Tampilkan postingan dengan label langsung. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label langsung. Tampilkan semua postingan

Minggu, 13 Oktober 2013

Mahfud MD: Kembalikan Pilkada ke DPRD

Malang (Antara) - Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud MD menyatakan sebaiknya pemilihan kepala daerah di tingkat provinsi maupun wali kota/bupati dikembalikan lagi ke Dewan Perwakilan Rakyat Daerah.

"Secara substansi memang akan lebih baik dikembalikan lagi ke DPRD, sebab pemilihan kepala daerah (pilkada) secara langsung itu lebih banyak mudharatnya ketimbang manfaatnya," tegas Mahfud MD disela-sela silaturahmi dengan wartawan di Malang, Minggu.

Ia mencontohkan, pilkada untuk memilih gubernur. Jika anggota DPRD-nya 100 orang, untuk memenangkan pilkada cukup hanya menggenggam 51 suara dan anggaran yang dikeluarkan juga tidak banyak, cukup 51 wakil rakyat untuk mengamankan suaranya. Selanjutnya *

Jumat, 05 Juli 2013

Tren Minum ASI di China, Picu Kemarahan Warga

Kabar tentang tren minum Air Susu Ibu (ASI) bagi orang dewasa yang dilakukan warga kaya di Shenzen, China, dan jasa pembukaan jasa sewa ibu susu, memicu kemarahan warga. Bahkan sejumlah perdebatan dan kecaman muncul di beberapa jejaring sosial untuk menyikapi peristiwa tersebut.

Konsumsi ASI memang tengah menjadi tren bagi sejumlah warga China. Hal tersebut dikarenakan menurut kepercayaan tradisioanal kalau ASI mengandung Nutrisi yang mudah dicerna bagi orang yang sedang sakit.

Salah satu perusahaan bernama Xinxinyu akhirnya mempopulerkan tren itu dengan membuka jasa sewa ibu susu. Klien pun diizinkan meminum susu langsung dari payudara ibu susu bila mereka tidak keberatan.

Meski demikian, di tengah maraknya bisnis ibu susu itu, banyak warga yang memprotes perusahaan tersebut. Mereka menganggap bisnis itu justru merusak moral.

“Warga menjadi semakin mesum ketika mereka semakin kaya raya, dan sulit mencari hiburan. Ini adalah pornografi,” ungkap salah seorang warga China di jejaring sosial Weibo, seperti dikutip South China Morning Post.

Beberapa warga juga menganggap bisnis itu sebagai bisnis yang keterlaluan. Bisnis ibu susu dipandang merusak citra ibu, dan nilai-nilai lainnya. Seperti diketahui, laporan UNICEF menyebutkan bahwa jumlah perempuan menyusui di Negeri Panda sangat rendah yaitu 28 persen dari total populasi. Masalah itu disebabkan karena adanya keagresifan dalam penjualan susu formula.

Sedangkan, Xinxinyu berani menggaji perempuan sebesar HKD20 ribu atau sekira Rp25 juta (Rp1.282 per HKD) perbulan sebagai ibu susu sewaan. Gaji mereka bisa meningkat sesuai dengan kesehatan atau kecantikannya.

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
//** Like Button FB **//
//** Like Button FB **//