Jakarta - Pengupload 13 foto porno kapolsek di Wonogiri AKP MS masih misterius. Polisi masih menyelidiki.
"Tentang bagaimana foto-foto itu sampai diupload di media sosial itu sedang diperiksa, belum dapat informasi lebih lanjut hasilnya seperti apa," kata Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Pol Ronny Sompie usai mengikuti acara serah terima jabatan petinggi-petinggi Mabes Polri di Ruang Rapat Utama Mabes Polri, Jl Trunojoyo, Jakarta Selatan, Senin (4/11/2013).
Ronny mengatakan, saat ini kapolsek tersebut sudah dinonaktifkan dari jabatannya. "Untuk sementara dinonaktifkan," katanya.
13 Foto tersebut diupload 28 September lalu di sebuah blog internet hingga akhirnya tersebar luas. Pada foto-foto itu terlihat polisi berpangkat AKP berpose mulai dari membuka baju, memegang dada, dan memamerkan alat kelamin.
Sebelumnya, Kapolri Komjen Sutarman meminta agar foto telanjang tidak disimpan di handphone. "Ya kalau mau foto diri sendiri, enggak usah disimpan-simpan di HP. Kalau mau kita lihat telanjang di cermin ajalah," katanya. Sumber *
Tampilkan postingan dengan label Sutarman. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Sutarman. Tampilkan semua postingan
Senin, 04 November 2013
Pengupload 13 Foto Bugil Kapolsek di Wonogiri Masih Misterius
Label:
13,
AKP,
blog internet,
dinonaktifkan,
Foto Bugil,
handphone,
Kapolsek,
media sosial,
memamerkan alat kelamin,
membuka baju,
memegang dada,
Misterius,
MS,
Pengupload,
Ronny Sompie,
Sutarman,
Trunojoyo,
Wonogiri
Senin, 30 September 2013
Enam Masalah Komjen Sutarman Versi IPW
JAKARTA--Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW) Neta S Pane menyayangkan sikap DPR yang sudah ramai-ramai mendukung Komjen Sutarman menjadi Kapolri menggantikan Jend Timur Pradopo tanpa bersikap kritis dan melihat sisi negatif di balik pencalonan tersebut.
Sikap ini, kata Neta, sikap seperti ini semakin menunjukkan bahwa DPR hanya sebagi tukang stempel Presiden SBY dan Polri tidak akan pernah mendapatkan pimpinan ideal seperti harapan masyarakat, sehingga Polri tidak akan pernah berubah. Selanjutnya *
Sikap ini, kata Neta, sikap seperti ini semakin menunjukkan bahwa DPR hanya sebagi tukang stempel Presiden SBY dan Polri tidak akan pernah mendapatkan pimpinan ideal seperti harapan masyarakat, sehingga Polri tidak akan pernah berubah. Selanjutnya *
Label:
DPR,
enam,
ideal,
IPW,
Komjen,
KPK,
Masalah,
Neta S Pane,
Polri,
SBY,
Sutarman,
Timur Pradopo,
versi
Rabu, 25 Juli 2012
Bos Langit Biru Ditangkap!
Kepala Badan Reserse Kriminal Mabes Polri menyatakan telah menangkap bos Koperasi Langit Biru (KLB), Jaya Komara. Sutarman mengatakan yang bersangkutan ditangkap di daerah Purwakarta, kemarin malam.
"Betul sudah ditangkap," kata Sutarman di Jakarta, 24 Juli 2012.
Sutarman mengemukakan penangkapan terhadap Jaya berlangsung sekitar pukul 20.00 WIB. Selanjutnya, Jaya akan ditahan di Bareskrim Polri. "Sedang dijemput tim tindak pidana ekonomi khusus Bareskrim," ujar Sutarman lagi.
Sutarman menjelaskan untuk sementara ini, pemilik koperasi dengan jumlah nasabah mencapai 12 ribuan itu akan dijerat dengan pasal penipuan dan penggelapan.
Untuk diketahui, 140 ribu nasabah tergabung dalam koperasi yang berdiri sejak 2011 dengan nama PT Transindo Jaya Komara. Setelah Badan Pengawasan Pasar Modal (Bapepam) membekukan perusahaan investasi itu, Koperasi Langit Biru mengalami kemacetan saat pencairan dana nasabah jatuh tempo.
Setelah tiga bulan tidak mendapat dana yang dijanjikan, Sabtu, 2 Juni 2012 lalu, sekitar 2 ribu orang mendatangi kantor Koperasi Langit Biru. Mereka menuntut pengembalian dana yang sudah mereka investasikan berikut hasil investasinya.
Sejumlah nasabah mengamuk dan merusak barang di kantor Koperasi Langit Biru. Tidak hanya itu, massa yang marah ikut menjarah barang berharga dan sembako yang ada di koperasi itu.
Semula pembagian keuntungan koperasi itu berjalan lancar. Tapi setelah bulan keenam, bonus keuntungan tersendat dan bahkan macet total. Ini membuat warga yang telah menanamkan modalnya mulai resah.
"Betul sudah ditangkap," kata Sutarman di Jakarta, 24 Juli 2012.
Sutarman mengemukakan penangkapan terhadap Jaya berlangsung sekitar pukul 20.00 WIB. Selanjutnya, Jaya akan ditahan di Bareskrim Polri. "Sedang dijemput tim tindak pidana ekonomi khusus Bareskrim," ujar Sutarman lagi.
Sutarman menjelaskan untuk sementara ini, pemilik koperasi dengan jumlah nasabah mencapai 12 ribuan itu akan dijerat dengan pasal penipuan dan penggelapan.
Untuk diketahui, 140 ribu nasabah tergabung dalam koperasi yang berdiri sejak 2011 dengan nama PT Transindo Jaya Komara. Setelah Badan Pengawasan Pasar Modal (Bapepam) membekukan perusahaan investasi itu, Koperasi Langit Biru mengalami kemacetan saat pencairan dana nasabah jatuh tempo.
Setelah tiga bulan tidak mendapat dana yang dijanjikan, Sabtu, 2 Juni 2012 lalu, sekitar 2 ribu orang mendatangi kantor Koperasi Langit Biru. Mereka menuntut pengembalian dana yang sudah mereka investasikan berikut hasil investasinya.
Sejumlah nasabah mengamuk dan merusak barang di kantor Koperasi Langit Biru. Tidak hanya itu, massa yang marah ikut menjarah barang berharga dan sembako yang ada di koperasi itu.
Semula pembagian keuntungan koperasi itu berjalan lancar. Tapi setelah bulan keenam, bonus keuntungan tersendat dan bahkan macet total. Ini membuat warga yang telah menanamkan modalnya mulai resah.
Label:
140 ribu,
BAPEPAM,
bos,
dijemput,
Jaya Komara,
Kaserse,
Koperasi,
Kriminal,
Langit Biru,
macet,
mengamuk,
merusak,
nasabah,
Polri,
PT Transindo Jaya Komara,
Purwkarta,
Sutarman,
tangkap
Langganan:
Postingan (Atom)