam menerapkan sistem kamar MA.

"Dalam pendekatan cita-cita pembaharuan MA, tujuan dan fungsi keberadaaan kamar tidak berjalan sebagaimana yang ada dalam blue print MA," kata Ketua Yayasan Lembaga Hukum Indonesia (YLBHI) Alvon Kurnia Palma kepada detikcom, Rabu (28/8/2013). Selanjutnya *

Jumat, 09 Agustus 2013

FITRA: Open House Istana Telan Dana Rp 1,4 Miliar

Jakarta:Koordinator Investigasi dan advokasi Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran, Uchok sky Khadafi memaparkan, istana menghabiskan dana untuk menggelar open house lebaran sebesar Rp 1.409.396.500. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dinilai boros meski angka tersebut lebih kecil dari dana open house lebaran 2012 sebesar Rp 1,5 miliar.

"Acara open house ini suatu pemborosan, dan menghematan sangat minim sekali. Padadal harga Bahan Bakar Minyak bersubsidi sudah dinaiki. Selayaknya kepresidenan melakukan penghematan anggaran," kata Uchok, Rabu, 7 Agustus 2013. Selanjutnya *

Senin, 05 Agustus 2013

Rp 1,62 triliun? Bale Lebih Mahal Ketimbang 11 Pemain Timnas Wales

London : Dalam beberapa hari terakhir spekulasi kepindahan bintang Tottenham Hotspur Gareth Bale ke Real Madrid kian kencang terdengar. Warta paling anyar yang dirilis harian AS Spanyol, mengklaim jika kedua klub telah menyepakati besaran fee transfer Bale senilai 120 juta euro atau sekitar 105 juta pound atau sekitar Rp 1,62 triliun. Luar biasa!

Andai kabar di atas benar adanya, maka Bale mencetak rekor feetransfer sepanjang sejarah, mengalahkan rekor sebelumnya yang dipegang Cristiano Ronaldo. Tidak hanya itu, value Bale jauh lebih mahal ketimbang 11 pemain Timnas Wales. Bahkan, menurut versiTransfermarkt, jika fee Bale dibelanjakan seluruhnya, maka masih tersisa dana yang cukup guna membeli dua orang bomber sekelas Mario Gomez, bintang Bayern Muenchen yang dibeli Fiorentina dengan fee 20 juta euro. Selanjutnya *

Sabtu, 03 Agustus 2013

Setengah Hari, Preman Tanah Abang Kantongi Rp 1,6 Juta

Sebanyak 48 preman yang beroperasi di kawasan Tanah Abang, Jakarta Pusat, terkena ciduk. Saat salah seorang dari mereka digeledah polisi, ditemukan uang sejumlah Rp 1.650.000 di kantongnya.

Sebut saja namanya Don (31). Dia mengaku uang tersebut hasil dari pungutan sopir dan sebagai juru parkir dalam setengah hari operasi.

Di kawasan Tanah Abang, dia menjadi juru parkir liar. Dia juga menjadi timerKopaja yang melintas.

"Saya memang juru parkir, timer Kopaja juga. Sehari saya minta dua ribu rupiah ke sopir Kopaja," kata Don di Mapolda Metro Jaya, Kamis (1/8/2013).

Don mengaku menjadi timer di kolongan jembatan Jatibaru, Tanah Abang, bersama dua temannya. Ia membantah tuduhan polisi yang menyebut dirinya memeras, memaksa meminta uang ke sopir angkutan umum atau pemilik kendaraan.

"Saya enggak maksa Pak, benar Pak. Seikhlas mereka saja," kata Don.

Menurutnya, uang tersebut dibagi lagi ke beberapa pihak, termasuk diberikan kepada ketua sebuah ormas di sana.

Direktur Reserse dan Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Slamet Riyanto mengatakan, pihaknya masih memeriksa 48 preman tersebut. Polisi akan mencari tahu siapa koordinator atau pimpinan para preman tersebut. Sumber *
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
//** Like Button FB **//
//** Like Button FB **//