Tampilkan postingan dengan label banding. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label banding. Tampilkan semua postingan

Senin, 14 Januari 2013

Vonis Angie Dinilai Tak Logis

Peneliti Indonesia Corruption Watch Febri Diansyah menilai vonis 4,5 tahun penjara untuk terdakwa kasus korupsi anggaran di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan serta Kementerian Pemuda dan Olahraga, Angelina Sondakh alias Angie, tak logis.

"Tak masuk akal rasanya. Dia dinyatakan terbukti menerima uang, tapi tidak ada perintah pengembalian ke negara," kata Febri saat dihubungi Tempo, Kamis, 10 Januari 2013.

Menurut Febri, KPK mesti mengajukan banding terhadap vonis tersebut. Selain tidak logis, juga karena nilai vonisnya tidak sampai dua pertiga tuntutan jaksa.

Pintu masuk KPK untuk mengajukan banding adalah selisih duit yang tercatat di laporan keuangan Grup Permai dengan duit yang menurut hakim diterima Angie. Grup Permai tercatat mengeluarkan duit Rp 12,5 miliar dan US$ 2,2 juta terkait Angie. Sedangkan hakim menyatakan Angie hanya menerima Rp 2,5 miliar dan US$ 1 juta. "Nah selisih itu diterima siapa? KPK harus usut itu," ujar Febri.

Karena itu, Febri sangat kecewan dengan vonis tersebut. Adanya selisih hukuman hingga 7,5 tahun dari tuntutan jaksa akibat hakim keliru memahami pasal 18 UU Tipikor.

Menurut dia, tidak tepat jika hakim menganggap duit komisi bukan duit negara, sehingga Angie tak perlu membayar ganti rugi. "Pasal 18 UU Tipikor tidak hanya berlaku untuk pasal 2 dan 3, tapi juga semua jenis korupsi," kata dia.

Hakim tidak memerintahkan Angie membayar ganti rugi dalam amar putusan yang dibacakan dalam sidang di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jakarta hari ini, Kamis 10 Januari 2013. Padahal, jaksa menuntut Angie membayar uang pengganti Rp 12,58 miliar dan US$ 2,35 juta subsider dua tahun bui, sesuai dugaan suap yang diterima politikus Partai Demokrat itu.

Jumat, 05 Oktober 2012

OC Kaligis Tidak Boleh Beracara Dan Berpraktik Advokat Selama 12 Bulan

Perhimpunan Advokat Indonesia (Peradi) menghukum pengacara kawakan Otto Cornelis Kaligis atau terkenal dengan sebutan OC Kaligis tidak boleh beracara dan berpraktik sebagai advokat selama 12 bulan. OC Kaligis dihukum karena menjelek-jelekan sesama pengacara di depan umum, Elza Syarif.

"OC Kaligis diskors selama 12 bulan dia tidak bisa melakukan praktik advokat," kata Wakil Sekjen Dewan Kehormatan Peradi, Alex W Rangge, saat dihubungi detikcom, Jumat (5/10/ 2012).

Putusan itu dijatuhkan dalam sidang yang dilaksanakan pukul 14.30 WIB di Kantor Peradi, Slipi, Jakarta Barat. OC Kaligis sendiri tidak hadir dalam sidang tersebut.

"Tapi putusan ini belum final karena (OC Kaligis) masih bisa mengajukan banding," ujarnya.

OC Kaligis dinyatakan bersalah karena melanggar pasal 3 d dan h, pasal 5 c, dan pasal 8 f UU Advokat. Alasan yang paling memberatkan yaitu perbuatan OC Kaligis memenuhi unsur pasal 5 c UU Advokat.

"Karena ngomongnya di media," tandasnya.

Pihak yang dijelekkan OC Kaligis yaitu Elza Syarif dalam perkara Nazaruddin. Tidak terima, Elza melaporkan tindakan OC Kaligis ke Peradi.

"Nazar maunya Elza, kalau OC Kaligis mau ngemis-ngemis pun, orang Nazarnya juga gak mau," ujar Alex.

Saat detikcom mengkonfirmasi putusan ini ke Elza, sektretarisnya mengaku bos nya itu sedang rapat dan tidak bisa dihubungi. Sedangkan OC Kaligis sendiri memastikan akan mengajukan banding.

"Saya memastikan banding," ujarnya.

Sumber: *
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
//** Like Button FB **//
//** Like Button FB **//