Tampilkan postingan dengan label Weibo. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Weibo. Tampilkan semua postingan

Sabtu, 20 Juli 2013

Inkubator Rusak, Bayi di Dalamnya Terpanggang

Beijing - Bayi yang baru lahir meninggal karena luka bakar dalam inkubator yang rusak di sebuah rumah sakit di Cina. Foto bayi yang hangus beredar luas di Weibo, Twitter ala Cina.

Dalam foto itu, seorang bayi merah terlihat tertelungkup di atas selimut putih di atas meja. Punggung dan kakinya berwarna coklat gelap terbakar. Kaki kecilnya terlihat berjelaga. Staf rumah sakit tampaknya merenung di sekitar meja, saat beberapa orang mengambil foto tragis itu sebelum mengunggahnya ke situs jejaring sosial negeri itu.

Menurut Beijingcream.com, bayi itu meninggal di Rumah Sakit Anak Quanzhou di Quanzhou, provinsi Fujian, di pantai timur selatan China. Media ini melaporkan bayi itu ditempatkan di inkubator semalam sebelumnya sebagai tindakan pencegahan karena tubuhnya mendingin tak lama setelah dilahirkan.

Bayi itu kemudian dibiarkan semalam dalam inkubator yang memiliki bantalan hangat. Rupanya, suhu bantalan ini terlalu panas. Media ini mengomentari insiden itu sebagai 'kecelakaan mengerikan'.

Jumat, 05 Juli 2013

Tren Minum ASI di China, Picu Kemarahan Warga

Kabar tentang tren minum Air Susu Ibu (ASI) bagi orang dewasa yang dilakukan warga kaya di Shenzen, China, dan jasa pembukaan jasa sewa ibu susu, memicu kemarahan warga. Bahkan sejumlah perdebatan dan kecaman muncul di beberapa jejaring sosial untuk menyikapi peristiwa tersebut.

Konsumsi ASI memang tengah menjadi tren bagi sejumlah warga China. Hal tersebut dikarenakan menurut kepercayaan tradisioanal kalau ASI mengandung Nutrisi yang mudah dicerna bagi orang yang sedang sakit.

Salah satu perusahaan bernama Xinxinyu akhirnya mempopulerkan tren itu dengan membuka jasa sewa ibu susu. Klien pun diizinkan meminum susu langsung dari payudara ibu susu bila mereka tidak keberatan.

Meski demikian, di tengah maraknya bisnis ibu susu itu, banyak warga yang memprotes perusahaan tersebut. Mereka menganggap bisnis itu justru merusak moral.

“Warga menjadi semakin mesum ketika mereka semakin kaya raya, dan sulit mencari hiburan. Ini adalah pornografi,” ungkap salah seorang warga China di jejaring sosial Weibo, seperti dikutip South China Morning Post.

Beberapa warga juga menganggap bisnis itu sebagai bisnis yang keterlaluan. Bisnis ibu susu dipandang merusak citra ibu, dan nilai-nilai lainnya. Seperti diketahui, laporan UNICEF menyebutkan bahwa jumlah perempuan menyusui di Negeri Panda sangat rendah yaitu 28 persen dari total populasi. Masalah itu disebabkan karena adanya keagresifan dalam penjualan susu formula.

Sedangkan, Xinxinyu berani menggaji perempuan sebesar HKD20 ribu atau sekira Rp25 juta (Rp1.282 per HKD) perbulan sebagai ibu susu sewaan. Gaji mereka bisa meningkat sesuai dengan kesehatan atau kecantikannya.

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
//** Like Button FB **//
//** Like Button FB **//