Tampilkan postingan dengan label cagub. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label cagub. Tampilkan semua postingan

Selasa, 05 Maret 2013

Mau Jadi Cagub Jateng, Sediakan Rp 200 M

Uang yang berputar di sekitar penyelenggaraan Pilgub Jateng luar biasa besar. Satu pasangan calon gubernur membutuhkan dana minimal Rp 200 miliar untuk mengarungi kompetisi lima tahunan itu.

Direktur Lembaga Pengkajian dan Survei Indonesia (LPSI) Jateng M Yulianto mengatakan, angka itu bisa melonjak hingga Rp 700 miliar. Dasarnya, pada setiap pemilihan kepala daerah rata-rata calon mengeluarkan Rp 20 miliar untuk menang.

"Ini satu kabupaten Rp 20 miliar, coba kalikan 35 kabupaten kota," katanya, Kamis (21/2).

Maka, dana Rp 200 miliar menurut Yulianto adalah angka minimal yang belum mempunyai jaminan menang. Nilai itu hanya menghitung kebutuhan-kebutuhan dasar setiap peserta Pilgub.

Misalnya, dana untuk operasional saksi di lebih dari 61 ribu tempat pemungutan suara (TPS). Per saksi biasanya mendapat uang saku Rp 100 ribu, kemudian Rp 100 ribu lagi untuk dana pelatihan dan atribut.

Maka total untuk saksi saja butuh Rp 12 miliar lebih. Kebutuhan yang cukup besar lainnya, kata dia, yakni alat peraga kampanye, seperti baliho, bendera, dan iklan di media yang diperkirakan minimal menyedot Rp 50 miliar.

Belum lagi pengeluaran untuk kaus bagi pemilih yang setidaknya menghabiskan antara Rp 70 miliar hingga Rp 100 miliar.

"Selain itu, ada dana operasional tim kampanye kabupaten kota sekitar Rp 35 miliar dan tim provinsi sekitar Rp 10 miliar," jelasnya.

Jumat, 07 September 2012

Dialog Warga Jakarta Via Skype Bersama Jokowi

Calon Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo (Jokowi), memiliki waktu terbatas untuk bertemu muka secara langsung dengan warga Jakarta. Sebab, dia harus memenuhi kewajibannya sebagai Wali Kota Solo. Sejak masa cutinya habis, Jokowi hanya bisa menyambangi warga Jakarta pada akhir pekan. 

Tak hilang akal, ia pun memanfaatkan teknologi Skype agar bisa tetap menyapa warga Jakarta. "Ide awal dari Pak Jokowi. Kami terus terang kaget," kata ketua tim kampanye Jokowi-Basuki, Boy Sadikin, Kamis, 6 September 2012. 

Skype adalah program komunikasi jarak jauh dengan teknologi P2P (peer to peer) dengan berbasis Internet dan dapat diunduh gratis. Program ini menampilkan suara dan gambar sekaligus serta bisa berlangsung komunikasi dua arah. Menurut Boy, komunikasi lewat Skype bersama Jokowi ini telah berlangsung selama sebulan terakhir. Sudah enam kali Jokowi ber-Skype ria bersama warga Jakarta. Durasi dialog jarak jauh antara Jokowi dan pendukungnya ini berlangsung sekitar 40 menit. Dalam sehari, ia hanya sekali ber-Skype dengan warga Jakarta.

Menurut Boy, pembahasan via Skype tersebut berkisar keluhan warga Jakarta mengenai masalah sehari-hari di Jakarta. Di titik yang sudah ditentukan, para relawan menghadirkan infocus, lengkap dengan layar besar. Dari situlah warga bisa bertatap muka “langsung” dengan Jokowi. "Dialog biasa saja karena Pak Jokowinya sibuk, tak selalu bisa hadir di Jakarta," kata Boy. 

Jokowi menggelar komunikasi via Skype, antara lain di Kebon Jeruk dan Menteng Trenggulung. Pemilihan lokasi tersebut pun bukan tanpa alasan. Tim kampanye memilih tempat yang menjadi basis pendukung lawan serta daerah-daerah yang belum terjangkau oleh Jokowi. 

Jadwal dialog via Skype bersama Jokowi pun tidak menentu. "Bisa akhir pekan atau bisa hari biasa, tergantung waktu Pak Jokowi," kata Boy. 

Hingga kini, Boy belum menentukan kapan jadwal selanjutnya dialog via Skype bersama Jokowi. Namun, ia memastikan Jokowi akan tetap memanfaatkan Skype untuk menembus batas kesulitannya bertemu warga Jakarta pada hari kerja.

Sumber: *
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
//** Like Button FB **//
//** Like Button FB **//